dunsanak sadonyo, Kalau ingin belajar , tentang bagaimana suatu komunitas membangun tempat asalnya , mungkin kita perlu banyak belajar pada orang Cina, India dan Yahudi ( Israel ).
dari India kita belajar ttg bagaimana migran nya membangun IT center dari China , kita bisa belajar ttg area pengembangan industri baru di daerah cina selatan ( sekitar hongkong dan guangzhou ) , tapi kalau ttg Israel, kita mungkin jarang yg tahu. Banyak orang benci dg negara Israel, tersebut tapi sebenarnya banyak hal bisa jadi pelajaran berharga. Negara Israel yg dibangun oleh orang Yahudi dg merampas hak tanah orang Palestina , karena itu kita menilai mereka dg pandangan negatif, pada sisi lain mereka berhasil membangun tanah israel menjadi sebuah negara makmur, maju, mandiri dan kuat ekonominya. mungkin kita bisa benci atau tak suka dg sikap politik mereka , tapi bagaimana mereka berhasil membangun negara yg kuat , perlu lah juga menjadi pelajaran bagi kita semua. bayangkan mereka berada di sebuah negara yg dikepung banyak musuh , selain itu tanah nya pun tak begitu subur juga , bagaimana caranya mereka bisa mandiri dari sisi pertanian, industri, teknologi bahkan militer patut jadi bahan pelajaran. Ketika terjadi suatu kecelakaan pesawat , kotak hitam di pesawat tsb, perlu diperiksa di Amerika dan perlu menunggu juga sekitar 2 minggu utk diperiksa, dan perlu berbulan waktu juga utk tahu hasilnya. Tapi Israel telah berhasil mengembangkan alat yg bisa meneliti kotak hitam tsb dg cepat. Saat ini banyak teknologi2 tinggi yg telah berhasil dikembangkan di Israel , antara lain alat2 elektronik dan software IT , Israel telah menjadi pula outsourching center IT kelas dunia, selain India. Ketika di embargo senjata , padahal dikelilingi banyak musuh mereka berhasil mengembangkan senjata ringan Uzi yg terkenal itu. Tapi sebelum sampai pada teknologi tinggi, Israel membuat fondasi yg kokoh dulu dalam bidang pertanian. Beberapa puluh tahun yg lalu, ketika para imigran yahudi seluruh dunia datang kesana , tanah Israel masih berupa tanah yg gersang dan sebagian berupa gurun pasir yg kering , tanah subur nya hanya sedikit. Ketersediaan sumber daya air menjadi suatu hambatan awal yg sangat besar , tapi mereka berhasil mengatasinya. Utk merubah tanah kering dan gurun pasir yg susah air tsb, mereka membangun saluran2 air dan pipa2 penyalur air yg besar dan panjang nya puluhan kilometer mengambil air dari sungai2 dan danau yg jauh dari bagian utara negara tsb. Sehingga bisa dialirkan air ke bagian selatan negara tsb , mereka berhasil merubah tanah gurun Negev yg gersang menjadi daerah pertanian yg subur. Hampir mirip dg ide mengalirkan air dg membuat saluran besar ke Southern California di Amerika yg susah air tapi sejuk dari daerah sekitar nya ( bisa jadi insinyur perancangnya orang Yahudi yg sama juga ) Setelah masalah ketersediaan air terselesaikan , mereka kemudian mengembangkan sistem pertanian yg tepat sehingga mereka bisa mandiri dari sisi pangan. ( mereka diboikot secara ekonomi dan dikelilingi negara musuh, sehingga harus bisa mandiri ) Dari segi sosial di tanah2 pertanian yg baru dibuka tsb mereka membuat komunitas2 pertanian yg dikenal dg istilah Kibutz. Kibutz ini dirancang dg struktur yg baik, dimana terdapat pembagian tugas yg jelas , produk yg akan ditanam ,pembagian lokasi ;tempat pertanian, tempat tinggal, pasar dan tempat umum lain nya sampai juga model pendidikan utk anak2 