** Mailing List Nasional Indonesia http://www.ppi-india.org ** 
** Situs milis nasional: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia ** 
** Info Beasiswa Indonesia http://informasi-beasiswa.blogspot.com **
Catatan laluta:
 
...Maka, seharusnya pemerintah Indonesia bisa menghargai perbedaan pendapat dan 
pemikiran, termasuk komunisme...Tapi sebagai gagasan tetap hidup karena Karl 
Marx sendiri seorang filsuf," kata Dita sambil menambahkan aliran komunis 
sebagai gerakan hampir tidak ada lagi...(lihat berita selengkapnya dibawah...) 
Untuk itu saya sajikan Ekspresi dan Refleksi diri penyair Fadjar Sitepu 
berjudul "Petani Indonesia (Sokongan Pada Petani Lombok)"
 
La Luta Continua!
 
***
 
PETANI INDONESIA (SOKONGAN PADA PETANI LOMBOK)
 
Jika padi sudah mengurai ranum
oh, indah sekali  melambai ditiup angin
ditengah  kehijauan hiasan alam
tahukah  berapa banyak derita  untuk ini
kami petani petani
membungkukkan badan setiap hari
ditengah derasnya hujan yang  memukul diri
semua ini bukan apa apa 
bila kami sempat mengenyam hasilnya nanti
sawah ini bukan milik kami lagi
sejak lama sudah dirampas penutup hutang kami
hutang karena  lapar
hutang karena bencana  hujan dan kekeringan
mereka pinjamkan uang dengan bunga tinggi
tak terbayar dirampas hak  kami
jadi menderita sampai mati
 
Tak  ada jalan lain lagi
kami demonstrasi unjuk diri
disambut tembakan para polisi
berapa banyak kami yang mati
inilah dengung nilai demokrasi dinegeri ini
inilah isi reformasi
dari penguasa penguasa negeri ini
yang kami bayar dengan darah kami.
 
Pada  organisasi petani internasional aku serukan
dinegeri ini hanya ada ketakutan
ancaman dan pemaksaan
yang dilindungi negara
yang mencemohkan hak azasi manusia
maka lantangkan suara keadilan
lancarkan protes pada pemerintah Indonesia
adili mereka mereka  yang bertindak tak semena mena.
 
Jika padi sudah mengurai ranum
oh indah sekali melambai ditiup angin
ditengah kehijauan hiasan alam 
tahukah berapa banyak derita untuk ini
tahukah berapa banyak kami yang  mati
kami akan terus berjuang 
demi keadilan
demi keadilan.
 
Fadjar Sitepu, anak dari Penyair Lekra Rumambi. 
23 September 2005,Stockholm - Swedia.


***
 
http://www.media-indonesia.com/

 
FOKUS MINGGU 
Minggu, 25 September 2005 
 
Komunisme di Mata Kalangan Muda

 BANYAK orang beranggapan ideologi komunis telah runtuh bersamaan dengan 
robohnya tembok Berlin. Namun, ajaran komunis sendiri tetap hidup. Berkaitan 
dengan hal itu, Media merangkum beberapa pandangan dan pendapat kaum muda 
terhadap paham komunisme.

Di mata Humas Forkot Mixil Minamunir, negara tidak berhak melarang tumbuhnya 
sebuah ideologi. Apalagi, Indonesia mengaku sebagai negara demokrasi. Maka, 
seharusnya pemerintah Indonesia bisa menghargai perbedaan pendapat dan 
pemikiran, termasuk komunisme.
 
''Sebarkan saja, lalu biarkan nanti masyarakat yang menilai. Dalam hal ini, 
pemerintah hanya bertugas mengawasi perilaku dan cara menyebarkan paham itu," 
ujar mahasiswa angkatan 1997 Universitas Islam Negeri Sjarif Hidayatullah 
Jakarta, jurusan hukum itu.
Diwawancara terpisah, Gridwelly anggota senat dan aktivis mahasiswa sebuah 
perguruan tinggi di Jakarta mengatakan paham komunisme bukan masalah bagi 
sebuah bangsa. Yang perlu dikhawatirkan justru adanya oknum yang 
menyalahgunakan paham untuk kepentingan tidak baik. Menurut Grid, demikian ia 
akrab disapa, mungkin saja orang yang berpahaman komunis justru bertingkah laku 
lebih baik dibanding orang yang mengaku bukan komunis. ''Jadi jangan terlalu 
dangkal dan memolitisasi semua persoalan,'' tandasnya.

