Salam untuk rekan-rekan anggota millis,
 
Maaf terlambat menjawab email dari Pak Baheram, soalnya lagi sibuk cari proyek 
-- yang ternyata sudah makin sulit saja. Bagaimana kerja saya tahun depan??? 
Tidak tahu!
 
Terima kasih Pak Baheram, semoga saya makin konsisten dengan ucapan saya.  
 
Sampai saat ini, saya sudah berhasil selama 2 bulan, tidak belanja ke hipermart 
asing, seperti Carefour, Giant, dsb...saya alihkan belanja bulanan ke agen 
kecil yang milik warga sendiri, dan belanja di tukang sayur keliling.  Tetap 
saya perhatikan dari mana barang tersebut, lokal atau impor.
 
Mari kampanyekan untuk membantu sesama warga dengan membeli produk lokal, ya, 
Pak.  Tidak perlu tunggu ganti presiden untuk membantu sesama warga, keburu 
kiamat.   Tahun depan itu tahun yang sulit sekali...Produsen tekstil dan garmen 
di Bandung sudah tdk dapat order untuk tahun depan. Hal yang sama terjadi di 
pabrik furnitur..berapa ratus ribu buruh yang akan kehilangan kerja
 
Soal partai yang mengajak kita pakai produk lokal, ternyata membeli mobil 
produk Thailand.  Padahal, nasib buruh pabrik mobil di sini, juga sedang susah. 
Jadi, kita nilai sendiri, bagaimana sebenarnya Partai ini.  Saya tidak peduli...
 
Jadi, kesadaran untuk mengkonsumsi produk lokal, tdk usah tergantung partai 
atau pemerintah, tapi, dari diri sendiri saja. Kehancuran industri, pertanian 
lokal, cepat lambat akan menhancurkan kita juga.

salam,

Delvi Eka Putra

--- On Fri, 10/31/08, Baheramsyah Moyan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Baheramsyah Moyan <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [pelaut] Ayo Selamatkan Indonesia, mulai dari diri sendiri
To: pelaut@yahoogroups.com
Date: Friday, October 31, 2008, 9:31 AM








Ikutan dong....

Wah... kita harus bersyukur hari gini ada generasi yang peduli dengan nasib 
bangsanya sendiri. Sebagai warga negara saya merasa senang dan bangga dengan 
Delvi yang dengan arif mengajak kita untuk lebih mencintai produk negara 
sendiri. Semoga Delvi bisa benar-benar menjalankan apa yang di ucapkan dan bisa 
menjadi teladan bagi yang lain.

Sedangkan mnyentuh masalah politik, nasihat saya kepada diri sendiri adalah 
agar tidak mudah tergiur dan terkesima terhadap jargon-jargon yang meninabobok 
kan kita. Sebuah analisis mendalam dan panjang harus dilakukan sebelum 
menentukan siapa yang akan saya pilih 2009 nanti. Begitu banyak calon, begitu 
banyak dana di habiskan untuk kampanye, sementara rakyat menjerit tidak mampu 
membeli sebungkus nasi.

Apa lagi sekarang krisis babak ke2, harga karet di kampung saya yang dulunya Rp 
10.000 kini tinggal Rp 2.000 lagi. Sawit dari Rp 2.000 turun menjadi Rp 700. 
Orang kampung saya di Sum Sel sebentar lagi akan mati kelaparan, mau menanam 
padi lahan tidak ada lagi sebab tanah sudah di konversi menjadi perkebunan 
sawit dan karet yang di kuasai oleh perusahaan2 besar dan para pejabat daerah. 
Utusan dealer sebentar lagi datang ke kampung mereka akan menyita, motor dan 
mobil kreditan yang belum lunas. Putra-putri yang kuliah di Jakarta, Yogya dan 
kota2 lain mungkin harus di tarik mundur sebab tidak ada biaya.

Pelaut sepertinya masih bernafas lega, tetapi jangan terlena dan terlalu 
milih-milih sebab imbas krisis ini akan merambah semua lini kehidupan. Lagian 
apa yang mau di kapalkan kalau tidak ada kegiatan exspor dan impor. 

Intensitas kegiatan di offshore sudah mulai mengendor, proyek2 di banyak negara 
sudah banyak yang di tangguhkan. para pekerja sudah banyak yang di suruh 
menunggu di rumah tanpa batas waktu.

Lagi2 nasihat saya kepada diri sendiri bahwa saat ini harus lebih berhemat, dan 
mengikuti langkah Delvi. Mudah2an survive dalam melewati krisis ini...(sori 
pake kata survive... sbb ga tau bahasa Indonesianya apa)

Itu saja dari saya, mohon maaf kalau ada yang tidak sependapat.

Bagi perkerja offshore yang berminat coba lihat tu di www.beroyotbinjai. com 
ada lowongan kerjanya.

