MEDIA INDONESIA
Senin, 06 Juni 2005

'Banyak Dokter Langgar Penggunaan Obat'



JAKARTA (Media): Pelanggaran penggunaan obat di kalangan tenaga medis masih 
banyak ditemukan. Akibatnya, biaya obat tinggi dan penyembuhan cukup lama.

Demikian dikemukakan Prof Dr dr Rianto Setiabudy SpFK dalam pidato 
pengukuhannya sebagai guru besar tetap dalam ilmu farmakologi FKUI, Sabtu 
(4/6), di Kampus Salemba, Jakarta.
Pidato Rianto diberi judul Pengembangan Ilmu Farmakologi Klinik di Indonesia 
untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan di Masa Depan.


Dalam pidatonya, ia mengungkapkan banyak dokter yang sengaja atau tidak sengaja 
memberikan resep kepada pasien berupa obat yang sama sekali tidak ada 
manfaatnya untuk penyakit pasien.
"Penggunaan obat yang tidak rasional dapat bermanifestasi dalam berbagai 
bentuk, antara lain pemberian terlalu banyak macam obat atau indikasinya tidak 
tepat atau tidak ada," kata Rianto.

Bahkan, ada dokter yang memberikan obat terlalu lama atau dosis yang tidak 
tepat. Dari hasil penelitian Rianto, ada dokter yang memberikan suntikan tidak 
perlu, penggunaan obat bersifat toksis atau mahal, padahal banyak obat lebih 
murah dengan khasiat sama.

"Banyak pula ditemukan pemberian resep berupa obat-obatan yang tidak jelas 
efektivitasnya," tuturnya.
Rianto yang juga Ketua Kelompok Kerja Uji Klinik Indonesia (CTGW/The Indonesian 
Clinical Trial Working Group) memaparkan beberapa contoh yang terlihat 
sehari-hari di Indonesia.

Contohnya, pemberian antibiotik untuk influenza.
"Padahal, penyebab flu ialah virus dan tidak bisa dimatikan dengan antibiotik. 
Namun, ini banyak ditemukan di masyarakat sehari-hari."

Pelanggaran lain yang ditemukan ialah dokter memberikan terlalu banyak macam 
obat dalam satu resep (pengobatan polifarmasi).

"Saya pernah menemukan seorang penderita HIV/AIDS yang dirawat inap di suatu 
rumah sakit mendapat 57 macam obat sekaligus pada saat bersamaan."

Menurut dia, cara penggunaan obat seperti ini memprihatinkan karena telah 
diketahui interaksi obat antiretroviral merupakan masalah serius, kompleks, dan 
dapat mengancam jiwa penderita.

Anggota Majelis Kehormatan Etik Kedokteran IDI Wilayah DKI Jakarta ini 
menjelaskan penggunaan obat yang tidak rasional akan berdampak pada menurunnya 
efektivitas pengobatan, menurunnya kepatuhan pasien untuk berobat, dan 
pemborosan biaya. (Nda/H-5)

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Does he tell you he loves you when he's hitting you?
Abuse. Narrated by Halle Berry.
http://us.click.yahoo.com/aFQ_rC/isnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke