----- Forwarded by Carla Annamarie/PRUIDN/IDN/Prudential on 05/17/2005
11:22 AM -----
                                                                                
                           
                      "Umar Said"                                               
                           
                      <[EMAIL PROTECTED]        To:       
<indo-marxist@yahoogroups.com>                    
                      rnet.fr>                 cc:                              
                           
                      Sent by:                 Subject:  [indo-marxist] 
Kejahatan Suharto bisakah          
                      [EMAIL PROTECTED]         dima'afkan?                     
                           
                      ogroups.com                                               
                           
                                                                                
                           
                                                                                
                           
                      05/17/2005 01:27                                          
                           
                      AM                                                        
                           
                      Please respond to                                         
                           
                      indo-marxist                                              
                           
                                                                                
                           
                                                                                
                           




Tulisan ini juga disajikan dalam website<?xml:namespace prefix = o ns =
"urn:schemas-microsoft-com:office:office" />
http://perso.club-internet.fr/kontak/ ,
dan dapat ditemukan juga dalam
Kumpulan Tulisan atau Tulisan Terbaru  )



                Kejahatan dan dosa Suharto
                bisakah  dima’afkan ?


 Berkaitan dengan telah dirawatnya mantan Presiden Suharto di rumaksakit,
akhir-akhir ini dalam media pers Indonesia (dan berbagai milis di Internet)
banyak ditulis tentang masalah  pengampunan terhadap
kesalahan-kesalahannya,  sehingga tidak perlu diajukan ke depan pengadilan.
Apakah kesalahan-kesalahan mantan presiden Suharto terhadap puluhan juta
warganegara Indonesia itu dapat dima’afkan? Atau, apakah begitu banyak
kejahatan berat yang telah dibuatnya selama 32 tahun itu perlu diampuni?
Atau, apakah dosa-dosa besarnya terhadap bangsa dan negara bisa dihapus
begitu saja ?

Masalah Suharto adalah urusan besar dalam sejarah bangsa kita. Karena itu,
seyogianya,  kita semua hendaknya bisa melihat persoalannya dengan
pandangan yang jernih,  atau dengan nalar yang sehat, dan dengan
hati-nurani yang bersih. Seperti yang kita lihat sekarang dan rasakan
sendiri selama ini, masalah Suharto ini akan tetap terus menjadi persoalan,
walaupun ia sudah turun dari kekuasaannya sebagai presiden RI, dan panglima
tertinggi ABRI, dan juga sebagai pimpinan tertinggi Golkar. Sebab, terlalu
banyak kesalahan-kesalahan besar dan persoalan-persoalan rumit, yang telah
dibuatnya selama ia mengangkangi Republik Indonesia dengan Orde Barunya.
Ini kenyataan.


ORDE BARU DAN SUHARTO ADALAH SATU

Kita sudah sama-sama menyaksikan sendiri bahwa sejak 1998 Orde Baru sudah
dinajiskan atau diharamkan oleh rakyat Indonesia. Penolakan rakyat terhadap
Orde Baru ini diawali atau didorong oleh gerakan nasional mahasiswa, yang
kemudian diperkuat oleh berbagai keputusan MPR.  Penolakan rakyat terhadap
Orde Baru dengan sendirinya berarti bahwa Suharto  - sebagai tokoh dan
pemimpin utama Orde Baru -   juga dinajiskan atau diharamkan oleh rakyat.
(Bahasa ini mungkin terasa “terlalu kasar” atau amat polos bagi 
telinga
sebagian orang, terutama bagi para pendukung Orde Baru. Tetapi itulah pada
intinya).

Sekarang ini, sebagian besar orang (termasuk sebagian besar media pers
Indonesia) sudah sering sekali membongkar segala ketidakberesan yang
dilakukan Orde Baru ( yang berupa berbagai kesalahan politik, kejahatan
ekonomi, pelanggaran HAM, KKN, kemerosotan moral). Dan, karenanya,  banyak
orang melihat atau mengalami sendiri bahwa Orde Baru adalah pada intinya,
atau pada dasarnya, adalah Orde Busuk. Banyak sekali kerusakan-kerusakan
atau pembusukan yang sudah diakibatkan Orde Baru selama 32 tahun. Dan perlu
ditegaskan di sini, bahwa banyaknya pembusukan di berbagai bidang ini  -
adalah pertama-tama, bahkan terutama sekali ! -  menjadi tanggungjawab
Suharto, sebagai pimpinan tertinggi Orde Baru, atau sebagai diktator yang
memonopoli kekuasaan mutlak dalam jangka yang lama sekali. Dan ini pun
tidak bisa lain!

