Siapapun yang melakukan kejahatan pajak atau penghindaran pajak harus dikenakan 
sanksi. Seharusnya kita mendukung penegakan hukum  untuk Indonesia lebih baik. 
Berapa sih saham bumi yang kita punya...sampai segitunya belain 
bakrie..jangan-jangan masih banyak member OB yang belum sadar pajak dan belum 
lapor SPT. 


jsx_consultant wrote:
>    
>       Jangan terlalu serius baca berita bursa, umumnya berita 
> ginian dikeluarin buat mempengaruhi market: 
> - Berita soal pajak, pencekalan petinggi Bakrie, kurang bayar 
>   pajak dll itu sebenarnya berita basi dari thn 2008 
> Coba aja google, ada seabrek abrek beritanya: 
> Contoh salah satu berita dari thn 2008: 
> - http://www.pajakonl ine.com/engine/ artikel/art. php?artid= 2825 
> --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com , deni amris <ghazian.jahid@ ...> 
> wrote: 
>> 
>> Woow, dari 2.1T bisa menjadi 10.5T yg harus dibayar...aya- aya wae nih DJP, 
>> dendam amat ama om AB....bangkrutlah BUMI...ini namanya hostile take over by 
>> goverment... .jadi newmont diambil oleh negara lagi untuk bayar 10T tanpa 
>> keluar modal sedikitpun.. ..hihihihihi. .mantap tenan....obligor china (CIC) 
>> jadi korban..BUMI diambil negara...wkwkwkw 
>> 
>> TAPI kalau dalam penyelidikan dan penyidikan oleh aparat pajak TIDAK 
>> diketemukan adanya PENGELAPAN PAJAK, ada engga aturan dalam UUD perpajakan 
>> pihak WAJIB PAJAK berhak menuntut instansi perpajakan sebesar 500% juga?, 
>> telah mencemarkan nama baik dan TIDAK PROFESIONAL dalam tugas negara serta 
>> membuat fokus perusahan dalam bekerja terganggu... kalau engga 
>> ada?....berarti NEGARA BELUM PUNYA KEADILAN dan PRINSIP FAIRNESS dalam 
>> membuat UU. Contoh kecil aja: polisi salah tembak yg mengakibakan kematian 
>> (pencari nafkah tunggal), apa bisa polisi dituntut lalai dalam bertugas dan 
>> diwajibkan membayar ganti rugi minimum 10M untuk ahli waris, PALING 
>> ALASANnya telah DILAKUKAN TINDAKAN UNDISIPLINER. ..klise banget....APALAGI 
>> perusahan TBK...dimana kepemilkana masyarakat sampai 65%. 
>> 
>> Terus terang saya jijik ego instansi sektoral ini, kenapa engga dari dulu 
>> diungkapkan, mudah kok, tinggal buat surat KETETAPAN PAJAK kurang bayar, 
>> sudah diatur kok mekanismenya dalam UU perpajakan, MAKANYA PERIKSANYA 
>> TAHUNAN, jangan sudah 10 tahun baru DI RAPEL. Tuh lihat kasus pengelapan 
>> pajak oleh salah satu konglomerat CPO, sampai sekarang engga 
>> beres-beres. ...tuh dendanya dah 30000%....kagak dikejer2.... hehehe 
>> 
>> *Untuk Bappepam (semoga di Ob nih ada orang bappepam): * 
>> plzz suruh BEHENTI bicara DIRJEN Tjiptarjo simeleketek, dan buat pertemuan 
>> antara instansi pajak serta emiten BUMI, hasilnya sampaikan ke publik, mana 
>> nyaman investor dan trader dgn isue PICISAN seperti ini....akan jadi bola 
>> liar BUNG BAPPEPAM--atau rumornya "BUMI DIWAJIBKAN MEMBAYAR  10.5T UNTUK 
>> MENUTUPI BAILOUT CENTURY--NEGARA DAPAT GANTINYA---- DIRJEN PAJAK TELAH 
>> BEKERJA KERAS UNTUK RAKYAT MAKANYA DANA BAILOUT CENTURY TELAH KEMBALI" 
>> 
>> bisa2 saham ane kena imbasnya nih ama kasus ini...huhuhuhu 
>> 
>> just 2 my cent, 
>> GJ 
>> 
>> 
>> 
>> 2009/12/16 Anggodo bintang Lima <wasi...@... > 
>> 
>> > 
>> > 
>> > Kira2 ganggu operasional gak yaa.....utang2 bakal gak kebayar bisa2.... 
>> > 
>> > Dirjen Pajak Tjiptarjo mengatakan, jika proses hukum BUMI sudah masuk 
>> > kepada tahap penyidikan, untuk menempuh jalan damai maka BUMI harus 
>> > membayar 
>> > denda sebesar 500% dari total denda pajak. "Sesuai Pasal 44 PKUP kalau 
>> > ingin 
>> > mengajukan permohonan syaratnya dia (BUMI) harus bayar denda 400% dengan 
>> > pokok jadi 500%," ujarnya di Gedung Departemen Keuangan, Rabu (16/12). 
>> > 
>> > 
>> > http://www.inilah. com/berita/ ekonomi/2009/ 12/16/226152/ bumi-harus- 
>> > bayar-denda- 500/ 
>> > 
>> > ------------ --------- --------- 
>> >  Coba Yahoo! Messenger 10 Beta yang baru 
>> > < http://sg.rd. yahoo.com/ id/messenger/ neptune/* http://id. messenger. 
>> > yahoo.com/ > 
>> > Kini dengan update real-time, panggilan video, dan banyak lagi! 
>> > 
>> > 
>> 
>      



      

Kirim email ke