Untuk semuanya.
Sekali lagi saya minta maaf, karena agak emosional.
dalam situasi krisis begini koq masih ada saja tekanan-tekanan dari LN
mengenai Tim-Tim, termasuk terakhir tekanan dari PM Australia.
saya mendengarkan langsung keterangan Menlu Alatasjadi ya sekali
lagi minta maaf jika ada
Bung Djoko ( heheh sdr.djoko...)
Ya ngga gitu lah bung, masa didelete dari mailing list permias@,
kan sensor sudah dihilangkan...
Saya juga sering kok (keseringan) emosi dalam mengeluarkan
pernyataan, namun inilah yang membuat indah Kebebasan Mengeluarkan
Pendapat dan Pikiran.
Salam,
Andrew
Rekan-rekan permias@,
Ya jelas donk, katanya kita sedang menuju ke arah yang lebih
demokrasi dan bertanggung jawab, pernyataan sdr. Djoko saya nilai
sangat offensive sekali dan dapat merusak kehidupan berbangsa
dan bernegara. Tidak pada tempatnya mengatakan bahwa Timor-Timur
itu benalu, coba
Mas Pattiwael
Hitung-hitung turut membudayakan "mau mengakui kesalahan dan
bertanggung jawab atas kesalahannya"
Kebebasan mengeluarkan pendapat dan pikiran plus yang beretika dan
bertanggung jawab.
Salam
Bung Djoko ( heheh sdr.djoko...)
Ya ngga gitu lah bung, masa didelete dari mailing
Saya senang melihat komunikasi dibawah ini.
Begitulah generasi muda kita seharusnya !!
Semoga saja dibaca oleh bapak-bapak yang terhormat
Terutama yang kebetulan sedang menjabat..yang
berprinsip : "a GOVERNTMENT OFFICIAL CAN DO NO WRONG"
::))
Salam,
bRidWaN
At 05:10