FYI
----- Original Message ----- 
From: Zulharbi Salim 
To: [EMAIL PROTECTED] ; rantau-net@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Saturday, February 10, 2007 10:41 PM
Subject: Mengikuti Kunjungan Presiden Anwar Sadat Ke Jerusalem (4)


Menukil kembali Catatan perjalanan  :

 

Mengikuti Kunjungan Presiden Anwar Sadat Ke Jerusalem (4)

 

Oleh : Zulharbi Salim





Palestina atau Israel

 

Tidak  banyak  informasi yang saya  ketahui tentang  Israel sebelumnya. Yang 
jelas negara Israel adalah tanah air Palestina.

Sejak  meletusnya perang 6 hari tahun 1967, tidak ada  lagi orang-orang  
Indonesia yang pergi ke Palestina atau Israel  seka­rang. Begitu pula 
orang-orang Arab. Saya sering mendengar tentang Israel di Negeri Belanda, dari 
wisatawan yang  kembali berlibur dari Israel.

Pada tahun 1977, beberapa perwira Kontingen Garuda VIII dari UNEF  (United 
Nation Emergency Forces) atau Pasukan  Darurat  PBB mendapat kesempatan 
berziarah ke Jerusalem. Panglima UNEF, Mayjen Rais Abin adalah orang Indonesia 
yang merintis jalan antara Mesir dan Israel. Anggota Kontingen Garuda VIII 
dapat berangkat melalui jalan darat dari kota Suez ke Jerusalem, ditempuh dalam 
waktu 7 atau  8 jam. 

Perwira  KASI  I  Garuda VIII, Kapten  Djawaz Yussuf  telah berkenan  
memberikan  gambaran tentang keadaan  di  Israel.  Baik tentang cuaca, 
masyarakat dan tingkah polanya  supir-supir  Taxi Israel. Juga kisah tentang 
Jerusalem.

Semenjak  itu, berkobarlah dalam hati saya niat yang  sudah lama terpendam, 
niat yang sudah dipasang sejak kecil yaitu Shalat di  Mesjid Al-Aqsa, Mesjid 
suci ummat Islam yang ketiga, sesudah Mesjidil Haram di Mekkah  dan Mesjid 
Nabawi di Medinah. Sudah lama saya mengemukakan  niat tersebut kepada Panglima 
UNEF, Bapak Mayjen Rais Abin, yang pada prinsip­nya menyetujui membantu 
keberangkatan saya ke Palestina, tetapi harus menunggu persetujuan dari Kantor 
Pusat PBB di New York.

Sambil  menunggu  kesempatan  tersebut,  tiba-tiba terbetik berita bahwa 
Presiden Sadat akan ke Israel. Inilah suatu kesempa­tan emas yang tiada 
bandingnya untuk mengikuti rombongan Presiden Anwar Sadat ke Jerusalem. Dan ini 
adalah kesempatan pertama  bagi saya berkunjung ke Mesjid Aqsa dan sembahyang 
Idul Adha disana.

Dengan  rasa syukur saya panjatkan do'a, semoga tercapailah hendaknya 
perdamaian yang diusahakan Presiden Anwar Sadat.

Di Ben Gurion tidak tampak kesibukan. Tidak ada pesawat yang landing dan take 
off di pagi buta itu. Tidak seramai dan  sesibuk di Airport Cairo, dimana 
hampir setiap saat pesawat  turun  naik landasan.  Lebih-lebih dimusim haji 
sekarang ini, Airport  Cairo beroperasi 24 jam.

Airport Ben Gurion tidak begitu besar. Ada kemiripan  dengan Airport Brussel  
di  Belgia. Terminalnya juga  mirip,  bedanya  di Brussel bergaya Eropa dan Ben 
Gurion campuran Arab  dan Eropa. Sistem belalai sudah lama dipergunakan Israel.

Pemandangan di Ben Gurion, dahulu bernama Lod sangat sepi, seakan-akan 
menunjukkan betapa sepinya pula penyambutan Presiden Sadat. Ada beberapa buah 
pesawat parkir di landasan, diantaranya tampak  KLM, Lufthansa, Sabena, 3 buah 
pesawat Israel El-Al dan beberapa pesawat kecil Arkia yang dipergunakan untuk 
penerbangan domestik. Diantara beberapa pesawat itu, terdapat sebuah  pesawat 
Boeing  747 Jumbo Jet El-Al satu-satunya yang  dimiliki  Israel. Pesawat 
tersebut baru saja tiba dari Amerika  membawa  rombongan wartawan dan sejumlah 
wisatawan.

Siapa  dapat menduga, Israel yang berada dalam keadaan  perang, mempunyai  
hutang bertumpuk, dan membutuhkan biaya  besar untuk rehabilitasi pembangunan, 
ternyata memiliki pesawat  Boeing 747 dan ini tampaknya belum banyak diketahui 
orang.

Perkembangan  pembangunan  di  Israel rupanya maju  pesat. Gedung-gedung  
bertingkat sudah kelihatan memenuhi  pinggir  kota dan settlement di lereng 
bukit-bukit mengelilingi Jerusalem.

Disaat  pesawat Inex Adria menyentuh landasan dengan  mulus, kami disambut  
ramah oleh petugas imigrasi  di  tangga  pesawat. Tidak  kelihatan tentara 
Israel yang berjaga-jaga dan  tidak  ada pula senjata anti serangan udara yang 
digelar.  Suasana tampak hening. Tidak  banyak  beda dengan suasana Airport 
lainnya  di Eropa.(bersambung)
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, Juni 2008.
-----------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email dengan attachment tidak dianjurkan, sebaiknya melalui jalur pribadi.
- Posting email, DITOLAK atau DIMODERASI oleh system, jika:
1. Email ukuran besar dari >500KB.
2. Email dikirim untuk banyak penerima.
--------------------------------------------------------------
* Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi 
keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-config
* Membaca dan Posting email lewat web, bisa melalui mirror mailing list di:
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
http://groups.google.com/group/RantauNet?gvc=2
dengan mendaftarkan juga email anda disini dan kedua mirror diatas.
============================================================

Kirim email ke