Kompleks Ulakan Mulai Dibangun
* 11 Surau Telah Diratakan
Oleh Redaksi Selasa, 19-Oktober-2004, 05:48:01 60 klik

Ulakan, Padek-Pembangunan kawasan wisata religius makam Syech Burhanuddin di
Nagari Ulakan Kecamatan Nan Sabaris kini berlanjut, 11 surau milik 11 nagari
di Sumbar kini telah diratakan sebagai lokasi tempat berdirinya bangunan
masjid yang cukup megah dengan anggaran pembangunan Rp2,5 miliar.

Pembangunan itu diharapkan masyarakat agar terealisasi secepatnya, sebab
surau-surau yang telah diratakan merupakan tempat mereka melaksanakan
ibadah.

"Kami akan konfirmasi dengan pemerintah segera untuk mempertanyakan
kelanjutan pembangunan ini," tegas S Rangkayo Mangkuto, Ketua Kerapatan Adat
Nagari (KAN) Ulakan kepada para wartawan di kompleks makam Syech
Burhanuddin, akhir pekan lalu. Rencana pemerintah Padangpariaman untuk
menjadikan Ulakan sebagai pusat wisata religius dengan mengembangkan
kompleks makam dan masjid Syech Burhanuddin diharapkan segera terwujud,
apalagi bulan Syafar sudah semakin dekat. .

Seperti diketahui, dukungan pembangunan masjid dan pengembangan kawasan
makam datang dari Teufiq Kiemas, suami presiden Megawati saat berkunjung ke
Ulakan.

Saat itu Taufiq Kiemas berjanji mau mengucurkan dana Rp2,5 miliar sebagai
pembangunan tahap awal dari dana yang dibutuhkan keseluruhan untuk
pembangunan kawasans sekitar Rp60 miliar.

Jumaat 17 September 2004, kawasan tempat pembangunan masjid diratakan, 11
surau dari 84 surau yang ada terpalsa ikut diratakan. Tahap awal pengerjaan
itu disaksikan Bupati Padangpariaman Drs H Muslim Kasim Ak MM Dt Sinaro Basa
disaksikan Ir Wirya Adyana Dirut Waskita Karya, M Letter, Sekdakab Sudirman
Gani, kepala dinas PU Padangpariaman Zamri Ain, ninik mamak, beberapa alim
ulama.

Ir Wirya Adnyana seperti dikutip koran ini edisi Jumat (18/9) lalu
menyabutkan untuk membangun masjid saja dibutuhkan Rp3 miliar. Arsitektur
bangunan akan disesuaikan dengan kemajuan zaman. Diperkirakan, inilah mesjid
termegah nantinya yang akan menampung sekitar 3.200 jamaah.

Salah seorang alim ulama berpengaruh dari kaum Amay Said pemilik ulayat,
Khatib Zulkifli, di Masjid Anjuang Ulakan, menuturkan kepada wartawan,
meminta pemerintah menjelaskan tentang rencana lanjut pembangunan kawasan
tersebut, sebab ada kekhawatiran sebagian masyarakat lantaran Mega-Hasyim
kalah maka dana pembangunan tidak akan dikucurkan.

Pembangunan masjid dan kawasan itu katanya sangat direspon ulama Ulakan,
artinya mereka tidak keberatan dengan syarat tidak merubah tradisi mereka
dalam beribadah atau norma-norma adat lainnya. "Sebenarnya untuk
membicarakan masalah Ulakan atau Makam syech Burhanuddin harus dilakukan di
Ulakan, tidak di tempat lain. Ini merupakan tradisi kami yang turun
 temurun," ini agar dipahami tutur Zulkifli.

Dalam beberapa pertemuan yang umumnya digelar di luar komplek s makam
katanya, telah terbentuk panitia pembangunan dengan job description masing
masing. Khatib Zulkifli sendiri kebagian bidang fatwa, padahal ia tak
diikutkan atau diminta kesediaan.

Di sekitar kompleks makam Syech Burhanuddin berdiri 84 surau yang dimiliki
oleh nagari-nagari di Minangkabau. Surau tersebut berfungsi sebagai tempat
belajar ilmu agama kepada Syech Burhanuddin ataupun murid-muridnya. Jadi
nilai historis religius keberadaan surau-surau tersebut sangat besar artinya
bagi nagari nagari yang ada.

Untuk mendirikan surau di Ulakan, jelas membutuhkan perlindungan adat dari
warga Ulakan. Biaya operasionalnya ditanggung nagari Ulakan. Mengenai
kelanjutan pembangunan 11 surau yang telah diratakan, Ketua KAN Ulakan, S
Rangkayo Mangkuto mengakui adanya tuntutan tanggung jawab moral untuk
melanjutkannya. (idham firmantara, Pariaman)





____________________________________________________

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________

Reply via email to