FYI ----- Original Message ----- From: Zulharbi Salim To: [EMAIL PROTECTED];palanta@minang.rantaunet.org;rantau-net@yahoogroups.com;Is Sutan Marajo; Cc: [EMAIL PROTECTED] ; Ephi Lintau ; Sent: Saturday, February 10, 2007 10:20 PM Subject: Mengikuti Kunjungan Presiden Anwar Sadat Ke Jerusalem (3)
Menukil kembali Catatan Perjalanan Nopember 1977 : Mengikuti Kunjungan Presiden Anwar Sadat Ke Jerusalem (3) Oleh : Zulharbi Salim Cairo - Ben Gurion Airport Jam 22.00 waktu setempat, tanggal 18 Nopember 1977, sudah harus berkumpul di VIP-Room Airport Cairo. Persiapan untuk 3 hari harus dibawa, termasuk Paspor, surat tugas dan surat-surat lainnya. Demikian diberitahukan oleh petugas Press Center. Di Airport Cairo, tidak ada kesulitan. Rombongan wartawan-wartawan asing yang ikut meliput kunjungan Presiden Sadat ke Israel akan berangkat mendahului rombongan Presiden Anwar Sadat. Petugas Imigrasi Cairo mengumpulkan Paspor rombongan dan memberi stempel exit. Visa Israel tidak diperlukan. Di Airport Cairo, wartawan-wartawan yang akan berangkat diberikan fasilitas melalui VIP-Room, yang biasanya diperuntukkan bagi tamu negara atau menteri yang datang dan pergi ke luar negeri. Namun, disayangkan petugas Bank of Egypt tidak bersedia menukarkan Pound Mesir dengan US dollar, akibatnya banyak rekan-rekan wartawan Mesir yang ikut rombongan mengeluh. Sesaat sebelum take-off, rekan-rekan wartawan tidak henti-hentinya memonitor Radio mendengar berita terakhir. Dalam siaran berita jam 24.00 Radio Cairo menyiarkan dukungan Ketua DPR/MPR RI, Adam Malik atas prakarsa Presiden Anwar Sadat untuk berkunjung ke Israel, guna terciptanya perdamaian yang abadi di Timur Tengah. Reporter All Indian Radio, Krishnan Kumar memalingkan muka kearah saya dan berkata "bravo Indonesia". Saya tersenyum sambil menyampaikan terima kasih. Siangnya, saya melapor lebih dahulu kepada Bapak Duta Besar RI di Cairo, Prof. Dr. Fuad Hassan dan Kepala Bidang Penerangan dan Kebudayaan KBRI, Drs. Suwandi Kusumoadinoto untuk berpamitan dan meminta pengarahan seperlunya. Prof. DR. Fuad Hassan memberikan petunjuk-petunjuk yang berhubungan dengan tugas peliputan, rekam semua kejadian, interview pejabat-pejabat penting dan juga rakyat setempat. Banyak mendengar dan bertanya serta jangan lupa mencatat, sedikit bicara banyak bekerja. Utamakan ketepatan dan kecepatan. Mengenai sikap pemerintah Indonesia, Bapak Dubes Fuad Hassan menyampaikan 3 hal penting sebagai berikut : Pertama: Indonesia adalah anti penjajahan, menganggap bangsa dan rakyat Palestina mempunyai hak bernegara yang merdeka dan berdaulat. Kedua : Pilihan Indonesia tidak lain, selesaikan sengketa Arab-Isreal secara damai. Ketiga : Mendukung usaha Presiden Anwar Sadat dan mengharapkan tercapainya hasil-hasil perdamaian yang akan dibicarakan dengan Israel. Tidak lupa Bapak Fuad mengingatkan, "jangan lupa pakai peci Indonesia". Penerbangan Cairo-Tel Aviv tidak begitu jauh. Apabila diambil garis lurus hanya 40 menit terbang dengan Boeing 707. Jalur ini hanya dapat ditempuh oleh pesawat kepresidenan Anwar Sadat yang melintasi gurun pasir Sinai. Tetapi bagi pesawat wartawan yang kami tompangi routenya lain. Jalur yang dilalui tidak diperkenankan melintasi gurun Sinai. Harus keluar dulu menuju jalur internasional. Pesawat DC-9 Inex Adria yang membawa kami lebih dulu menuju Barat, arah Alexandria dan kemudian mengarah ke pulau Cyprus untuk terus ke jalur penerbangan internasional, baru kemudian memutar arah ke Tel Aviv. Perjalanan memakan waktu 70 menit, jadi hampir duakali jarak langsung. Hari Sabtu, tanggal 19 Nopember 1977, jam 02.25 dinihari, DC-9 Inex Adria yang tinggal landas dari Airport Cairo, tiba di Ben Gurion Airport jam 03.35 pagi. Waktu di Palestina tidak berbeda dengan waktu Mesir. Jarak Cairo-Tel Aviv sekitar 1200 km. Dipagi yang cerah hari itu, udara dingin bulan Nopember terasa menelusupi tulang. Temperatur menunjukan angka 9 derjat Celcius. Siang hari mencapai 15 derjat. Udaranya hampir sama dengan udara musim dingan di Negeri Belanda. Di Cairo suhu masih berada antara 25 sampai 30 derjat. Bersyukur saya tidak lupa membawa jaket kulit, sedangkan teman-teman lain mengeluh tidak membawa baju dingin. Hari Sabtu adalah hari libur orang-orang beragama Yahudi, kantor-kantor dan toko-toko ditutup. Umat Yahudi pergi sembahyang ke Sinagog, semacam Gereja bagi umat Kristen.(bersambung)
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, Juni 2008. ----------------------------------------------------------------- Website: http://www.rantaunet.org ============================================================ UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email dengan attachment tidak dianjurkan, sebaiknya melalui jalur pribadi. - Posting email, DITOLAK atau DIMODERASI oleh system, jika: 1. Email ukuran besar dari >500KB. 2. Email dikirim untuk banyak penerima. -------------------------------------------------------------- * Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-config * Membaca dan Posting email lewat web, bisa melalui mirror mailing list di: http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages http://groups.google.com/group/RantauNet?gvc=2 dengan mendaftarkan juga email anda disini dan kedua mirror diatas. ============================================================