mereka. Dipikir pikir ada mirip juga dg konsep nagari di ranah minang dulu dimana juga ada pembagian sosial budaya dan area yg jelas ( standar nagari : ada lokasi tempat tinggal, ada surau, ada kolam air sbg sumber air ( mandi, cuci dll ), pasar, kuburan, tanah lapang utk acara tertentu, balai adat dll ). Imigran2 yahudi dari berbagai belahan bumi yg datang ke Israel berkumpul di Kibutz2 tsb , padahal mereka belum tentu memiliki pemahaman ttg pertanian di daerah asalnya , tapi dari Kibutz itulah mereka mengembangkan keahlian pertanian. Dalam hal pendidikan Kibutz tsb mengembangkan metode pendidikan yg khusus pula , untuk anak2 kecil sampai umur 14 tahun belajar di tempat khusus (sekolah bersama ) dan mendapatkan pelajaran2 dasar , ketika orang tua mereka bekerja di daerah pertanian , pelajaran yg diberikan pun dirancang sesuai kebutuhan pengetahuan yg diperlukan di tempat tsb. setelah umur 14 tahun , anak2 diberi keterampilan khusus yg sesuai dg keahlian pertanian yg dibutuhkan, sehingga setelah lepas masa pendidikan mereka telah siap membantu orang tuanya mengembangkan usaha pertanian nya Hal ini membuat tenaga2 muda yg produktif tak pergi ke luar dari sana, tapi mengembangkan usaha2 pertanian yg telah dikembangkan orang tua mereka. sebagai bandingan dg kondisi di Indonesia secara umum, anak2 di daerah pertanian ( agraris ) ketika sekolah mendapatkan pelajaran yg tidak membumi ( tidak sejalan dg kegiatan pertanian di tempat mereka) , mereka malah diajari ilmu2 dan keterampilan yg jauh dari dunia sehari hari mereka, sehingga mereka terasing sendiri dg lingkungan asalnya, setelah lulus sekolah tak mau turun ke sawah atau ladang , tapi pergi mencari kerja ke kota , berkurang lah tenaga2 muda produktif yg sebenarnya potensial sekali utk meningkatkan kualitas pertanian di daerah asalnya, karena itulah pertanian di tempat kita tidak mendapat kemajuan berarti dari sisi teknologi dan bisnis. Kembali ke cerita Kibbutz di Israel tsb, tenaga2 muda yg produktif tsb, hasil dari sekolah internal di Kibbutz sendiri , telah menjadi tenaga yg besar utk mengembangkan proses pertanian tsb dari sisi teknologi, ekonomi dll, sehingga lama kelamaan daerah pertanian tsb tambah maju dan kaya Beberapa teknologi pertanian praktis yg berhasil dikembangkan disana antara lain sistem pengairan area kering ( gurun pasir jadi lahan pertanian yg hijau ) , sistem mikro irigasi ( pengairan area pertanian secara hemat dan tepat guna ) dan teknologi2 praktis lainnya dari yg sederhana sampai yg canggih. pertanian yg maju tsb, kemudian mendorong tumbuhnya industri2 alat pertanian dan ekonomi secara umum dan itu semua telah berlangsung lama sejak tahun 50-an , sehingga saat ini Israel telah menjadi sebuah negara yg kuat dari sisi ekonomi dan mandiri , padahal ia di embargo ekonomi oleh banyak negara, bahkan negara sekeliling nya ( negara2 Arab memusuhi nya ) tapi ia bisa tetap mandiri dan kuat dari segala segi, ekonomi, militer dll. memang tak bisa dipungkiri bantuan besar dari para diaspora yahudi kaya di seluruh dunia termasuk juga dukungan lobby yahudi di Amerika sehingga Israel menjadi negara penerima bantuan Usaid terbesar , tapi bagaimana mereka mengelola diri mereka sendiri antara lain dalam kemandirian pertanian adalah sebuah prestasi besar juga. Menarik sekali mereka bisa mandiri dan maju dg dana bantuan luar negeri, padahal banyak negara yg digelontori dana bantuan luar negeri