System Monopoly Perdagangan harus di berantas ... Karena dampak dari monopoly perdagangan ini sangat berpengaruh terhadap rakyat kecil. Tugas Pemerintah untuk memecahkan System ini. Bukannya menjual Asset BUMN ... -----Original Message----- From: Milton TP Nainggolan [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Met pagi smuanya.... Ada opini nih, mungkin kita punya sudut pandang yg berbeda dgn mas RDP ini. Btw ini cuma bwt kita tau bgmana orang lain memandangnya aja. Oke. _____ From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of RDP Bagaimana mekanisme terjadinya kelangkaan ? Cukup banyak teori2 kenapa kok tiba-tiba saja BBM ini menjadi langka. Namun secara mudahnya bisa kita lihat dari bagaimana keterjadian "issue krisis BBM" ini muncul. Banyak sebenernya penyebabnya dan bisa-bisa sangat kompleks kalau diuraikan dengan detil, mulai dari permasalahan suplay, kebutuhan serta stock, atau bahkan menyangkut adanya kepentingan politis serta rekayasa. Namun Saya akan mencoba hanya ingin melihatnya dari sebuah mekanisme sistem kemasyarakatan di Indonesia yg cukup rentan terhadap "issue" ... isu yg diartikan sebagai sebuah berita yg tidak sepenuhnya benar tetapi mempunyai akibat yg cukup nyata (riil). Isu BBM terdengar muncul ketika ada berita bahwa stock BBM di Indonesia hanya akan bertahan 17 hari dari stock yg biasanya 22 hari. Apa sih bedanya 17 dengan 22 hari ? Sebenernya tanpa ada tambahan stock BBM-pun, Indonesia masih akan memiliki kemampuan untuk mensuply selama 17 hari. Namun karena berita ini dibesar-besarkan, atau barangkali memang membesar secara natural (dengan sendirinya) akibat imbuhan isu (berita) lain tentang ketidak mampuan ("keterpurukan" ) Pertamina, yg saya yakin mungkin tidak 100% benar. Juga harga minyak mentah dunia yg kebetulan meningkat hingga 50-60 dolar per barel. Timbulnya isu inilah yg menjadikan BBM yg tadinya ada didalam gudang-gudang (tangki2) depo BBM menjadi tersedot di masyarakat. Mudahnya begini, tangki mobil yg biasanya baru diisi ketika tinggal 10% (R-Reserves), namun karena saat ini takut adanya isu langka BBM menjadikan si pemilik mobil merasa harus mengisi tangkinya dengan 50%. Sehingga ada perubahan perilaku membeli BBM lebih awal. Hal ini jelas ketidak yakinan masyarakat terhadap pengadaan BBM. Nah bayangkan saja, seandainya semua orang mengisi tangki mobil atau motornya 40% dari biasanya, karena ketakutan kehabisa BBM dan ketidak percayaan terhadap supply dari depo-depo BBM, maka tentusaja stock BBM di depo-depo pertamina akan berkurang cukup banyak. Dan pada saat isu ini bergulir tentusaja semua orang akan ngantri di Pompa Bensin, yang tentusaja menganggu jadwal pengisian, keterlambatan pengisian di POM inipun juga akan mempercepat penyebaran isu kelangkaan BBM. Proses ini tidak hanya berjalan lurus saja, namun seperti sebuah feedback procces yg akhirnya saling memeperkuat dan seolah kejadian ini memang sebuah kejadian yg bener-bener mengkawatirkan. Dan tidak salah seandainya pihak Pertamina menganggap dan menyatakan bahwa stocknya tinggal hampir separo dari yg seharusnya. Padahal stock dari Depo telah berpindah ke tangki-tangki mobil motor pemakai (masyarakat). Inipun seandainya tidak ada penimbun BBM dengan niat memeras serta menjerat antar rakyat sendiri. Tentusaja mekanisme "kerentanan isu" ini bukan satu-satunya penyebab kelangkaan BBM, namun saya yakin merupakan salah satu faktor dominan dalam memperkuat serta meyakinkan bahwa isu kelangkaan BBM ini memang sangat mengkhawatirkan. Harga minyak mentah dunia yg sudah mencapai 60$/barelpun juga sangat berat bagi negara yg sudah termasuk dalam 'oil net importir' seperti Indonesia. Apalagi BBM di Indonesia masih cukup besar subsidinya. Kerentanan isu ini bukan hal yg pertama. Bebrapa tahun lalu ketika kita baru saja akan memasuki era reformasi, terjadi juga isu kelangkaan susu. Nah siapa sih yg ngga takut anaknya ga bisa nyusu .... tentu saja semua susu di grosir-grosir di serbu pembeli. Dan kenyataan banyak kita lihat yg memborong susu dan menimbun susu dirumah masing-masing. Dan kelangkaan susu di pasaranpun bener-bener melanda. Isu kelangkaan susu ini dahulu juga disusul dengan isu langka minyak goreng. Hingga banyak ibu-ibu yang menyimpan minyak goreng hingga berliter-liter dirumahnya. Padahal biasanya hanya memiliki seliter saja cukup. Masalah stock, kelangkaan barang konsumsi termasuk beras serta 9 bahan pokok dan BBM di Indonesia ini masih akan sensitif terhadap isu dalam beberapa tahun kedepan. Kuncinya adalah kepercayaan masayarakat terhadap pasar, terhadap pemimpin, terhadap sesamanya. Jadi masihkah kita akan saling tidak percaya ? Sampai kapan ? Salam RDP HEMAT ENERGI - Matikan lampu yg tidak diperlukan voiceof batak - expand batak mind to do things different friendster - [EMAIL PROTECTED] _____ YAHOO! GROUPS LINKS * Visit your group "voiceofbatak <http://groups.yahoo.com/group/voiceofbatak> " on the web. * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <mailto:[EMAIL PROTECTED]> * Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service <http://docs.yahoo.com/info/terms/> . _____ [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/