** Mailing List Nasional Indonesia http://www.ppi-india.org ** 
** Situs milis nasional: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia ** 
** Info Beasiswa Indonesia http://informasi-beasiswa.blogspot.com **
CATATAN DARI MEJA NUSA DUA & CAFE BANDAR: [5].


"SASTRA KALTIM DALAM KONSTELASI SASTRA NASIONAL"


2.


Apa yang dimaksudkan dengan ,"Sastra Kaltim? Aku sangat diprovokasi untuk 
mencari keterangan dan penjelasan tentang apa yang dimaksudkan dengan "Sastra 
Kaltim" yang dijadikan tema sentral diskusi Samarinda JPK ini [25 September 
2005] dan mungkin memang sengaja dibuat provokatif sebagai iklan untuk menarik 
perhatian dan minat  pembaca untuk turut hadir di seminar yang dipungut bayaran 
"tiket Rp..15.000,00 [Umum], Rp..10.000,00 [pelajar/mahasiswa]."  seperti yang 
disyiratkan oleh Mas Amin dalam  pengumumannya: "Berminat"kah? 


Dari segi geografis, Kaltim adalah salah satu propinsi di Indonesia. Jika 
dihubungkan dengan kata "sastra", maka "sastra Kaltim" berarti sastra yang ada 
di daerah geografis itu. Bisa berarti demikian. Jika demikian, pertanyaan 
selanjutnya menjadi apakah benar JPK menangani dan menaruh perhatian pada 
seluruh kehidupan sastra di daerah geografis yang diklaimnya? 



Pertanyaan ini bisa dilihat dengan jelas dari apa yang dilakukannya selama ini 
sejak lahir sebagai kaca melihat diri. "Sastra Kaltim" dari segi geografis 
sesungguhnya juga merupakan suatu program baik pendek, menengah atau pun jangka 
panjang. Program yang berangkat dari wawasan bahwa "Sastra Kaltim" mencakup 
segala kehidupan sastra di wilayah Kaltim. Tapi apa yang terjadi? Dari kucerpen 
"Bingkisan Petir",sebuah cerpen dalam bahasa Indonesia, yang dicoba dijajakan 
di mana-mana, kita lihat bahwa ia didominasi oleh cerpen berbahasa Indonesia 
ditulis oleh mayoritas penulis asal dari luar Kaltim yang tinggal di Kaltim dan 
kurang berbicara tentang masalah Kaltim. Beberapa cerita pendek di dalam 
kucerpen ini malah bercerita tentang kehidupan di Jawa dan mengambil setting di 
Jawa. Nama Kaltim hanya dipinjam untuk promosi eksotisme dan turisme atau 
tangga mengangkat diri. Padahal bagi orang lokal sebenarnya apa yang dituturkan 
itu lebih eksotis lagi, dalam pengertian asing.Sama asingn
 ya dengan sebagian penulis di kucerpen itu dengan kehidupan dan permasalahan 
lokal, misalnya tercermin dari sikap terhadap orang Dayak yang dipandang dengan 
ketidakpengertian dan dijadikan obyek eksotisme turistik oleh salah satu cerita 
dalam kucerpen yang dijajakan dalam "Bingkisan Petir". "Bingkai Petir" -- 
sesungguhnya tidak terlalu istimewa, dan bukan suatu masterpeace lokal. 


Jika demikian, bagaimana kita bisa berbicara tentang muatan lokal melalui 
sastra di bidang pendidikan? Bandingkan dengan kegiatan Institut Dayakologi di 
Pontianak, Lembaga Studi Dayak21, di Palangka Raya. Mereka menjawab masalah ini 
secara kongkret dan bisa menyodorkan usul nyata.  Aku mempertanyakan orang yang 
berbicara tentang masalah "Studi Kebudayaan dan Perubahan Sosial" tapi 
menyepelekan budaya lokal.Perobahan apa dan ke mana yang ia atau mereka 
inginkan? Perobahan erat hubungannya dengan wawasan. Bagaimana mungkin 
perobahan dilakukan tanpa wawasan? Sedang sementara itu ada orang yang bicara 
tentang studi kebudayaan dan perobahan sosial  memandang bahwa wawasan  sebagai 
batasan, belenggu dan penjara. Mau ke mana perobahan di bawa? 


Istilah "Sastra Kaltim" yang dijadikan tema sentral seminar sehari JPK juga 
terasa padaku mengandung pengertian dan menunjukkan bahwa di Kaltim telah 
muncul suatu kuantitas dan kualitas sastra -- sekali pun terbatas pada sastra 
berbahasa Indonesia -- mencapai tingkat tertentu melebihi daerah-daerah lain 
sehingga patut dibicarakan. Aku sangat meragukan hal ini baik dari statistik 
kualitas maupun kuantitas.Barangkali yang latah mengatakan hal begini karena 
keterbatasan informasi belaka sehingga nekad. Hitung, berapa judul buku sastra 
yang diterbitkan di Kaltim oleh JPK? Barangkali akan lebih baik seandainya 
"Sastra Kaltim" itu diganti dengan "sastra lokal" dalam konteks sastra-seni 
kepulauan.  Dengan penamaan "Sastra Kaltim" terkesan bahwa Kaltim sudah 
mempunyai ciri, kualitas dan kuantitas tersendiri. Otoproklamasi yang terlalu 
percaya diri dan berkelebihan tapi sari semangatnya perlu dikembangkan dan 
didorong agar sastra-seni kepulauan itu berkembang, di mana hanya satu titik
  dari sebuah peta. .



