S U B U H Oleh : Dr.K.Suheimi Subuh ini saya terbangun dan tersadar dari tidur setelah semalaman tertidur dengan nyenyaknya. Tidak sadar dan tidak tahu apa-apa, tidak tahu bahwa hari hujan, tidak tahu bahwa banyak mobil bersileweran. Mata tertutup tidak melihat , telinga tidak mendengar, tidak tahu kejadian apa-apa di sekeliling, sehingga nyamuk yang menggigitpun tidak terasa, ketika pagi saja baru tampak bekas gigitannya. Demikian nyenyak dan demikian lelap saya malam ini. Subuh ini saya tersentak sewaktu mendengar azan di Mesjid, lalu saya tersadar dan tercenung sejenak. Andaikan kesadaran saya tak di kembalikan oleh Tuhan, atau saya tidur saja terus menerus tidak sadar-sadarnya. Atau mata saya tak bisa di bukakan dan telinga say tak bisa mendengar, tentu saya tetap saja lelap seperti orang mati. Andaikan subuh ini Roh itu tidak di kembali­ kan oleh Allah kepada saya, entah akan jadi apa saya ini. Maka pertama saya terjaga dan tersadar di subuh ini saya panjatkan Syukur, karena Tuhan masih mempercayai dan meminjamkan Roh dalam kehidupan saya, untuk di pertanggung jawabkan kembali waktu Roh itu pulang pada_Nya. Subuh ini saya berdoa, kiranya saya di beri petunjuk, di tunjuki_Nya jalan yang lurus dan yang benar dalam menempuh hidup di hari ini, agar di beri_Nya bimbingan. Karena pada hakekatnya setiap subuh, setiap kali kita terbangun dan setiap kali kita tersadar, maka setiap hari itu pula kita terlahir kembali. Setiap hari adalah hari kelahiran, maka di mulai lagi hidup baru perjuangan baru, kerja baru dan kesulitan dan kesukaran baru. Saya teringat akan sebuah Firman-Nya "Kami tahan Rohnya sewaktu tidurnya, dan kami kembalikan lagi sewaktu bangunnya". Kalau Tuhan mau, tentu Roh itu bisa ditahan-Nya terus menerus dan tak di kembalikan-Nya Wajar dan pantas sekali kita bersyukur, tadinya kita tidak saadar, sekarang jadi sadar dan segar kembali. Begitupun sewaktu akan tidur saya kembalikan lagi Roh yang telah di percayakan Tuhan itu, dan menghitung-hitung apakah yang telah saya kerjakan hari ini ada untung ruginya. Pada penyerahan Roh itu sekalian saya minta ampun mungkin dalam pemakaian Roh-Nya hari ini saya tersalah, tersandung dan melakukan hal-hal yang keliru. Dan mohon kiranya Roh itu di pinjamkan lagi esok hari agar dapat saya pakai dan pergunakan. "Hitung-hitung atau hisablah dirimu, sebelum datang hari perhitungan kelak" pesan Rasul Shalat subuh ini di mulai dengan mengucapkan Takbiratul Ihram, memutus ingatan pada dunia dan mencurahkan segala perh­a tian perasaan dan Fikiran hanya bagi-Nya dan meminta dan berdo'a hanya pada-Nya. Dengan hubungan yang vertikal garis tegak lurus keatas. Dan di akhir shalat saya ucapkan Assalamualaikum W.W kekiri dan kekanan, artinya akan melakukan dan memelihara hubun­ gan baik dan mencari keselamatan, rahmat dan keberkatan dengan sesama manusia. Garis hubungan sesama manusia adalah garis hori­ zontal, garis mendatar. Maka dalam setiap shalat tersirat pwerin­ tah Hablumminallah wa Hablumminannas. Garis vertikal di gabung dengan garis horizontal. Apabila garis tegak lurus di gabung dengan garis mendatar, maka akan terbentuk tanda tambah, nilai positif. Artinya selama manusia menjaga hubungan baik dengan Allah dan sekali gus hubungan baik dengan Manusia akan memperoleh setiap saatnya nilai-nilai tambah yang merupakan insentif atau pahala baginya kelak di syorga. Atau dalam berhubungan dengan manusia di niatkan sebagai ibadah kepada Allah. Dalam berbuat baik atau mengerjakan sesuatu di pasang niat dan di sebut nama- Nya dengan ucapan Bismillah, maka pekerjaan itu akan menjadi tanda tambah akan menambah setiap amal dan pahala. Maka setelah saya selesai menunaikan Shalat Subuh seakan-akan saya di bisik­ kan, perteballah tali dengan Allah dan pertebal pula tali dengan manusia. "Lamak dek awak, katuju dek Urang dan Tuhanpun Redha". Subuh di lalui dengan satu niat akan menjaga dan memelihara Roh pinjaman Tuhan ini dan bila malam tiba dengan suatu ke pasrahan mengembalikan Roh ini kembali pada-Nya. Demikianlah hidup ini berlalu sepanjang hari dan sepanjang waktu. Lalu saya teringat akan petuah guru ; Setiap akan memulai satu pekerjaan awali dengan menyebut Bismillah, karena pekerjaan yang tak di awali dengan Bismillah, akan di cabut berkahnya di sisi Allah. Artinya pekerjaan itu, muspra, sia-sia, tak ada arti dan nilainya, pekerjaan itu batal di sisi Alla S.W.T. Dan setelah selesai satu pekerjaan ucapkanlah Alhamdulillah, agar Tuhan menambah-nambah nikmatnya dalam bekerja itu. Dengan demikian orientasi kita selalu pada Allah, dari-Nya kita datang dan kepa­ da_Nya kelak kita kan kembali dan untuk_Nya apa-apa yang kita kerjakan ini. Tak sedetikpun ada ke inginan untuk meninggalkan- Nya dan menjauh dari-Nya Sebagaimana tertera dalam bacaan kita waktu Shalat :"Sesung­ guhnya Shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah seru sekalian alam". P a d a n g 8 September 1994
--------------------------------- Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1ยข/min. -------------------------------------------------------------- Website: http://www.rantaunet.org ========================================================= * Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting * Posting dan membaca email lewat web di http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages dengan tetap harus terdaftar di sini. -------------------------------------------------------------- UNTUK DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan Reply - Besar posting maksimum 100 KB - Mengirim attachment ditolak oleh sistem =========================================================