REZA ALI HANAFIAH
   
   
  Hari itu tahun ajaran baru 2005
  Reza datang menemuiku lalu berkata 
  “ aku mau bimbingan bu, ibu penasehat akademisku “
  Aku terpesonan dengan ciptaan Allah yang satu ini … sempurna
  Tampan, sopan, dan wajah dihiasi senyum.
  Namamu tanyaku “ Reza Ali Hanafiah” 
  Aku tersenyum karena nama belakangnya mirip namaku 
   
  Ku ikuti tingkahnya di kelas
  Pintar tapi bukan yang terpintar
  Semangat belajar cukup tinggi
  Sering ku suruh ke depan 
   
  Sebelum presentasi baik berkelompok maupun sendiri
  Selalu diawalinya dengan salam yang mesti di jawab oleh temannya
  Dia akan ulangi sampai semua teman menjawabnya
  Kadang aku tersenyum dengan gayanya tersebut
   
  Diantara buku yang dibawanya
  Beberapa kali kulihat berupa Novel yang bernafaskan Islam
  Ck ck ck semuda dan setampan itu alim sekali kataku dalam hati
   
  Jelang SPMB tahun yang lalu 2006
  Reza dan temannya datang ke rumahku 
  “ Bu reza mau ikut tes lagi di STAN dan kedokteran “ katanya manja
  “Cobalah, dan anggap saja kuliah di UNIB sebagai bimbingan belajar ” 
jawabku
   
  Aku sempat sedih ketika temannya ngomong  “ bu, si reza lulus di kedokteran 
UNAND”
  Beberapa hari kemudian reza datang menemuiku
  Ku ucapkan selamat padanya
  “ Nggak kok bu, reza nggak lulus, saingannya berat amat, tapi reza puas 
udah nyoba”
   
  Malam Jumat kemaren aku terkejut membaca SMS dari temanku
  Aku langsung berteriak…. reezaaaa…
  Aku lunglai dan menangis
  Ku pastikan berita tersebut ketemannya tepat jan 11. 30 malam
  Ku dengar  suara yang sendu menjawab “ benar bu, kami juga terkejut “
  “ Reza meninggal karena kecelakaan tadi sore ketika hendak ke CURUP “
  Innalillahi wainna ilaihi rajiun
  Selamat jalan Reza
   
  Kemaren aku dan teman-teman ikut melayat ke CURUP
  Sebelumnya ada teman yang tak henti menangis 
  “ Belakangan kami sering ngobrol” katanya
  “ Senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya ke bayang terus ”
  “ Wajahnya langsung beda dari yang lain “ cerocosnya
  Ya. benar… wajah tampan yang bersinar dari dalam
  Tak pernah menyakiti siapapun … sempurna
   
  Di rumah duka
  Kulihat bapaknya sangat tenang sekali
  Ibunya yang dipanggil umi lagi sholat
  Bapaknya bercerita tentang kecelakaan tersebut
  “Reza suka berpuasa Senin dan  Kamis
  Sore itu dia pengen berbuka di CURUP
  Lalu pulang dengan motor
  Biasanya naik mobil umum dan pulang agak siang
  Eteknya sudah melarang jangan pulang sore itu
  Reza tetap pulang, tak biasa reza  sekeras itu
  Mungkin sudah janjiannya begitu 
  Reza berlaga kambing dan terseret mobil
  Reza meninggal di tempat “
   
  Tak lama uminya muncul
  Dengan wajah menahan sedih dan duka yang dalam
  Umi masih sempat berterimakasih atas kedatangan kami
  Meminta maaf untuk kesalahan anaknya reza
  Aku bilang “ reza nggak ada salah, dia  baik sekali “
  Temanku malah nangis lagi
   
   
  Bengkulu, Februari 2007
   
   
  Hanifah Damanhuri
   
   
   
   
   
   
   
   

 
---------------------------------
It's here! Your new message!
Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar.
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, Juni 2008.
-----------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email dengan attachment, tidak dianjurkan.
- Posting email, DITOLAK atau DIMODERASI oleh system, jika:
1. Email ukuran besar dari >500KB.
2. Email dikirim untuk banyak penerima.
--------------------------------------------------------------
* Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi 
keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting
* Membaca dan Posting email lewat web, bisa melalui mirror mailing list di:
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
http://groups.google.com/group/RantauNet?gvc=2
dengan mendaftarkan juga email anda disini dan kedua mirror diatas.
============================================================

Reply via email to