jadi dugaan saya yg mana yg keliru pak ahmad?
apakah dugaan sy ttg tuhan yg memperganti-gantikan musim dg siklus2
nya atau dugaan saya ttg tuhan yg tak suka berkata-kata kasar?
kalo ngajar jgn tanggung pak. tolonglah sahaya ini dijelaskan
sejelas-jelasnya. tapi kalo bisa sedikit dengan bahasa
waduh pak ridha
bukankan peradaban ini lahir krn bertanya-tanya? dan seuluruh
pertanyaan itu diajukan thd ciptaan tuhan. bagaimana pula dengan ini
pak? apakah kita hrs berenti bertanya mulai dari skrg?
dan menurut saya yg bukan speislis (seakan2 agama adalah sebuah
bidang kejuruan) agama ini,
On 2/22/07, Rehza [EMAIL PROTECTED] wrote:
waduh pak ridha
bukankan peradaban ini lahir krn bertanya-tanya? dan seuluruh
pertanyaan itu diajukan thd ciptaan tuhan. bagaimana pula dengan ini
pak? apakah kita hrs berenti bertanya mulai dari skrg?
Silakan baca firman Allah Ta'ala tersebut.
terimakasih pak ridha,
walaupun anda telah luput kontek, saya sangat menghargai nasehat2 anda.
kalau tdk keberatan, saya ingin juga menitip bbrp saran dan pesan. ada
hal2 kongkrit yg ga mungkin dihindari. semisal bagaimana peradaban ini
lahir dari menduga2. hal ini sama sekali ga ada hubungan
akhirnya berbagai persoalan menghantar kita pada sebuah kenyataan bhw
ujungnya sisi pandang akan sangat menentukan interpretasi atas
berbagai hal.
apakah yg hendak kita sebut sbg azab itu? apakah segala sesuatu yg
berbentuk kesusahaan dan derita?
lalu bukankah susah-senang derita-bahagia selalu
On 2/22/07, Rehza [EMAIL PROTECTED] wrote:
dengan rendah hati hamba hendak menduga-duga bhwa mungkin tuhan tak
pernah berniat menurunkan azab dan rahmat. Tapi Dia hanya menyuruh
kita menaiki kendaraan 'musim' dan sikulus. agar kita patuh, taat dan
hormat pada hukum2nya itu. jgn terlalu riang
tana menduga tentu kita tak pernah beragama. setidaknya kita telah
menduga apa yg kita dengar adalah benar dan apa kita yakini adalah
tepat. setelah menduga lalu berobahlah dia jadi keyatkinan.
atau cara beginian tergolong kafir.
kalo begitu mungkin bapak ahmad ridha perlu memberi wejangan lebih
On 2/22/07, Rehza [EMAIL PROTECTED] wrote:
tana menduga tentu kita tak pernah beragama. setidaknya kita telah
menduga apa yg kita dengar adalah benar dan apa kita yakini adalah
tepat. setelah menduga lalu berobahlah dia jadi keyatkinan.
Ketika telah ada keterangan yang yakin maka tiada lagi
8 matches
Mail list logo