Rawan Bencana Tsunami, Sumbar Dapat Bantuan Perancis 

Laporan Wartawan Kompas Yurnaldi
http://www.kompas.com/index.htm

PADANG, KOMPAS--Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) sangat rawan bencana
tsunami. Untuk itu pemerintah Perancis akan memberikan bantuan
penanganan peringatan terhadap terjadinya tsunami.
Ada tujuh dari 19 kabupaten/kota yang berada di pesisir pantai, yang
membentang sepanjang 375 kilometer, mulai dari Kabupaten Pasaman Barat
di utara sampai Kabupaten Pesisir Selatan di selatan. Sementara,
Kabupaten Kepulauan Mentawai di barat Kota Padang, memiliki panjang
pantai 2.420 km.
Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi mengatakan, jika sistem informasi tidak
terpola dan andal, maka korban akibat bencana gempa dan atau tsunami
akan realtif besar. Sebaliknya, jika terpola dan andal, korban bisa
sedikit atau bahkan bisa nol.
"Untuk kepentingan ini perlu ada posko tsunami yang sekaligus sumber
informasi semua pihak. Tidak saja bangunannya harus tahan gempa 9 SR,
tetapi juga peralatan komunikasinya harus canggih. Pihak Pemerintah
Perancis akan bantu Sumbar dalam hal ini," kata Gamawan, Rabu (2/8) di
Padang.
Menurut data, sedikitnya ada 527.962 penduduk yang berada di sapanjang
pantai di bawah ancaman gempa dan tsunami, di mana Kota Padang adalah
Kota yang paling rawan, dengan pendduk rentan bencana 355.312 orang. 
Kemudian disusul Kabupaten Pesisir Selatan 99.150 prang. Kabupaten
Padang Pariaman sebanyak 21.600 orang dan Kabupaten Pasaman Barat
sebanyak 51.900 orang. Kabupaten lainnya angka korban relatif kecil.
Bertahap disiapkan
Gamawan Fauzi menjelaskan, masyarakat secara bertahap sudah disiapkan
bagaimana menghadapi bencana. Simulasi tentang tsunami masih jalan.
Setelah di Padang simulasi di Pasaman, dan kemudian akan dilanjutkan
simulasi di Pesisir Selatan.
Untuk sistem informasi di Posko Tsunami, provider-nya akan ditempatkan
di Gunung Singgalang. Sekitar 25 menit pascagempa besar, informasi sudah
sampai ke daerah-daerah rawan tsunam.
Enam sirene untuk peringatan dini kepada masyarakat akan dipasang di
lokasi-lokasi yang strategis. Pemerintah Daerah kbupaten/kota diharapkan
Gubernur Gamawan Fauzi, menyiapkan peraturan daerah guna mengantisipasi
ancaman tsunami.
"Dalam Perda diatur berbagai hal, seperti pemanfaatan gedung-gedung
bertingkat untuk tempat evakuasi warga, membuat kurikulum di
sekolah-sekolah yang menginformasikan banyak hal, termasuk membuat
buku-buku komik tentang bahaya dan cara menyelamatkan diri dan
sebagainya," jelas Gubernur Gamawan Fauzi.
Di samping itu, insfrastruktur untuk mengantisipasi tsunami juga perlu
dipikirkan, seperti jalan evakuasi, gedung evakuasi dan Posko Informasi.
Membangun sarana dan prasarana di daerah rawan bencana, seperti Sumbar,
dibutuhkan jalan sepanjang 63,5 km dengan nilai Rp 54 miliar, jembatan
tahan gempa sebanyak enam buah senilai Rp 10 miliar, sirene pendeteksi
tsunami, dan sekitar 1.200 buah rambu-rambu.


--------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
=========================================================
* Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi 
keanggotaan,
silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting
* Posting dan membaca email lewat web di
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
dengan tetap harus terdaftar di sini.
--------------------------------------------------------------
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan Reply
- Besar posting maksimum 100 KB
- Mengirim attachment ditolak oleh sistem
=========================================================

Kirim email ke