Bismillahirrahmaanirrahiim

Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakaatuhu.

Setelah banyak juga menghabiskan waktu dalam diskusi
dimilist masalah  "harta pusaka" di ranah Minang, kini
akan saya lanjutkan lagi cerita tentang nabi Yusuf
'alaihissalam.

“ Qaalaa ya Bunayya..lataqsus rukyaaka ‘alaa ikhwatika
fayakiiduulakaa kaidaa, innassyaithaanaa
lilinsaani’aduwwummibiinun”( Ya’qub berkata) kepada
anaknya, “ Wahai anakku, janganlah kamu ceritakan
mimpi ini kepada saudara-saudaramu, maka mereka akan
membuat makar(tipu daya), untuk membinasakan kamu.
Sesungguhnya Syetan itu adalah musuh yang nyata bagi
manusia.(Q. S Yusuf 5).

Kita lihat, nabi Yusuf menceritakan mimpinya kepada
ayahnya, bukan kepada ibunya, karena beliau ingin
mengambil hikmah dan pandangan yang tepat dari sang
ayah. Amat disayangkan dizaman sekarang ini, sering
sekali sang ayah kurang memperhatikan masalah ini,
sibuk dengan pekerjaannya, menyerahkan sepenuhnya
tugas mendidik anak kepada istrinya.

" Laa Takshus"
 (Jangan kamu ceritakan), Laa naahiyah(la melarang).
Dalam bahasa Arab, ada dua laa yang bentuknya sama,
tetapi pemakaiannya dan artinya berbeda.

1.      laa Nahiyah,(melarang) seperti ayat diatas. Maka
kata kerja sesudahnya haruslah majzuum(baris mati) "
Laa Taqsus" (jangan kamu ceritakan)
2.       Laa naafiyah(menidakkan), maka kata kerja
setelahnya dhammah(baris depan), bila tunggal.( laa
aquulu illalhaqqa),(aku tidak mengatakan kecuali yang
benar)

Dari sinilah kita dapat membedakan mana yang artinya
"tidak", mana yang artinya " jangan", dan dalam hal
inilah maka para ahli fuqaha, ushul fiqh mengambil
hukum-hukum. semacam " Al Aslu finnahyi littahriim,
lilkaraahah, asal pada larangan adalah untuk
keharaman, ada juga asal pada larangan untuk
kemakruhan.

Kemudian pada`kalimat "fayakiiduu Laka kaidaa".

"Laka", kenapa harus ditambah huruf "lam" pada kata "
laka". Padahal seharusnya " "fayakiidukaa"( mereka
akan membuat tipu daya untukmu).

Sebahagian ahli tafsir mengatakan bahwa penambahan
"lam" pada kata "laka" untuk menunjukkan bahwa pada
hakikatnya tipu daya saudara-saudara nabi Yusuf , tipu
daya, kejahatan itu baiknya untuk nabi Yusuf juga.
Disinilah kita dianjurkan agar bersabar terhadap tipu
daya dan kejahatan seseorang pada kita, karena pada
hakikatnya itu semua  bisa menjadi kebaikan buat kita
kelaknya.

Sementara Atthabbari menafsirkan bahwa masuknya "lam"
pada kalimat "laka" diatas bermaksudkan " mereka
membuat, mengambil, bermaksud, atas nabi Yusuf suatu
tipu daya.

" kaiidaa"= adalah takkid(penguatan) atas`tipu daya
saudara Yusuf benar adanya.

Hikmah apa yang dapat diambil dari ayat kelima diatas?

Imam Abdul Adzim dalam bukunya "Ahsanulqasas hal 40,
memberikan beberapa pelajaran, diantaranya :

1.      Boleh menyembunyikan nikmat yang diberikan oleh
Allah Ta'ala, apabila kita tahu bahwa disekitar kita
itu ada yang iri dan hasad atas nikmat yang diberikan
oleh Allah Ta'ala kepada kita itu. 

Rasulullah bersabda : Berlindung/meminta tolonglah
kamu atas keberhasilan dengan menyembunyikannya,
karena sesungguhnya setiap kenikmatan ada orang-orang
yang hasad" (Hadist Shahih).

Dan menyembunyikan nikmat ini, tidaklah menyalahi
perintah Allah untuk menyebutkan nikmat" Faamma
bini'mati rabbika fahaddist"( maka terhadap nikmat
Tuhan kamu, ceritakanlah). Jadi bolehnya
menyembunyikan nikmat, tidak menceritakannya apabila
ada orang yang hasad atau iri disana.