Barangkali teman-teman JPK mempunyai keterangan  dan wawasan lain tentang yang 
disebut "Sastra Kaltim" dan apa yang disebut "sastra nasional". Dengan semangat 
dan keinginan mendorong ini pulalah maka aku banyak bicara tentang dan 
menyokong kegiatan JPK dengan harapan kata "Kaltim" benar-benar dikhayati dan 
bukan dijadikan dagangan turistik dan eksotik atau tangga ke suara jenjang 
dengan mengabaikan lingkungan. Apakah terlalu berkelebihan mengharap agar "di 
mana bumi dipijak di situ langit dijunjung", dekat dan paham lingkungan serta 
agar sastrawan seperti kata Ramadhan KH:


"Penyair paling setia
mengajak sekali waktu untuk bersikap"


Hal positif yang patut dihargai dari seminar sehari Samarinda dan 
kegiatan-kegiatan JPK hingga ke Yogyakarta, adalah usaha mengangkat nama daerah 
dan mengembangkan sastra berbahasa Indonesia. Hanya saja sekali lagi jika JPK 
menggunakan nama Kaltim, apakah gerangan yang disebut Kaltim dan sastra Kaltim 
dalam konsep JPK? 



Dari perjalanan ke Kaltim Agustus lalu, apa yang kudapatkan hanyalah 
menggarisbawahi apa yang sejak pulang pertama ke Indonesia di tahun 1991 bahwa 
ada persoalan konsepsional tentang masalah sastra-seni yang masih patut 
dipercincangkan serius di daerah ini. Aku tidak tahu apakah soal ini sudah 
masuk agenda JPK? 



Memandang Samarinda dan Balikpapan, aku merasa diriku tidak di Kalimantan 
berbeda halnya dengan ketika aku berada di Kuching [Sarawak] atau Palangka 
Raya. Tentu saja Samarinda dan Balikpapan punya sejarah dan latar perkembangan 
sendiri, tapi terus-terang aku tidak membanggakannya! Aku melihat hal 
menyakitkan yaitu penyingkiran dan nasib orang-orang tersingkir. Penyingkiran 
inilah yang mau diteoritisasikan atas nama sastra, kebudayaan, perobahan dan 
universalisme? 


Dari segi ini aku makin keras bertanya-tanya jika ada orang di Kaltim 
menyatakan sebaiknya Indonesia dirobah menjadi negara-negara kecil merdeka. 
Kalau ingatanku benar, di Kaltim pernah terdapat suara yang menginginkan 
kemerdekaan. Kemerdekaan untuk siapa dan untuk apa? Apakah masalah-masalah 
begini sempat dan sudah masuk hitungan JPK? Ataukah JPK baru bergerak dan 
bergiat asal bergerak dan bergiat? Aku menanyakan terobosan dan wawasan -- 
sekalipun  dan justru pada saat ada yang berkata dari posisi pakar dan kritikus 
bahwa wawasan itu penjara, belenggu dan tidak membebaskan. Bersamaan dengan 
ini, aku pun mengharap penjelasan rinci tentang apa yang dimaksudkan dan 
dijadikan tema seminar sehari Samarinda JPK: ""Sastra Kaltim Dalam Konstelasi 
Sastra Nasional". Jika Samarinda hanya mengembangkan ide yang diungkapkan di 
Melak, kukira yang kuhadapi hanyalah kebuntuan dan rancu, paling tidak patut 
dibicarakan lebih jauh. Inti permasalahan kukira ada pada apa lokal,nasional, 
kemajemu
 kan, kebudayaan, Indonesia dan Republik. Aku ingin menarik perhatian JPK & Co 
serta  grup-grup lain, terutama di Kalimantan  ke masalah ini.


Di meja-meja Nusa Dua dan Café Bandar aku menunggu dan hadir dengan bayangan 
Bung Jamal mencanda mengusikku dengan dentingan gitar mendendangkan "Teluk 
Bayu" , "My Way" dan "River of No Return" serta bayangan sebuah wajah ajaib tak 
pernah luput dari mata kenang penuh pesona, wajah imajinasi dan harapanku 
lambang segala makna serta kehidupan, menyeruku gagah selalu. Seruan tanda 
tanya menagih jawab dan kadar. ***



JJ.Kusni
--------
Perjalanan, September 2005.

[Selesai].

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Make a difference. Find and fund world-changing projects at GlobalGiving.
http://us.click.yahoo.com/j2WM0C/PbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.org **
** Beasiswa Indonesia, http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Kirim email ke