malah terjebak dalam hutang dan proyek2 yg dikerjakan banyak mubazir dan tak memberi kontribusi besar utk kemajuan ekonomi bangsa bersangkutan Saat ini Israel telah menjadi negara yg paling maju di timteng dalam ekonomi dan teknologi , hanya kalah dari negara Arab sekitarnya karena tak punya minyak saja, dalam bidang lain Israel lebih maju. Beberapa puluh tahun ke depan Israel benar2 akan menjadi sebuah negara maju yg kuat dalam segala segi , mimpi bangsa yahudi, utk mewujudkan kembali negara yg makmur seperti kerajaan nya Nabi Sulaiman dulu (Solomon) , nampaknya bisa jadi kenyataan kelak ? demikian cerita singkat ttg Israel tsb, semoga ada hikmahnya. salam HM Bercermin pada kisah ttg negara Israel tsb , kalau dibanding2 kan dg negara kita , entah kenapa susah utk dimengerti ? jan jauah jauah awak bandingkan sajo dulu yo ranah minang, apo nan kurang, tanah nya subur, banyak air, orang nya pandai2 dll, tapi ba' a kok urang minang secara umum ( komunitas ) tak begitu maju secara duniawi ? mungkin secara individu banyak yg berhasil , tapi berhasil pula secara kelompok belum lah tentu ( membangun komunitas ) negara Indonesia lahan suburnya luas, banyak air, tapi utk makan (beras) rakyat sendiri saja kita tak mampun sehingga harus import beras segala, banyak air malah kebanjiran , punya sumber minyak, tapi kesulitan dapat BBM , saat negara penghasil minyak lain kaya mendadak ketika harga minyak naik, kita malah kebagian susahnya doang. ( Venezuela dan beberapa negara minyak yg mandiri lain nya saat ini mengalami masa2 keemasan , kaya mendadak karena harga minyak naik, tapi kita malah hanya bisa gigit jari doang ? ) kita punya sekolah2 yg terbaik utk teknologi atau pertanian ( ITB, IPB, UGM , UI dll ) , sebagian mahasiswanya adalah orang2 muda dan pintar dari daerah pertanian, tapi kenapa bila sekolah mereka malah jadi terasing dari lingkungan sekitarnya dan pergi meninggalkan bidang pertanian dan menjadi pekerja migran di kota yg rela bekerja dg upah pas2 an, sehingga tak bisa memberi makanan bergizi bagi anak2 mereka, sehingga tambah lama anak keturunan mereka bukan nya tambah pintar tapi sebaliknya. tanah2 pertanian yg dulu digarap orangtua mereka (dan dari sana lah biaya utk sekolah mereka berasal ) tambah lama menjadi tidak produktif , karena tak ada peningkatan teknologi dan proses yg signifikan. selepas sekolah mereka tak kembali ke tanah pertanian asal mereka, tapi bekerja di tempat2 lain ,bahkan lulusan2 terbaiknya bekerja utk orang asing ( bekerja di perusahaan multinational yg mau memberi gaji besar bagi otak cerdas mereka ) , petani2 miskin di pedesaan (dimana sebenarnya mereka berasal ) tak punya uang yg cukup utk bisa memberi mereka income yg besar spt itu mungkin karena itulah salah satu sebab mengapa , negara kita dikarunia tanah yg subur makmur dg orang yg banyak ,banyak pula sumber alam nya , tapi mengapa jatuh miskin dan terbelit utang ? mengapa orang2 nya tidak bertambah cerdas , tapi malah jadi orang2 yg curang, culas dan malah merampok hartanya sendiri ( kasus penyelundupan minyak oleh orang pertamina sendiri ) katanya beragama dan sering kelihatan tiba2 soleh saat2 perayaan keagamaan , tapi mengapa sangat bertolak belakang kelakuan nya pada saat lain ? entahlah apa yg salah dg kita semua ? Website http://www.rantaunet.org _____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting ____________________________________________________