** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/03/28/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Megawati Dinilai Masih Ingin Jadi Presiden Pembaruan/Nyoman Mardika DUKUNG MEGAWATI - Pendukung Megawati Soekarnoputri menggelar aksi di depan Hotel The Grand Bali Beach Sanur sambil membentangkan spanduk mendukung Mega terpilih sebagai ketua umum dalam Kongres PDI-P II di Bali, Senin (28/3). JAKARTA - Sikap keras Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang ingin kembali memimpin parpol itu menunjukan bahwa mantan presiden tersebut mempunyai keinginan menjadi orang nomor satu di republik ini pada Pemilu 2009 mendatang. Hanya, sejarah politik dunia mencatat, tidak ada seorang pun calon yang pernah gagal menjadi kepala negara berhasil terpilih dalam periode berikutnya. "Saya menduga keinginan Megawati untuk menjadi presiden pada tahun 2009 sangat kuat sehingga dia bersikeras untuk memimpin kembali PDI-P. Padahal, sejarah politik dunia mencatat tidak ada calon yang pernah gagal berhasil terpilih pada periode pemilihan berikutnya. Sebaiknya Megawati berani mengambil sikap bijaksana dan legawa serta tampil sebagai figur pemersatu partai dan mempersiapkan kader partainya yang benar-benar menjadi tokoh pembaharu dan akan ditampilkan pada Pemilu 2009 mendatang," ujar Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Indonesia, Prof Dr Harsono Suwardi, kepada Pembaruan di Jakarta, Senin (28/3). Dikatakan, konflik internal berkepanjangan di tubuh partai tersebut justru akan semakin mengerdilkan dan menjauhkan partai tersebut dari para konstituennya. Jika ini terjadi, jelas merupakan bencana dan membuat massa PDI-P semakin marah melihat ulah para pemimpin partainya sehingga mereka dapat menyeberang ke partai lain yang dianggap mampu membawa suara mereka. Bagi pengembangan demokrasi di tubuh parpol, memang sebaiknya hak prerogatif dari ketua umum perlu dicabut. Mengenai keputusan Arifin Panigoro dan Sophan Sophiaan, dua tokoh PDI-P yang memutuskan untuk mengundurkan dari dari pencalonan ketua partai, hal itu sebetulnya tidak perlu dilakukan. "Jika mereka memang mempunyai kemampuan dan dipercaya untuk menjadi ketua, kenapa harus mundur. Mereka masih dapat melakukan sesuatu untuk PDI-P di masa depan meskipun untuk berada di dalam tubuh kepengurusan partai akan mendapatkan tantangan lebih besar. Atau mungkin mereka mempunyai agenda dan target strategis lainnya di balik pengunduran tersebut," ujarnya. Konspirasi Dari Bali, Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Sutjipto mensinyalir, Gerakan Pembaruan PDI-P yang dimotori Arifin Panioro, sebagai sebuah konspirasi dengan penguasa untuk mengintervensi PDI-P. Kecurigaan itu muncul dengan bergabungnya Laksamana Sukardi yang dulu dekat dengan Megawati hingga menjadi menteri. Sutjipto sesaat sebelum menemui Megawati di Inna Grand Bali Beach Hotel & Spa Minggu (27/3) malam dalam perbincangan dengan Pembaruan melontarkan sinyalemen tersebut. Ditanya soal indikasi adanya konsfirasi Gerakan Pembaruan PDI-P dengan penguasa, Sutjipto mengatakan, munculnya Laksamana Sukardi di kubu Gerakan Pembaruan PDI-P, patut dicurigai. Alasannya, Laksamana selama ini dikenal dekat dengan Megawati dan menjadi menteri ketika Megawati menjadi Presiden, tetapi sekarang mau menggoyang Megawati. Sutjipto juga mengaitkan-ngaitkan bergabungnya Laksamana Sukardi dengan sorotan masyarakat ketika kader PDI-P itu menjadi menteri dengan tuduhan korupsi kolusi dan nepotisme (KKN). Namun, Sutjipto tidak memerinci apakah yang dimaksud adalah bahwa Laksamana memanfaatkan Gerakan Pembaruan untuk menyelamatkan dirinya dari sorotan masyarakat soal dugaan KKN tersebut. Sumber Pembaruan lainnya Minggu malam di Denpasar mengatakan, Gerakan Pembaruan tidak lain adalah sebuah konspirasi antara orang-orang yang mau mencari selamat dengan cara menghancurkan PDI-P. Sumber tersebut menyebutkan, Arifin Panigoro yang memotori Gerakan Pembaruan, saat ini posisinya di ujung tanduk dan sedang "disandera" Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla dengan ancaman kasusnya akan dibuka di Kejaksaan Agung. Arifin Panigoro dan Laksamana Sukardi lanjut sumber tersebut, kemungkinan besar dimanfaatkan penguasa untuk menjatuhkan Megawati dan menggantinya dengan orang-orang yang bisa menjadi boneka pemerintah. Konsesinya adalah, kasus Arifin Panigoro dan sorotan masyarakat atas dugaan KKN Laksamana Sukardi, tidak lagi dipersoalkan. Skenarionya adalah pemerintah melalui Gerakan Pembaruan melakukan manuver menguasai PDI-P dengan target utama mengganti Megawati. Setelah mendudukkan orang-orangnya, pemerintah bisa leluasa menguasai PDI-P yang saat ini telah menyatakan diri sebagai opisisi terhadap pemerintah. Sementara itu, Permadi salah seorang kader PDI-P pro Megawati yang dimintai tanggapan soal keberadaan Gerakan Pembaruan mengatakan, tidak yakin dengan klaim-klaim yang menyatakan, Megawati bisa dibuat bernasib seperti Akbar Tandjung. Menurut Permadi, Gerakan Pembaruan tidak akan mendapatkan dukungan luas dalam kongres PDI-P di Bali. "Klaim dukungan luas itu, sama sekali tidak benar, karena faktanya di lapangan hasil Konferensi Cabang Khusus (Konfercabsud) hampir semua masih menginginkan Megawati," kata Permadi di Bandara Cengkareng sebelum bertolak ke Denpasar, Bali, Minggu siang. Permadi justru menilai, Gerakan Pembaruan yang menuntut demokratis, justru bertolak belakang dengan semboyan mereka bahwa PDI-P harus demokratis. Kalau memaksa agar Megawati tidak lagi menjadi ketua umum, itu namanya tidak demokrastis. Sedangkan soal Megawati disebut gagal dalam memimpin PDI-P sehinngga akhirnya kalah dalam Pemilih legislatif dan Pemilu Presiden/Wakil Presiden 2004, menurut Permadi, tidak adil hanya ditimpakan pada seseorang. "Ini kesalahan kolektif kita semua. Kita juga tentu bertanya, apa kontribusi seseorang ketika kampanye dulu. Arifin Panigoro kan anggota DPP dan anggota DPR, lalu apa yang dilakukan ketika kampanye, kalau tak berperan, masak semua ditanggung Megawati." (137/M-15/E-5) -------------------------------------------------------------------------------- Last modified: 28/3/05 [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today! http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **