...

>Ada yang bisa membetulkan logika dan cara pandang saya :
>
>Saya yakin bahwa yang menjadi inti dasar dari perilaku manusia adalah
>moralnya. Entah dia sedang diprovokasi atau sedang dihasut....selama
>moralnya berjalan sesuai dengan fungsinya, seseorang tersebut tidak akan
>menjadi "sesat".
>
>Tolong klarifikasi :
>
>Mayoritas Nasrani Amerika menjunjung tinggi nilai - nilai peradaban
>manusia dan menghargai manusia-manusia yang beragama lain. Apakah mereka
>sedang menjalankan ajaran Kasih atau sedang dalam keadaan sekuler (tidak
>menjalankan ajaran Kasih).

Yw: Ah, anda nih jangan begitu... Jangan melihat semua orang itu
    dengan frame-work Islam. Kalo anda tahu praktek kehidupan mereka,
    anda mungkin tahu, frase: '... Mayoritas Nasrani Amerika ...'
    itu agak kurang pas.

    Analoginya gini: di masyarakat Islam (di Indonesia, misalnya),
    ada berbeda-beda kepercayaannya, dan salah satu kelompoknya
    adalah, yg sering disebut: 'Islam KTP'. Atau dg kata lain:
    'bukan beneran Islam'. Amerika juga sama. Kebanyakan cuma
    'agama KTP'... Jadi ya,... ajaran Kasih, nggak perlu diomongin
    buat yg cuma penganut 'agama KTP' itu. Irrelevan. Iya nggak?

>Mayoritas Nasrani Ambon "menghabisi" kurang lebih 1000 minoritas muslim
>Ambon. Apakah mereka sedang menjalankan ajaran Kasih atau sedang tidak
>menjalankan ajaran Kasih...

Yw: Soal Ambon, saya no comment, lah. (Soalnya tata kemasyarakatannya
    saya nggak begitu ngerti). Tapi andaikan situasinya kayak di US
    juga, saya nggak heran.

    Sebab di Quran itu sudah disebutkan, bahwa di antara umat agama lain,
    yg paling dekat dg Umat Islam itu (hubungan agamisnya) adalah umat
    Nasrani (yg tentunya ini Nasrani yg beneran). Kita (Muslim) kan percaya
    Quran, jadi nggak mungkin yg membantai itu umat Nasrani beneran
    (sesuai hakikatnya).

    Saya sendiri tidak paham apa definisi penganut ajaran Kristen atau
Katolik,
    tapi apakah orang-orang yg tidak menjalankan ajaran kasih, bahkan berlaku
    yg 180 derajat bertentangan dari itu masih bisa disebut penganut?

    Jadi kalo kembali ke terminologi Islam, menurut saya kelompok
    pembantai itu lebih tepat digolongkan kepada kelompok 'kafirin'
    dari pada kelompok 'ahli kitab'. Apa anda berani bilang bahwa pembantai
    itu BUKAN kelompok 'kafirin'? (Tapi lebih baik dari itu)? Kan tidak.

    Kalau anda masih beranggapan bahwa kelompok pembantai itu
    (di Ambon, di Jkt, dimana pun) adalah orang YG BERAGAMA.
    Saya tidak setuju. Kalau ada yg menghasut, bahwa yg membantai itu
    orang BERAGAMA, saya sarankan anda jangan percaya. Lebih baik
    anda percaya pada statement Rasullullah yg sama-sama kita hormati.
    Beliau bilang: 'Agama yg baik adalah akhlak yg baik...'
    (Membantai secara biadab sudah barang tentu tidak mencerminkan akhlak
    yg baik; dan dg begitu tidak mencerminkan orang beragama; melainkan
    mencerminkan 'kekafiran'. Dan orang yg kafir itu sudah jelas-las
    bukan saudara kita in any term. Iya nggak?).

    Mudah-mudahan anda dikaruniai kesabaran dan pikiran yg jernih.
    Salam, Yusuf.

>Ada yang bisa menerangkan ?
>
>Terimakasih
>Hadeer

Kirim email ke