Date: Sun, 04 Dec 2005 02:50:07 +0700
From: Bidin <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]: 22 Hari Jelang Setahun Tsunami, 26 Desember 2005 (22 days to one
year commemoration of tsunami, December 26th )

Serambi Indonesia
Edisi: Sabtu, 03 Desember 2005

*Doa Bersama Warnai Setahun Tsunami*

BANDA ACEH - Sekitar 25 ribu warga Kota Banda Aceh dan Aceh Besar akan
ikut doa bersama pada acara peringatan setahun tsunami yang dipusatkan
di halaman Masjid Jamik Baiturrahim, Ulee Lheue, Banda Aceh, 26 Desember
2005 mendatang. Usai berdoa, warga korban tsunami dan para undangan
berziarah ke kuburan massal.
Acara yang digelar mulai pukul 08.15 WIB itu, persis waktu setahun
peristiwa tsunami menggulung Provinsi NAD. Selain dihadiri keluarga
korban tsunami, tokoh masyarakat Aceh yang kini bermukim di luar daerah
dan unsur muspida Provinsi NAD, juga direncanakan hadir Menteri
Kebudayaan dan Pariwisata RI, Ir Jero Wajik. Kasubdin Program Dinas
Pariwisata Provinsi NAD, Drs Darmansyah MM, ketika dihubungi Serambi
Jumat kemarin, mengatakan, acara puncak peringatan setahun tsunami di
halaman Masjid Baiturrahim, Ulee Lheue, selain diprogramkan oleh Dinas
Pariwisata NAD, juga oleh Pemda Provinsi NAD, BRR dan Pemko Banda Aceh.
"Mungkin acara puncak setahun tsunami di kawasan Masjid Jamik Ulee Lheue
disatukan. Dalam waktu dekat panitia induknya sudah terbentuk," katanya.

Meski begitu, kata Darmansyah, Dinas Pariwisata Prov NAD, punya empat
agenda dalam memperingati setahun tsunami. Selain doa bersama dengan
mengundang 25 ribu warga, Sabtu (25/12) pagi, satu hari sebelumnya
diadakan Napak Tilas menelusuri jejak kapal PLTD Apung dengan melibatkan
500 peserta yang terdiri dari pecinta alam dan pemuda. Dinas Pariwisata
juga mengadakan lomba masak makanan tradisional yang digelar khusus bagi
warga korban tsunami pada 22 Desember. Tujuan diadakan lomba makanan
khas Aceh, terutama bagi warga Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh untuk
membangkitkan kembali semangat mereka yang sempat trauma akibat
peristiwa tsunami yang menimpa mereka. "Lewat lomba tersebut, diharapkan
warga Meuraxa dan warga lain termotivasi kembali untuk memproduksi kue
yang sangat digemari warga Aceh,"kata Darmansyah.

Sementara agenda ke-empat, selama sepekan diadakan pameran hasil
kerajinan Aceh, sejak 21 sampai 28 Desember 2005 mendatang. Selain
memamerkan hasil kerajinan Aceh di arena pameran yang dibangun semi
permanen dibelakang Masjid Ulee Lheue oleh Dinas Pariwisata NAD juga
dipakai untuk expose kegiatan BRR sejak hadir April 2005 lalu. Setelah
digunakan untuk peringatan setahun tsunami, ke-empat bangunan semi
permanen itu diserahkan pengelolaannya kepada kelompok sadar wisata
Cerucok Ulee Lheue, Banda Aceh yang dibentuk oleh Dinas Pariwisata
Provinsi NAD belum lama ini.(hel)

--------------------------------------------------------------------------------

Copyright © 2005 Serambi Indonesia. All rights reserved.

--------------------------------------------------------------------------------

Reply via email to