;-)

Yth. Para Reformis (Yg asli maupun yg ngaku-ngaku),

1. Hari-hari ini anda semua patut bersyukur, karena
   rekan kesayangan anda A.M. Ghalib atas segala jasa-
   jasanya bagi bangsa dan negara telah dianugerahi
   penghargaan berupa liburan panjang yang diramaikan
   dengan berbagai hiruk pikuk keramaian yang
   menghibur hati dari segenap pengagumnya seperti
   ICW dan press.

2. Lebih bersyukurnya lagi, karena sebagai gantinya,
   untuk posisi Jaksa Agung, presiden anda sekalian
   yang terkenal sangat tegas dalam mengambil keputusan
   telah mengangkat tokoh idola anda yang lain untuk
   posisi Jaksa Agung, yaitu Faisal Tanjung Sarjana
   Hukum. Eh, ngomong-ngomong, apa betul ybs sarjana
   hukum? Enggak ya? Kalo ybs. bukan sarjana hukum,
   ini perlu disyukuri lagi, mengingat saat ini
   mungkin untuk memimpin di gedung bundar, khususnya
   berkaitan dengan penuntutan suharto, makin nggak
   tahu hukum, mungkin, makin baik. ;-) Makin baik
   dalam arti makin asik untuk para wartawan yang
   sedang berburu berita panas dan miring. ;-)

3. Kenapa naiknya Faisal Tanjung harus disyukuri?
   Pertama, karena dia diangkat sebagai jaksa agung
   ad interim dan masa jabatannya juga udah hampir
   abis. Coba bayangkan, andaikan dia diangkat jadi
   jaksa agung definitif berkuasa penuh sampe tahun
   2009, apa nggak pada puyeng anda sekalian?
   Karena itu hal ini perlu disyukuri sebaik-baiknya.

   Penyebab keduanya yang harus disyukuri: karena ybs
   bukan Tommy Suharto! Bayangkan andaikan yg diangkat
   jadi penggantinya itu adalah Tommy Suharto (instead
   of Faisal Tanjung), apa nggak gerah orang-orang
   ICW? ;-) Walaupun sebetulnya masuk akal juga kekecewaan
   sejumlah pihak, karena memang mungkin akan lebih baik
   kalau yg diangkat sbg Jaksa Agung ad interim sementara
   ini adalah Joshua penyanyi cilik. ;-) Lucu dan
   imut-imut.

4. Dalam hal ini konsistensi TNI juga jangan lupa,
   harus disyukuri. ;-) Kira-kira dua bulan yll, telah
   diumumkan kepada publik: prajurit TNI aktif yg bekerja
   di posisi sipil, diberi deadline s/d 1 April 1999
   (sekali lagi: tahunnya 1999, bukan 2007!), harus memilih
   apakah tetap di TNI atau pensiun! Nah, ternyata sangat
   konsisten dengan ini, saat ini tanggal 15 Juni,
   dan Andi Galip itu ternyata masih Letnan Jendral aktif.
   Berarti, karena konsisten dengan aturan TNI tsb.
   kita jadi mengetahui bahwa posisi Jaksa Agung adalah
   berada langsung di bawah struktur organisasi TNI. ;-)
   Bagi sejumlah pihak ini adalah pengetahuan baru,
   jadi tambah pengetahuan ini harus disyukuri... ;-)

5. Last, but certainly least, konsistensi Andi Galip
   pun harus disyukuri dengan cermat. Seperti kita tahu,
   baru saja ybs. MEMOHON UTK MUNDUR teratur, dan permohonannya
   dikabulkan oleh presiden. Ini adalah sikap ksatria,
   dan bukan ksatria biasa, tapi ksatria baja hitam! ;-)
   Permohonannya utk mundur itu konsisten sekali
   dg pernyataannya belum lama ini: "... Saya TIDAK
   AKAN MUNDUR, kecuali dimundurkan..." Sikap konsisten
   yg ksatria seperti ini mungkin bisa membawanya jadi
   pejabat yg serba bisa. Bisa main sinetron, bisa
   main filem (kartun), dll. ;-) Indonesia harus bersyukur
   memiliki Jaksa Agung seperti dia di saat seperti ini.
   Andaikan Indonesia punya Jaksa Agung yg super efisien,
   dan su daripada harto keburu diadili sebelum pemilu ini,
   hasilnya pasti kurang optimal! Jadi penguluran waktu
   yg piawai ini diujungnya nanti akan menghasilkan
   hasil yg melegakan. Sesuai dg pepatah: belum tentu
   yg cepet itu enak. ;-)

;-)

Kirim email ke