Yth, Rekan-rekan Pelaut       di Mana saja beradaSaya sangat setuju dengan 
saran dari Pak Darul, selain dikirim kemilis kita ini juga rekan-rekan sekalian 
dapat mengirimkannya ke  :1. Presiden Republik Indonesia (RI-1) / SBY    SMS : 
99492. Dep. Hukum dan HAM    Telp : 021 - 5253004    Fax : 021 - 5253139    
Email : [EMAIL PROTECTED] Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)    Surat : PO Box 
575, Jakarta - 10110    Email : [EMAIL PROTECTED]   SMS : 0811 959 575          
    0855 8 575 575    Fax : 021 - 3846122Semoga rekan-rekan pelaut dapat 
memanfaatkan informasi diatasNavigo Et Reveni

Marcello Lopulalan

--- On Wed, 8/27/08, Darul M <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Darul M <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [pelaut] Uang jangkar di bandara
To: pelaut@yahoogroups.com
Date: Wednesday, August 27, 2008, 11:46 PM










 






    
            







Kalau dapat ada data yang benar hal seperti ini, biar jadi bahan
diskusi dan mudahan dapat diperjuangkan. Bagi para pelaut sebaiknya memberi
data yang akurat, kalau perlu tanggal dan jamnya, seperti logbook gitu lho.
Disarankan coba buat logbook kebarangkatan dan kepulangan, sehingga punya data
nan akurat. Incase diperlukan punya data yang akurat. Catat juga nama orang
yang berhubungan terutama yang membuat masalah. Bagus sekali kalau ada fotonya
sekalian. 

   

Ada teman saya yang punya masalah saat cek in dipelabuhan,
karena dibilang terlambat, pada hal masih 15 menit. Dia langsung buat foto,
termasuk foto jam yang ada di counter, dan dikirim saat itu juga pakai
blackberry ke kantor pusat airline ybs. Akhirnya petugas tersebut minta2 maaf,
tapi sudah terlambat. 

   

Marilah bersama kita memperbaiki nasib pelaut, nasib bangsa yang
telah terpuruk ini. Kalau tidak kita siapa lagi yang akan memperjuangkannya. 

   

Salam 

Darul 

   

   





From: Baheramsyah Moyan

Sent: 27 Agustus 2008 4:06



 





   











Saya dengar dari teman2 yg mau
berangkat kerja ada yang dimintain 'uang jangkar' di bandara besarnya
bervariasi dari 200 s/d 800rb terutama bagi yang lugu dan malu2. 



Alasannya seperti paspor tidak sign-on dsb. Okelah salah paspor tidak sign-on
tapi kenapa ga ada fasilitas sign-on di bandara, sedangkan mau ke priuk kan
jauh apa lagi kalau yg dari daerah, di jakarta cuma transit saja, harus nginap
di jakarta untuk ngurus sign on, uang ga punya sedangkan mau berangkat aja
ngutang dulu sama saudara.



Apa ada teman2 yang mengalami hal serupa? 



 

















      

    
    
        
         
        
        




        




        
        


        
        
        




      

Reply via email to