Wassalam dan terima kasih









From: Delvi Eka Putra <delvi_ekaputra@ yahoo.com>
To: [EMAIL PROTECTED] com
Sent: Thursday, October 30, 2008 4:27:21 PM
Subject: RE: [pelaut] Ayo Selamatkan Indonesia, mulai dari diri sendiri



Wah....Pak Arnold,
 
Saya sama sekali buka anggota team sukses partai manapun...saya cuma karyawan 
dan warga negara.  Jauh sebelum salah satu parpol kampanye seperti itu, saya 
sudah melaksanakannya dalam hidup saya sehari-hari. Saya melihat bagaimana 
bangsa Jepang bisa maju, salah satunya karena dia mencintai produk mereka 
sendiri. Mencintai tdk cukup dengan mengkonsumsi, tapi juga mendidik supaya 
produsen lokal memberikan kualitas terbaik.  Lantas bagaimana mau memberikan 
kualitas terbaik, kalau tdk ada yang beli?
 
Kalaupun ada parpol yang kampanyenya seperti itu, dengan mengajak kita untuk 
memilih produk dalam negeri, menurut saya, tepat ajakannya. Terlepas dari kita 
anggota parpol itu atau tidak. Simpatisan atau tidak...

Saya cuma prihatin saja, melihat keadaan sekeliling kita. kemiskinan yang luar 
biasa banyaknya... sementara kita tdk bisa berharap apa-apa dari pemerintah.  
Saya jadi tdk bisa menikmati baju impor, mengingat beribu-ribu buruh garmen 
menganggur karena pabrik tutup dihajar produk import atau selundupan.  Saya tdk 
bisa makan apel washington, kalau ingat petani apel malang kelaparan... Di 
lautan, apakah kita bisa tersenyum melihat kapal asing dengan awak asing 
leluasa beroperasi di perairan kita? Percaya atau tidak, negara lainnpun yang 
liberal sekalipun, tetap melindungi industri mereka sendiri, dengan proteksi 
dari serbuan barang impor. Apa lagi kondisi sekarang. Lihat India, minyak sawit 
kita dikenai pajak impor 40%. sementara kita membebaskan pajak impor nyaris 
semua komoditi.  Bisa mati buruh dan petani kita.  Siapa yang masih peduli?

Salam,

Delvi
 
 

--- On Thu, 10/30/08, Arnold <[EMAIL PROTECTED] co.id> wrote:

From: Arnold <[EMAIL PROTECTED] co.id>
Subject: RE: [pelaut] Ayo Selamatkan Indonesia, mulai dari diri sendiri
To: [EMAIL PROTECTED] com
Date: Thursday, October 30, 2008, 12:08 PM

Setuju sih... tapi anda bukan tim sukses salah satu capres 2009/..?
Soalnya dengar2 di banyak milis mulai marak kampanye he2...

Slm/Arnold

-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED] com [mailto:pelaut@ yahoogroups. com] On Behalf Of
Delvi Eka Putra
Sent: Tuesday, October 28, 2008 11:29 AM
To: [EMAIL PROTECTED] com
Subject: [pelaut] Ayo Selamatkan Indonesia, mulai dari diri sendiri

Teman-teman,

Ini ada artikel menarik dari millis sebelah. Betul juga untuk direnungkan
dan dicoba untuk dilaksanakan.

Barang-barang Indonesia susah di export, kita sendiri yang harus beli.
jangan beli produk import, apa lagi kalau selundupan. Pastikan barang yang
dibeli ada label "MADE IN INDONESIA". Tidak makan di restoran asing. Tidak
membeli mobil/motor import. Belanja di pasar tradisional atau tukang sayur
saja, tidak di Hypermart asing. Ingat, setiap rupiah yang anda belanjakan
untuk produk import atau resto asing atau toko orang asing, berarti
mensejahterakan negara lain.

Satu hal lagi, tidak membawa barang-barang secara illegal dari luar negeri
untuk dijual di dalam negeri. Kasihan, buruh pabrik di sini. Hidupnya
semakin susah. Kita bantu mereka dengan membeli produk lokal.

Salam,

Delvi

LET' S SAVE OUR NATION, START FROM YOUR SELF!!!!

Ada langkah lain yang perlu kita lakukan untuk menyelamatkan bangsa
kita :

1. yang mempunyai deposito bertahanlah dengan deposito anda.
Jangan ambil uang anda dari bank. Jika anda ikut ikutan mencairkan dana
anda maka akan terjadi bank rush, dan krisis keuangan akan semakin
parah.

2. yang memiliki saham dan turunannya, jangan menjual saham dan
derivasinya. Jika anda ikut ikutan menjual saham dan turunannya,
maka harga saham akan semakin ambruk, dan krisis akan sungguh terjadi
semakin parah

3. jangan ikut ikutan memborong dolar. Jika anda ikut ikutan
memborong dolar, maka harga dolar akan semakin tinggi dan rupiah
semakin terpuruk. Harga barang impor akan semakin mahal, dan
inflasi dalam negeri akan semakin menggila. 

