--- Sutan Sinaro <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Assalamu'alaikum.w.w. > > ... Ian, kok saya ndak nampak Ima ngambek ?.
Nah Tuh Dian,..benar kan,.uni ngak ngambek. percayalah, Kecil amat diri uni kalau masalah begini aja ngambek..? > Atau saya kurang teliti membaca postingannya ?. Ngak..Da Sutan benar sudah teliti , saya ngak ngambek. > Kalau iya, eh.. begini aja, biar saya bicara. > Dik Rahima, Okay,.yang pasti saya tidak ngambek, tapi saay dengarkan baik2 apa yang da Sutan sampaikan di bawah ini. Bagus sekali saya baca. > Nan partamo bana, sebagai urang nan selalu > manyampaikan > amar ma'ruf, dan nahi mungkar (taroklah bukan > pendakwah secara umum), sia sajo lah urangnyo, > pasti mendapat tantangan, pasti mendapat cemooh dan > segala macamnya. Dan biasanya pribadi langsung > dituding. Jadi dik Rahima jan kaget pulo jo urusan > iko. Iyah,..makasih da Sutan. Tapi wajar kan kalau saya menolak vonis yang dijatuhkan pada saya, kalau saya tahu betul itu tidak benar, karena itu orang belum tahu betul sudah menyangkutkan ke masalah agama. Kalau mau tanya,.silahkan tanya aja,.jangan pakai embel2 segala, pasti saya jawab. Akhirnya karena pertanyaan di barengi dengan embel2 vonis, yang menyangkut masalah agama, orang tersebut terkena pantulan kata-katanya sendiri kan..? Itu karena tak hati-hati ! > Dik Rahima pernah bilang bahwa Rumah tangga > Rasulullah saw. sendiri pernah diguncang gosip yang > dilancarkan oleh orang-orang munafiq. Pribadi istri > Rasulullah dituding. Dan kita sudah tahu apa > penyelesaiannya. Artinya, itu adalah resiko sebagai > penyampai amar ma'ruf nahi munkar. Iyah,.saya percaya saya akan hadapi ini secara terus menerus. Dimana dan kapan saja. Tapi saya sadar yang memvonis itu orangnya kayak apa..? Orang bijaksana pasti ia tahu apa yang ia lakukan dan katakan. Lihat cara mak darul menasehati kesalahan ketik saya. Masalah O2 dan CO2. Itu jelas saya tahu saya salah menulis, mana ada orang menghirup Co2 bisa bertahan hidup,..? tapi lihat cara mak darul itu bagus sekali dalam penyampaiannya. Apa karena ima lagi puasa..? Ini kesalahan yang sudah jelas jelas saya salah ketik, bagus disampaikannya. Tapi ini belum jelas salah benarnya sudah nyerocos begitu, dan di kaitkan masalah agama lagi ?. Itu yang paling tidak saya sukai. Cobalah olah da Sutan,.ini untuk umum para pendakwah saja. Apakah pendakwah itu tidak punya salah..? Apakah dai seperti AA Gym, Pak Quraish dan sebagainya itu ngak punya salah..? Lantas kita katakan pada beliau2 itu : " Sebelum berbicara dan ngomong masalah2 agama,..masalah kelihatan sepele ini di perhatikan dulu..? ". Ini maknanya apa,,..? Seolah-olah kita katakan : " Pikirin dulu dosa diri sendiri akibat kesalahan diri kita baru ceramahin orang lain..? begitu kan..? " Apa saya salah..? Kalau begini pantasan aja orang semacam itu pada hakikatnya, sepertinya ngak mau ada pendakwah karena takut para pendakwah akan mengoreksi kesalahan2 yang ia lakukan. Nah untuk menghalangi para pendakwah, ia mencoba mengatakan hal semacam ini, agar mundur dari berdakwah ( ini sudah biasa di lakukan kebanyakan orang kapan dan dimana sajapun ). Selalu akan menjadi tudingan begini : " Tuh..pendakwah saja lakukan ini..". Ya Allah ya Tuhan,..orang semacam apa yang punya pikirin kayak begini. Coba kalau ia bisa merenungi tak ada manusia yang tak luput dari kesalahan, meski para rasul sekalipun !.Ini secara umum yang sering terjadi, kalau saya lihat. lain hal kalau pendakwah itu benar2 sering berbuat dosa. Ia..pantas di ingati !. Ini saya ? Apa yang telah saya lakukan berkenaan dengan copy CD ini. Saya ngak salah, dan tak melanggar hukum di mesir ini..silahkan dinasehati saya dengan baik-baik, kalau saya salah..tapi jangan coba-coba menuduh atau memvonis saya. Saya akan balikkan kembali pantulan kata-kata itu ke empunya vonis pertama. > Rasulullah saw. sendiri ketika di Naqlah sepulang > dari > Tha'if di kebun kurma mengadu kepada Allah swt, > menge- > nai ummatnya yang sangat degil. Tapi kemudian dapat > tenang kembali setelah dikatakan, > "Wahai Muhammad, jika perjuangan engkau ini adalah > perkara yang mudah, tentu banyak orang ikut engkau". > Dan memang perjuangan Islam bukanlah perkara mudah, > dan > kita tidak dapat apa-apa di dunia ini. Malah seluruh > fasility yang ada akan berkurang dan malah habis. > Oleh sebab itu, jangan terlalu sensitiv dengan > tudingan-tudingan yang memang sering dan akan sering > ditujukan langsung ke pribadi si pendakwah. Dan itu > adalah hal yang biasa. Tapi bagi saya, tudingan itu > sering membawa kepada kebaikan. Yang penting saya > tahu apa yang saya lakukan, dan saya bersaksi bahwa > jalan yang saya tempuh adalah jalan Allah. Dan > tudingan, cemoohan dan hujatan itu adalah > rambu-rambu > yang mengingatkan apakah saya keluar dari jalur yang > digariskan Allah atau tidak. Yah,...ini yang benar,..selagi saya tidak lakukan dosa dan kesalahan, saya akan tetap bertahan, dan silahkan aja tuding dan tuduh saya yang macam-macam. Tapi saya sebagai manusia biasa, bukan pula nabi, untuk mengingatkan kembali ke si penuding, akan saya lontarkan kembali kata-kata itu ke orangnya, agar dia hati-hati untuk lain kali. Jangan hidup ini cuman kerjaan mengkritik orang melulu, ( silahkan jadi penasehat, karena penasehat sering mengatakan menasehati untuk dirinya sendiri selain untuk orang lain juga, dan ini yang sering saya lakukan , beda dengan pengkritik, biasanya suka mengkritik dan tanpa bukti itu yang barabenya, kalau kritik yang jelas, bagus sekali malah, itu yang di perlukan, manusia sulit hidup maju tanpa ada kritikan2 yang membangun , saya sadar sekali kalau masalah semacam ini, yang repotnya itu , kalau kita menuduh orang tanpa bukti yang jelas. jauhi itu.) Agar jangan terbiasa lakukan itu. lebih baik kita mengoreksi dan mengkritik seseorang dengan bukti. Saya berceramah selalu pakai bukti dalil dari Al Quran hadist dan pendapat ulama toh..? Ngak sembarangan kan..? Beda lho antara kritik membangun dengan tuduhan, atau vonis..? Kritik membangun saya terima, tapi tuduhan tanpa bukti, saya tolak mentah2. Orang yang semacam ini akan saya hadapi. > Tapi jangan lupa, bahwa apa yang secara umum > diterima > di dunia akibat kehebatan barat, bukan berarti itu > adalah jalan yang benar, bukan berarti itu adalah > jalan Allah. Urusan copy mengcopy ini mereka gunakan > double standard juga. Kalau objectnya berupa ilmu > pengetahuan, pasti nggak boleh di copy. Tapi coba > kalau > object nya sesuatu yang akan merusak ummat Islam, > seperti pornography bahkan lagu-lagu, tidak begitu > ketat di protectnya dan bahkan dibebaskan. Kenyataan > ini tak usah heran karena kita tahu konsep mereka > bahwa "artis dan anggur adalah lebih baik untuk > menghancurkan ummat Muhammad daripada seribu > meriam". Itulah beda memang kalau di Mesir justru yang berbau pendidikan keagamaan ini kebanyakannya di perbolehkan di Copy, tapi CD porno, atau nyanyian, ini memang ada pelarangannya. Karena sang artis tidak mau di rugikan, sementara para ulama, niatnya benar2 untuk kemaslahatan ummat dan untuk Ilmu buat agama islam itu sendiri, bukan untuk cari duit dari hasil rekaman ceramah atau tulisannya itu. Makanya saya ngak ada temukan, tapi mungkin ada kali kalau buku bahas Inggris, saya sendiri di buku 2 agama saya yang ribuan jumlahnya itu ngak ada tertulis di larang mengcopy buku ini !, ngak ada sama sekali, beda dengan buku2 di Indonesia atau cd2 Indonesia saya baca itu. Dan saya tahu sekali masalah itu. Makanya saya ngak suka sanak Yul langsung nyerobos tanpa tahu sebenarnya. > Kalau sudah begitu, dalam urusan iko indak pulo > paralu > kita berkelit dengan kata-kata, "kan tidak ada > manusia > yang sempurna", ...ndak paralu. Kini urusannyo > "gazwul > fikir". > Konsep Jepang lebih baik, aa kecek mereka, > indak ado transfer teknologi do, nan ado curi > teknologi. Aaa juo lai. Apakah urang Japang secara > publik atau nan nampak di muko umum indak > menghormati > copy right ?........... Kecek sia ????. Iyah benar,..lihat saja realitanya. Seperti kata da Adrisman pertama sekali. > Aa... jadi, jan terlalu sensitiv dan cepat > mengambil > kesimpulan. Kesada-sadanya itu paralu dipikir > matang- > matang. Itulah yang selalu saya sampaikan, hati-hati, jangan cepat ambil kesimpulan.Akan kena ke kita sendiri kalau kita menuduh seseorang tanpa bukti yang jelas. Dan memang orang cenderung menyalahkan Islam > bila ada oknum ummat yang berbuat salah. Dan memang > kerjaan mereka mempelajari Islam untuk mencari-cari > kesalahan, agar mudah menghujat dan menghancurkan > iman. Itu memang kerjaan orang yang kurang punya waktu luang selain ingin menjatuhkan Islam itu sendiri. > > Begitu saja dik. > Terlebih dan terkurang, rila dengan maaf > amba mintak. Iyah makasih da Sutan Sinaro, akan saya ingat sellau pesan da Sutan ini. Mudah2an say amenjadi orang yang semakin kuat dengan tudingan-tudingan dan tuduhan semacam itu. Wassalam. Rahima. > > Wassalam > > St. Sinaro > __________________________________ Do you Yahoo!? Check out the new Yahoo! Front Page. www.yahoo.com ____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting ------------------------------------------------------------ Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib ____________________________________________________