Dunsanak sadonyo, 

ngomong2 ttg sisi esotorik, atau transedental pada seorang manusia, 
itu adalah kemampuan nurani/jiwa pada manusia yg jarang didayagunakan 
dg baik.
jarang orang yg mau mengembara pada sisi transedental ini.

urang awak banyak yg pergi merantau , pergi ke berbagai tempat di 
penjuru dunia , merantau secara fisik ( berpindah tempat atau 
mengembara secara fisik ), tapi jarang yg melakukan pula pengembaraan 
dari sisi jiwa/nurani

urang awak yg sering merantau ( secara fisik ),banyak melihat hal yg 
material, sehingga cenderung , terpola secara materi ( kekayaan, 
penghargaan dll ) yg jadi tujuan hidupnya.

Karena sering mengembara secara fisik, setidaknya akalnya 
( intelektual ) sering pula mengembara, karena itu lah rang awak 
senang mahota, berdebat atau mengkhayal dan sejenisnya, itu adalah 
bentuk pengembaraan intelektual, yg terbawa karena kita senang 
mengembara secara fisik.

bak kata pepatah : "banyak bajalan, banyak diliek"

urang minang banyak yg merantau/mengembara secara fisik maupun 
intelektual, tapi jarang yg mengembara secara transedental/esotorik

sebenarnya moment bulan ramadhan kemarin, adalah saat yg tepat utk 
melakukan pengembaraan transedental , sehingga setelah idul fitri, 
kualitas diri kita ( secara transedental ) akan meningkat.

perjalanan Rasulullah dalam isra mi'raj sampai ke langit ke tujuh ( 
sidratul muntaha ), adalah suatu bentuk perjalanan yg lengkap : 
secara fisik, intelektual dan transedental.

kita sbg muslim , sebenarnya bisa juga melakukan perjalanan tsb, 
sbgaimana hadits, Ash sholatul Mi'rajul mukminin ( Sholat adalah 
mi'raj nya orang beriman )

Pengembaraan /perantauan secara transedental, dilakukan oleh mereka 
yg telah bisa meningkatkan kualitas kejiwaan diri nya , karena bukan 
lah mata kepala yg melihat tapi mata batin yg melihat , bukan mulut 
yg bicara, tapi nurani yg merasa.

kita mengembara ke alam yg lebih tinggi , tak sekedar alam 3 dimensi 
yg kita alami sehari hari, tapi lebih tinggi lagi, bagaikan 
Rasulullah pergi ke langit ke dua, ketiga sampai ke tujuh.

Alam yg lebih tinggi itu, berdimensi tinggi, Alam 4 dimensi dan 
seterusnya

sbg orang minang yg senang merantau, menarik sekali kalau kita juga 
bisa melakukan perantauan secara transedental , menajamkan mata 
hati , membuat diri ini tambah dekat kepada yg maha besar, Allah swt.

sekian dulu dunsanak, kiro2 carito sasudah hari rayo, sesudah 
pengembaraan jiwa selama bulan ramadhan.

wassalam 

Hendra Messa
Banduang , 
di pagi dingin yg berkabut tipis, sehabis hujan lebat tadi malam.





____________________________________________________

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________

Kirim email ke