Berbeda dengan Mixil dan Grid, Ketua Umum KAMMI Yuli Widy Astono mengatakan 
paham komunis sekarang dikemas sedemikian rupa, seolah-olah memang melakukan 
keberpihakan pada rakyat. Tapi kenyataannya, negara yang menganut paham komunis 
tetap miskin, dan akhirnya dalam berinteraksi menerima pasar bebas dan 
berkompromi dengan kapitalis. Di Indonesia, orang tidak mau mengaku menganut 
ideologi komunis. Jadi sulit. Hanya mengira-ngira tidak bisa membuktikan. 
Apalagi, komunisme dekat dengan sosialisme,'' tuturnya.

Berbicara tentang paham komunis, aktivis perburuhan Dita Indah Sari menegaskan, 
di mata anak muda komunis sudah tidak laku dijual, namun sebagai kajian masih 
tetap relevan. "Sejak 1980-an sudah dianggap tidak layak lagi. Tapi sebagai 
gagasan tetap hidup karena Karl Marx sendiri seorang filsuf," kata Dita sambil 
menambahkan aliran komunis sebagai gerakan hampir tidak ada lagi. Terlebih lagi 
pusat komunis di Eropa, yakni Uni Soviet, sudah runtuh tatkala Presiden Rusia 
Mikhail Gorbachev memaklumatkan keterbukaan (glasnost).

Meski demikian, paham sosialis yang sering dianggap dekat dengan komunis masih 
terus berkembang di kalangan anak muda. Dia mencontohkan Partai Rakyat 
Demokratik (PRD) yang tidak pernah menyangkal beraliran kiri.
 
''Tapi saya ingin kemukakan, paham sosialis sulit berkembang di Indonesia 
lantaran sikap politik pemerintah. Padahal, paham sosialis sudah ada sejak 
zaman kemerdekaan. Founding father negeri ini, Soekarno-Hatta pun berpandangan 
sosialis dengan ekonomi kerakyatan. Jadi, penolakan pemerintah terhadap ide 
maupun gagasan sosialis merupakan pengingkaran terhadap para pendahulu bangsa," 
katanya.
 
Sampai sekarang, pemerintah Indonesia masih menganggap sosialis sebagai 
penyakit yang harus dibasmi alias tidak boleh berkembang.
 
Sosialis kerap diidentikkan dengan komunis. Rezim yang berkuasa memberi stigma 
negatif untuk mempertahankan kekuasaan dan menyingkirkan lawan-lawan politik. 
Stigmatisasi itu dijadikan senjata penguasa pada era Orde Baru (Orba).

''Selama 32 tahun berkuasa pemerintah Orde Baru berhasil menjejali masyarakat 
dengan menumbuhkan fobia terhadap komunisme. Mereka benar-benar berhasil,'' 
tukasnya.
 
Untuk mendobrak stigma tersebut, setahun silam Dita mendeklarasikan berdirinya 
Partai Oposisi Rakyat (Popor), tetapi partai itu ditolak rakyat Banten.
 
Saat itu, Pemuda Banten melakukan berbagai cara untuk menunjukkan penolakan. Di 
antaranya dengan memasang spanduk. 'Pemuda Banten menolak adanya partai 
berpaham komunis'. Demikian menurut Dita tulisan spanduk yang dibentangkan kala 
mereka merangsek kantor DPW Popor di Banten. Akibatnya, banyak dokumen dan 
kartu anggota yang hilang sehingga Popor tidak lolos verifikasi. 
(Lng/*/*/*/M-2).
 
--------------------------------------------------------------------------------





Informasi tentang KUDETA 65/ Coup d'etat '65, Klik: http://www.progind.net/   
http://geocities.com/lembaga_sastrapembebasan/ 





                
---------------------------------
Yahoo! for Good
 Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help Sudanese refugees rebuild their lives through GlobalGiving.
http://us.click.yahoo.com/V8WM1C/EbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.org **
** Beasiswa Indonesia, http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Kirim email ke