Penduduk di sekitar danau Maninjau turun-temurun memanfaatkan danau sebagai sumber 
pendapatan, terutama menangkap ikan secara tradisional. Selain menangkap ikan dari 
danau, budidaya ikan air tawar banyak dilakukan di Kabupaten Agam. Mulai dari budidaya 
ikan di kolam air tenang, air deras, keramba irigasi, keramba jaring apung, hingga 
budidaya ikan di sawah. Sekitar 2,5 ton ikan per hari diperoleh dari hasil budidaya 
yang bersentra di Kecamatan Tanjung Raya dan Lubuk Basung ini. Pada tahun 2002, 
produksi ikan air tawar 8.214 ton.

 

Penduduk di Kecamatan Tanjung Mutiara sebagian besar menjadi nelayan. Kecamatan ini 
berbatasan langsung dengan Samudra Hindia dengan garis pantai 43 kilometer. Dengan 
alat tangkap yang masih tradisional seperti bagan, payang, pukat, bahkan alat pancing 
nelayan mampu menangkap ikan sekitar 10 ton per hari. Produksi ikan tongkol, tuna, 
teri, kembung, selar, dan lainnya dalam setahun lebih dari 1.000 ton. Tahun 2002, 
sekitar 2.814 nelayan penuh dan sambilan menangkap 1.989,8 ton ikan yang dikonsumsi 
oleh penduduk lokal dan kawasan Sumbar lainnya. 

 

Produksi ikan ini terbilang kecil dibanding daerah lain yang juga memiliki potensi 
kelautan. Mungkin ini sebabnya-selain alat dan armada tangkap yang sederhana-daerah 
ini belum memiliki tempat pelelangan ikan. Tidak semua penduduk Kecamatan Tanjung Raya 
yang turun ke laut menangkap ikan. Beberapa warga merupakan pengolah hasil ikan yang 
dibeli dari nelayan tangkap. Jumlahnya sekitar 85 nelayan pengolah yang juga pedagang 
ikan.



Source: Rank Marola



Wassalam,

Sampono Sutan (55+)

____________________________________________________

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke:
http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________

Reply via email to