2.      Bolehnya memuji seseorang, apabila kita tahu pujian
itu tidak memberikan mudharat kepadanya.
3.       Bolehnya bergunjing untuk mengingatkan
atas`kejahatan seseorang, atau bahaya yang akan
ditimbulkan seseorang, bahkan menurut sebahagian ulama
hukumnya wajib, bukanlah kategori gunjing. Sebagaimana
nabi Ya'qub memberikan peringatan, atau kehati-hatian
atas tipu daya dari saudara-saudaranya.
4.      Dilarang menceritakan mimpi, kecuali kepada
seseorang untuk minta nasehat, atau orang yang kita
cintai.
5.      Boleh memberikan kewaspadaan pada sikap/kejahatan
seseorang, bukan mencurigainya. Jadi waspada perlu,
curiga jangan sekali-kali.

Rasulullah bersabda : " Mimpi baik dari Allah, maka
apabila mimpi salah seorang kamu pada hal yang dia
sukai, maka janganlah ceritakan, kecuali kepada yang
dia cintai, apabila ia bermimpi yang jelek, maka minta
perlindunganlah kepada Allah, dari kejahatan mimpi itu
dan kejahatan syetan, dan hendaklah ia berpaling
posisi tiga kali, dan jangan menceritakan pada
siapapun, karena hal itu tidak akan memberi mudharat
kepadanya"(Muttafaqun 'alaihi).

Innaassyaithaanaa lilinsaani 'aduwwun
mubiinun(Sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang
nyata bagi kamu).

Kenapa ayat diatas diakhiri atau dilanjutkan dengan
menyebutkan syetan, apa hubungannya?

Jelas, karena hasad, iri dan dengki berasal dari
syetan. Setiap orang yang hasad, pasti dibelakangnya
ada syetan. Apabila seseorang menemukan dalam dirinya
tanda-tanda hasad ini, maka ketahuilah syetan sedang
bersemayam didadanya, oleh sebab itu, haruslah
mengetahui bagaimana cara menghilangkannya.

Salah satu caranya adalah, dengan mengambil air wudhu
Kedua, menyadari bahwa kehendak Allah memberikan pada
siapa yang ia kehendaki
Dan mengetahui bahwa segala takdir, rezeki, jodoh,
kematian kehidupan semua sudah ditentukan kadarnya
oleh Allah ta'ala pada masing-masing manusia, jadi
buat apa kita harus dengki, hasad, atau iri pada
seseorang, karena pada hakikatnya itu semua sudahlah
ditakdirkan oleh Allah ta'ala, sebelum manusia lahir
kepermukaan bumi ini. Kalau orang mau kaya, yah biarin
saja, itu rezekinya, kalau orang pintar, cantik,
dikagumi orang, disenangi orang, biarin saja, karena
itu sudah takdir yang ditentukan oleh Allah ta'ala
dari dulunya, sebelum ia lahir. Ngapain kita harus
repot-repot memikirkannya.

Ingat kita , Syetan menggoda nabi Adam dan istrinya
agar keluar dari surga kesenangan, semua itu karena
hasadnya, bahkan sampai anak cucu, keturunan nabi Adam
laihisslam, ia bersumpah akan menggodanya, untuk ikut
bersamanya kelak di dalam neraka.Qabil membunuh Habil,
karena rasa hasadnya. Abu lahab mencoba membunuh dan
menghalangi dakwah rasulullah, dengan mencoba mengusir
dan memboikot Rasulullah beserta muslimin lainnya, ini
semua karena rasa hasadnya, Yahudi memerangi kaum
musliminpun karena rasa hasad terhadap ummat Islam. 

Apakah kita mau sebagaimana wataknya Syetan, Qabil,
Abu Lahab, yahudi dan saudara-saudara nabi  Yusuf yang
iri karena ayahnya dalam kasat mata mereka, lebih
sayang kepada nabiYusuf, mereka hasad, membuat makar
dan tipu daya, agar tempat yang telah diduduki oleh
nabi Yusuf dihati ayah mereka, merekalah yang
menempati atau mendudukinya, mereka merasa terhalang
oleh adanya Yusuf, maka salah satunya jalan
mengekuarkan atau menjauhi Yusuf dari pandangan mata
ayah mereka?

Kita coba lihat apa tanda-tanda orang yang hasad,
bagaimana metode mereka, tipu daya mereka untuk
melampiaskan rasa dengki tersebut? Mari kita lihat
kelanjutan cerita nabi Yusuf dan tipu daya
saudara-saudaranya itu.

Wassalamu'alaikum. Kairo, 29 April 2006. Rahima


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

--------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
=========================================================
* Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi 
keanggotaan,
silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting
* Posting dan membaca email lewat web di
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
dengan tetap harus terdaftar di sini.
--------------------------------------------------------------
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan Reply
- Besar posting maksimum 100 KB
- Mengirim attachment ditolak oleh sistem
=========================================================

Kirim email ke