1.Coba ente cari di Quran, bagian mana yg menyuruh Muslim menciptakan
sistem khilafah islam?
  Ada gak?

  2.Perjuangan kekuasaan ujung2nya pastilah berujung pada kehendak untuk
mempertahankan kekuasaan, jangankan orang beda iman,beda bangsa atau
tetangga mu, saudara kandung mu pun kamu bisa musnahkan demi mempertahankan
kekuasaan tsb.

  3.Sistemnya sendiri masih debatable dan utopia, apakah sistem khilafah spt
raja atau semacam dewan.....never waste your time and energy karena masih
banyak hal2 lain yang lebih urgen dan realistis.


  ptP





  ----- Original Message -----
  From: Kru Hayatul Islam <[EMAIL PROTECTED]>
  To: <ppiindia@yahoogroups.com>
  Sent: Monday, March 07, 2005 11:16 AM
  Subject: [SPAM] - [ppiindia] Mendudukan Sejarah Kekhilafahan Islam - Email
found in subject




   [input]


  Mendudukan Sejarah Kekhilafahan Islam
  Oleh: Farid Wadjdi
  Publikasi 05/06/2004

  hayatulislam.net - Salah satu argumentasi yang kerap dilontarkan untuk
menolak sistem Khilafah adalah alasan sejarah. Sejarah Khilafah digambarkan
sebagai fragmen kehidupan yang penuh darah, kekacauan, dan konflik. Paling
tidak, ada tiga argumentasi sejarah yang sering dilontarkan: (1) Khalifah
yang otoriter dan diktator; (2) Pembunuhan yang terjadi pada masa Khulafaur
Rasyidin; (3) Perlakuan yang diskriminatif terhadap non-Muslim dan wanita.

  Berdasarkan argumentasi ini kemudian disimpulkan bahwa sistem Khilafah
adalah sistem yang tidak layak bagi manusia; sistem yang diktator serta
tidak memiliki mekanisme untuk mencegah penyimpangan dan kekacauan; sistem
yang tidak memperhatikan non-Muslim dan merendahkan derajat wanita.

  Secara mendasar, ada beberapa kesalahan mendasar dari argumentasi di atas.
Pertama, kesalahan dalam menempatkan posisi sejarah Islam. Perlu kita
ketahui bahwa kewajiban menegakkan Khilafah bukanlah didasarkan pada
argumentasi sejarah. Artinya, sejarah bukanlah dalil untuk menerima atau
menolak sistem Khilafah. Dalam Islam, yang menjadi dalil syariat adalah
al-Quran, as-Sunnah, Ijma Sahabat, dan Qiyas. Karena itu, kewajiban Khilafah
haruslah merujuk pada empat dalil tersebut.

  Namun, bukan berarti sejarah (târîkh) tidak ada artinya sama sekali.
Sejarah sebagai peristiwa masa lampau bisa dijadikan pelajaran dan kajian
tentang pelaksanaan dari hukum-hukum syariat oleh manusia. Artinya, dari
sejarah kita mengetahui apakah hukum-hukum syariat tersebut dilaksanakan
atau tidak; apa akibat kalau hukum-hukum syariat tersebut tidak
dilaksanakan. Sebab, manusia sebagai pelaku hukum-hukum syariat tidaklah
ma'shûm (yang tidak mungkin salah). Sebagai manusia bisa saja Khalifah
melakukan kekeliruan dan menyimpang dari ketentuan-ketentuan syariat.
Satu-satunya yang ma'shûm yang tidak mungkin keliru adalah para nabi dan
Rasululullah.

  Sebagai sistem yang dipraktikkan oleh manusia, sistem Khilafah adalah
sistem politik yang manusiawi. Karena itu, dalam berbagai praktik dalam
sistem Khilafah, bisa saja terjadi kekeliruan. Namun, yang penting dicatat
di sini, penyimpangan yang dilakukan oleh Khalifah atau pejabat negara,
bukan berarti menunjukkan bahwa sistem Khilafahnya salah dan keliru.
Tidaklah relevan menyalahkan sistem yang ideal dengan melihat kesalahan dari
pelaku sistem yang ideal tersebut.

  Contoh sederhana adalah memandang Islam sebagai agama yang buruk hanya
karena melihat perilaku sebagian para pemeluknya saat ini. Di Indonesia,
misalnya, sebagai besar pelaku kriminal adalah orang Islam; banyak pelaku
korupsi juga orang Islam; banyak orang Islam yang tidak menjaga kebersihan
dan lingkungannya. Namun, tentunya tidak disimpulkan bahwa Islam adalah
agama yang menganjurkan pemeluknya melakukan perilaku-perilaku negatif
seperti itu.

  Islam harus dilihat dari sumber-sumbernya. Tidak ada satu dalil pun di
dalam al-Quran dan as-Sunnah yang memerintahkan seperti itu. Sebaliknya,
sistem Islam melarang dan menghukum para pelaku kriminal dan korupsi. Islam
juga mengajarkan pemeluknya untuk menjaga kebersihan lingkungan. Artinya,
fakta-fakta yang salah tersebut justru diakibatkan karena pemeluk Islam
meninggalkan ajaran Islam, bukan karena syariat Islam itu sendiri. Sama
halnya dengan fakta-fakta buruk dalam sistem Khilafah, bukan disebabkan oleh
sistem Khilafah itu sendiri, tetapi justru bentuk penyimpangn dari syariat
Islam yang seharusnya diterapkan secara konsekuen dalam sistem Khilafah oleh
rakyat dan penguasanya.





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke