Dear Netters,

Mungkin di mailinglist ini masih ada yang punya perhatian pada hal-hal
yang ilmiah atau science ...

Meskipun masih controversial, akhirnya majalah Science yang akan terbit
Jumat ini (Mar 8) jadi memuat paper tentang satu riset yang membuat
klaim bisa membuat nuclear fusion dalam sebuah bejana yang berisi cairan
organic. Kalau klaim ini benar, penemuan ini adalah SOC atau SOM ...
(Science Of the Century/Millenium). Paling tidak ini akan membuat studi
tentang fusion bisa dilakukan secara sederhana dan murah (mampu
dilakukan oleh lab sederhana), dan yang lebih penting lagi adalah
potensi dan pengaruhnya dalam penyediaan energi murah [selama ini energi
nuklir dilakukan secara "fission", membelah atom - dengan konsekwensi
by-productnya, limbah radioaktip, menciptakan problem baru]. Meskipun
jalan ke aplikasi praktis masih panjang, klaim riset ini, kalau benar,
memberi masa depan energi yang akan merubah kualitas hidup umat manusia.

Eksperimen tabletop fusion ini dilakukan oleh nuclear engineer Rusi
Taleyarkhan dari OakRidge National Laboratory (Tennessee) bersama
nuclear engineer Richard Lahey dari Rensselaer Polytechnic Institute
(Troy, NY) et al. yang memanfaatkan temperature dan tekanan yang sangat
tinggi ketika gelembung uap (bubble) dalam cairan kolaps secara
implosive, fenomena yang dikenal sebagai "cavitation." Temperatur dalam
bubble ketika terjadi implosion ini, tergantung ukuran bubble, bisa
mencapai temperature 10^7 Kelvin, sepanas inti matahari dimana fusi atom
hydrogen membentuk inti yang lebih berat (helium dan tritium) plus
energi nuklir yang hangatnya kita rasakan setiap hari itu.

Taleyarkhan dkk. menggunakan "deuterated acetone" yaitu pelarut organik
aceton (biasa dipakai untuk membersihkan cat kuku) dimana setiap atom H
(hydrogen) diganti dengan deuterium (D), atom hydrogen yang lebih
"berat" karena punya satu extra neutron. Gelombang akustik dipakai untuk
menggetarkan bubble yang mengembang dan kemudian kolaps, fenomena ini
disebut sebagai "acoustic cavitation." Pada saat yang sama, cairan
tersebut di"tembak" dengan neutrons energi tinggi (sekitar 14 MeV) untuk
memberi "extra punch of energy" dan sekaligus menciptakan bubble yang
lebih besar (sekitar satu millimeter, ketimbang biasanya hanya beberapa
nanometer). Menurut para peneliti ini, ketika kolaps, ato-atomm
deuterium ini saling bertumbukan dan bersatu (fuse), melepaskan energi,
neutron dan tritium yang merupakan "signatures" terjadinya fusion.

Ada kalangan ilmuwan yang sependapat (dan telah mencoba mengulangi
ekperimen ini), tetapi tidak sedikit pula yang skeptikal. Dunia ilmiah
masih belum lupa akan skandal "cold fusion" di Utah tahun 1989 yang
silam. Kendati kontroversi yang ada, majalah Science akhirnya memutuskan
untuk menerbitkannya, dan juga memberi kesempatan kepada publik untuk
membaca "sneak preview" artikel yang berkaitan, beberapa hari sebelum
tanggal penerbitan resmi. Buat yang tertarik, silahkan download sendiri
artikelnya (PDF format) dari situs majalah Science:
http://www.sciencemag.org/feature/data/hottopics/bubble/index.shtml


Moko/
Madison, WI

Kirim email ke