4. jangan panik. Jika anda tidak panik, maka krisis akan cepat
berlalu. Perekonomian akan cepat pulih. Harga saham akan cepat
rebound. Dolar akan cepat menyesuaikan diri pada kurs yang
rasional.
Cadangan devisa kita cukup kuat. Jika anda panik dan ikut ikutan
menarik deposito, menjual saham dan memborong dolar, maka anda
ikut memberikan kontribusi pada semakin dalamnya krisis di Indonesia.
Tetapi tentu ini merupakan pilihan bebas. Tidak ada yang dapat
melarang anda. Hati nurani yang bicara. Pilihan yang sulit bagi
yang berduit tetapi silahkan memilih.

Krisis keuangan global kian menebar ancaman menjadi krisis ekonomi
global yang tidak main-main, bursa saham guncang dan nilai tukar
Rupiah semakin melemah, ini semua menjadi indicator bahwa akan ada
bencana baru yang siap menerkam.

Para kaum Kapitalis yang ingin meraup keuntungan dengan cara cepat
dan menjadi SERAKAH akhirnya menjadi sumber dari segala krisis
yang kita belum tau kapan akan berakhir.

Pertanyaannya adalah apa yang bisa kita lakukan untuk ikut
membantu agar krisis ini tidak menghancurkan sendi-sendi perekonomian
Bangsa ini?

Tentu kita tidak ingin ini menjadi periode 10 Tahunan (1998 -2008),
mimpi kelam krisis ekonomi 10 tahun lewat tentu tidak ingin kita
munculkan kembali, tapi jika Anda tidak peduli maka bisa saja hal
ini akan terjadi!!!!
Dan jika itu terjadi maka Bangsa ini akan semakin terpuruk, akan
muncul PHK besar-besaran, sector riil yang tidak bergerak, system
perbankan yang sudah tidak dipercaya lagi dan akhirnya kita
kembali ke NOL lagi.

Jika Anda masih mencintai Bangsa ini maka ada banyak hal yang bisa
Anda lakukan, paling tidak MULAILAH DARI DIRI ANDA SENDIRI..!! ,
contoh kecil sbb :
Jika Anda seorang awam sebagaimana saya, maka yang bisa kita
lakukan adalah :

Gunakanlah PRODUKSI DALAM NEGERI dalam semua aktivitas hidupmu,
dengan langkah ini akan menyelamtkan Sektor Riil, usaha-usaha
kecil akan berkembang, dan akhirnya kita bisa berdiri tegak dan
mengatakan KITA BISA HIDUP DARI NEGERI KITA SENDIRI. 
Langkah kecil lain jangan sok mengkonsumsi produk makanan luar
negeri, jika anda senang makan Durian tidak perlu durian Bangkok
Thailand cukup durian local toh tidak kalah rasanya, jika senang
makan Jagung? Tidak perlulah Jagung Thailand cukup jagung local,
tidak perlu makan-makan di outlet2 dengan brand luar negeri, toh
ayam kampung kita tidak kalah nikmatnya, hal kecil ini kadang tidak
kita sadari tapi ketahuilah EFEK nya sangat luarbiasa, anda bisa
bayangkan jika semua anak bangsa ini berfikiran sama, jika anda konversikan
dengan modal yang beputar maka Anda akan kaget dan heran akan
IMPACT yang sangat luar biasa, yakin dan percayalah dengan cara kecil ini 
Krisis ini tidak akan terjadi DISINI di BUMI INDONESIA.

Gunakan angkutan Massal jika itu anda bisa lakukan, itu akan
membantu untuk mengurangi konsumsi energi yang luar biasa yang sebetulnya
tidak perlu, disamping mengurangi polusi, jangan lupa disamping
krisis keuangan yang berpotensi menjadi krisis Ekonomi kita juga
dihadapkan dengan krisis Energy..!! kenyamanan mungkin belum kita
pikirkan sekarang, percayalah bahwa aroma sesaknya penumpang di
Angkot dan bus-bus itu masih menimbulkan secercah harapan bahwa
sector riil kita masih bergerak.

Berbelanjalah di pasar-pasar tradisional, berdayakan warung-warung
kaki lima, percaya atau tidak Ekonomi Kerakyatan terbukti mampu
menyelamatkan perekonomian kita.

Jika Anda seorang pelaku bisnis maka tolong jangan hanya
memikirkan untuk meraup keuntungan pribadi semata-mata hanya dengan
memikirkan Import barang-barang murah yang hanya akan menghancurkan produk
dalam negeri, jangan lari dari tanggung jawab dengan membawa lari modal
ke luar negeri, ingat menjaga, mengusahakan agar Capital Inflow akan
lebih bijkasana dan akan sangat membantu Negeri ini, jangan
biarkan capital outflow terjadi itu sama dengan menghancurkan perekonomian
Rakyat LET' S SAVE OUR NATION, START FROM YOUR SELF!!!!

Lakukan hal sederhana ini maka Anda akan lihat akibat penyelamatan
yang luar biasa.

Dengan meneruskan pesan ini ke relasi dan sahabat Anda, berarti
Anda sudah ikut mengingatkan Saudara Sebangsa Kita untuk Ikut PEDULI
menyelamatkan Bangsa ini.

------------ --------- --------- ------

Moderator tdk bertanggung jawab atas kebenaran isi dan/atau identitas asli
pengirim berita. Yahoo! Groups Links


 














      

Kirim email ke