http://www.presidensby.info/ibunegara/index.php/fokus/2009/05/01/496.html
Jumat, 1 Mei 2009 Ibu Negara Rumah Pintar Bisa Jadi Solusi Pemberantasan Buta Aksara *Ibu Ani berbincang dengan anak-anak saat meresmikan Rumpin Cakra Cendekia 1, di Markas Kostrad Cilodong, Jawa Barat, Jumat (1/5) pagi. (foto: anung/presidensby.info) Depok: Mari berikan pendidikan,kesehatan, rasa aman, lingkungan, serta kasih sayang agar anak-anak kelak dapat tumbuh berkembang dengan sempurna, hingga pada saatnya nanti mampu mandiri dan memiliki daya saing tinggi. Ibu Ani Bambang Yudhoyono mengatakan hal ini saat meresmikan Rumah Pintar Cakra Cendekia 1, Markas Divisi Infanteri 1/Prakarsa Vira Gupti, Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Jumat (1/5) pagi. Keluarga adalah tempat pertama seorang anak mendapatkan pendidikan. "Bagi keluarga yang mampu tentu tidak sulit untuk menyediakan sarana pendidikan yang memadai bagi putra-putrinya. Namun di Indonesia masih cukup banyak keluarga yang tidak mampu untuk memenuhinya. Oleh karena itu, seperti Rumah Pintar ini dapat menjadi salah satu solusi bagi mereka karena sarana yang disediakan dapat digunakan secara bergantian dengan cuma-cuma," ujar Ibu Ani. Rumah Pintar, lanjut Ibu Ani, jjuga dapat menjadi salah satu solusi bagi pemberantasan buta aksara. "Buta aksara masih menjadi pekerjaan rumah bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Dengan kerja keras pemerintah dan elemen masyarakat lainnya, alhamdulillah dari tahun ke tahun jumlah buta aksara di Indonesia mengalami penurunan yang cukup signifikan. Tahun 2004 kita melihat ada 10,2 persen pendudukan Indonesia yang masih buta aksara. Tahun 2005 turun menjadi 9,18 persen, 2006 turun 8,66 persen, 2007 menjadi 7,53 persen, 2008 turun lagi menjadi 5,97 persen," Ibu Ani menjelaskan. Penduduk Indonesia masih ada yang buta aksara. Rata-rata mereka berasal dari golongan usia lanjut, 45 tahun ke atas, dan kebanyakan kaum perempuan. "Ini menandakan bahwa mereka dulu memang tidak terjamah pendidikan. Tetapi, alhamdullilah, anak kita yang masih usia sekolah tidak ada yang tidak melek aksara. Tentu kita berharap angka ini terus dapat ditekan semakin kecil dan akhirnya kita benar-benar sampai terbebas dari buta aksara," Ibu Ani menegaskan. Kepada pengelola Rumah Pintar, Ibu Ani berpesan untuk menjalankan tugas dengan baik dan penuh amanah, serta memiliki kepedulian yang besar terhadap Rumah Pintar. "Semoga Rumah Pintar ini dapat dinikmati bersama dan bertahan lama. Semoga Rumpin ini juga dapat meningkatkan minat baca serta dapat menjadi pelengkap bagi program belajar pendidikan 9 tahun," ujar Ibu Ani. (osa) [Non-text portions of this message have been removed]