Jadi, mengutuk Orde Baru adalah sebenarnya berarti mengutuk Suharto. Kalau
ada orang atau “tokoh” yang menyatakan “anti Orde 
Baru” tetapi masih
memuja-muja atau menganggap baik Suharto, berarti bahwa pada hakekatnya  ia
adalah tetap pro Orde Baru. Siapa-siapa saja mereka itu semuanya, kiranya
tidak perlulah ditegaskan dalam tulisan ini. Jumlahnya cukup banyak, dan
juga terdapat di kalangan sipil maupun militer, termasuk “tokoh” 
dalam
partai-partai dan kalangan agama.


SUHARTO BUKAN PAHLAWAN PENYELAMAT BANGSA


Suharto baru dijatuhkan tahun 1998, artinya baru 7 tahun, setelah ia
berkuasa secara tangan besi selama puluhan tahun. Kalau selama 32 tahun ia
telah dipuja-puja setinggi langit oleh banyak orang ? akibat tertipu oleh
propaganda dan uang atau akibat berbagai manipulasi ? maka sekarang ini
makin banyak orang yang dapat melihat jati-dirinya  yang sebenarnya.

Sekarang ini makin jelas  bagi banyak orang, bahwa  Suharto ternyata
bukanlah “pahlawan penyelamat bangsa” dan bukan pula 
“bapak pembangunan”
seperti yang digembar-gemborkan terus-menerus dalam jangka lama sekali .
Banyak kejadian atau fakta makin meyakinkan bagi banyak orang bahwa
keluarga Suharto sama sekali bukanlah contoh yang luhur di bidang moral.
Selama ini, beraneka “kisah” tentang jaring-jaringan KKN yang 
telah
dibangun oleh keluarga Cendana (antara lain ; Tommy Suharto, Tutut, Sigit,
Bambang, Probosutedjo) sudah jadi pembicaraan di berbagai kalangan luas di
Indonesia. Juga di luarnegeri.

Kekayaan yang menggunung dan bertumpuk-tumpuk (baik yang berupa macam-macam
perusahaan di Indonesia atau simpanan dalam bank-bank di dalamnegeri dan
luarnegeri) yang dimiliki oleh keluarga Suharto adalah sebenarnya bukti
nyata bahwa harta yang begitu besar jumlahnya itu adalah berasal dari
praktek-praktek yang nista atau “bejat” secara moral, karena 
berbau KKN,
atau berbau penyalahgunaan kekuasaan, dan intimidasi serta  manipulasi.


KESALAHAN DAN KEJAHATAN SUHARTO

Dalam kedudukannya sebagai diktator yang memimpin Orde Baru, mantan
jenderal Suharto ini telah melakukan banyak sekali kesalahan dan kejahatan
selama 32 tahun. Sebagai pimpinan tertinggi militer ia harus ikut
bertanggungjawab atas terbunuhnya secara besar-besaran dan secara kejam, di
berbagai penjuru tanah-air,  jutaan orang-orang yang tidak bersalah apa-apa
dalam tahun 65. Ia juga harus bertanggungjawab terhadap ditahannya ratusan
ribu tapol, termasuk yang di pulau Buru, yang juga terdiri dari orang-orang
yang tidak bersalah apa-apa.  Banyak di antara mereka yang ditahan secara
sewenang-wenang sampai belasan tahun. Ini fakta sejarah, yang tidak bisa
dipungkiri siapapun.

Sebagai akibat politik Suhartolah  maka puluhan juta para anggota keluarga
atau sanak-saudara (jauh dan dekat) para korban peristiwa 65 menanggung
bermacam-macam penderitaan yang berkepanjangan selama hampir 40 tahun,
sampai sekarang! Mereka terus-menerus mengalami beraneka-ragam penderitaan
(dan penyiksaan !!!) akibat masih diberlakukannya banyak
peraturan-peraturan terhadap para eks-Tapol dan para korban peristiwa 65
lainnya. Banyak di antara mereka yang untuk hidup miskin saja sudah sulit,
sebab dipecat dari pekerjaan tanpa imbalan, atau dilarang untuk mempunyai
pekerjaan. Puluhan juta orang harus menderita puluhan tahun karena adanya
peraturan “bersih lingkungan” atau karena adanya KTP yang diberi 
tanda
“ET”.. Adalah merupakan hal yang wajar, bahwa penderitaan mereka 
itu tidak
mudah dilupakan begitu.

Bermacam-macam penderitaan selama puluhan tahun yang harus dipikul  oleh
puluhan juta korban peristiwa 65 (termasuk anggota PKI atau yang bukan
anggota, dan pendukung-pendukung setia Bung Karno) adalah akibat politik
rejim militer Orde Baru. Oleh karena itu ? pada dasarnya ? penderitaan
jutaan korban peristiwa 65 adalah  juga merupakan tanggungjawab atau dosa
besar Suharto. Tidak bisa lain! Nalar yang wajar dan hati nurani yang sehat
akan selalu mengatakan demikian.


KEJAHATAN BESAR LAINNYA : MENGGULINGKAN BUNG KARNO

Bung Karno adalah pemimpin bangsa Indonesia yang dalam perjuangannya sejak
muda sekali (dalam tahun1920-an)  sudah menunjukkan dengan jelas sikapnya
yang tegas anti-imperialisme dan anti-kolonialisme. Melalui proklamasi
1945, kemudian Konferensi Bandung, GANEFO dan Konferensi Wartawan
Asia-Afrika, dan kemudian lagi melalui KIAPMA (Konferensi Internasional
Anti-Pangkalan Militer Asing), Bung Karno terus menunjukkan dengan
konsekwen sikapnya ini. Itulah sebabnya, sejak lama kaum imperialis Barat
(bersama-sama kaki-tangannya di dalamnegeri) berusaha berkali-kali
menjatuhkan Bung Karno (ingat, antara lain : PRRI-Permesta)

Dengan terjadinya G30S, maka terbukalah kemungkinan bagi kaum imperialis
(terutama AS) bersama-sama kakitangannya di dalamnegeri untuk menggulingkan
Bung Karno. Dalam hal ini, peran Suharto sangat besar sekali. Penggulingan
Bung Karno oleh Suharto perlu dicatat dalam sejarah bangsa Indonesia
sebagai peristiwa besar yang menyedihkan sekali. Coba mari sama-sama kita
renungkan : seorang pemimpin besar bangsa yang seluruh hidupnya dipakai
untuk berjuang melawan kolonialisme dan imperialisme demi rakyatnya telah
digulingkan oleh seorang yang dulunya adalah serdadu KNIL kolonial Belanda
dan yang kemudian menjadi diktator yang  sangat kejam dan korup pula.

Dari sudut ini kita bisa melihat bahwa Suharto bukanlah pahlawan yang
menyelamatkan bangsa dan negara. Sebaliknya, dengan Orde Barunya selama 32
tahun  ia telah merusak bangsa dan negara, yang akibat parahnya bisa kita
saksikan terus dengan nyata dewasa ini. Kebobrokan mental atau kebejatan
moral (antara lain contohnya: korupsi yang merajalela, penyalahgunaan
kekuasaan oleh aparat-aparat negara) yang melanda kalangan paling atas
sampai ke bawah - yang kita bisa baca setiap hari di media pers atau kita
saksikan di sekeliling kita -  bukanlah sekadar hanya akibat pemerintahan
Habibi, Gus Dur, Megawati dan SBY saja, melainkan terutama sekali (!!!)  -
tanda seru tiga kali - adalah sisa-sisa peninggalan buruk atau warisan
busuk era Orde Baru-nya Suharto  yang selama 32 tahun itu.

Sedikit demi sedikit bangsa Indonesia mulai melihat dengan lebih jelas
bahwa Suharto sudah berbuat kesalahan serius dan kejahatan besar di
berbagai bidang, yang sulit sekali dilupakan oleh banyak orang. Rejim
militernya, yang mengangkangi Republik Indonesia selama puluhan, telah
melakukan pelanggaran HAM secara besar-besaran baik di Indonesia sendiri
maupun di Timor Timur. Selama Orde Baru berkuasa, korupsi, kolusi dan
nepotisme merajalela, yang menyebabkan sebagian kecil sekali bangsa kita
saja yang bisa menikmati hidup mewah dan kaya raya, dengan cara-cara haram
dan moral yang hina nista.


KEJAHATAN SUHARTO JUGA DISAKSIKAN DUNIA

Bahwa Suharto sebagai diktator kejam dan korup telah melakukan berbagai
kejahatan terhadap peri kemanusiaan adalah sesuatu yang patut (bahkan harus
!) ditulis dalam sejarah bangsa Indonesia. Ini sangat mutlak perlu untuk
kepentingan generasi-generasi yang akan datang. Sebab, sebagian besar
generasi yang sekarang hidup di Indonesia sudah mengalami sendiri apa arti
“kepemipinan” Suharto ini.

Barangkali, tidak banyak orang di Indonesia tahu bahwa citra buruk Suharto
sudah diketahui juga oleh orang banyak di dunia. Banyak orang di berbagai
negeri di dunia ini yang sudah menulis  (dalam media pers atau buku-buku)
tentang Suharto. Karenanya, namanya sudah cukup terkenal, tetapi sebagian
terbesar sekali dari bahan-bahan atau tulisan itu bersifat negatif atau
tidak menguntungkannya . Banyak tulisan atau bahan-bahan yang bersifat
dokumentasi tentang bermacam-macam soal yang berkaitan dengan aspek-aspek
negatif Suharto ini dapat disimak oleh setiap pemakai computer melalui
Internet (dengan menggunakan search engine GOOGLE).

Dengan meng-ketik berbagai kata kunci di GOOGLE (umpamanya Suharto Hitler,
Suharto dictator, Suharto massacres, Suharto Human Rights, atau Suharto
corruption dan lain-lain kata kunci) maka tersajilah  dalam beberapa detik
ribuan  - bahkan puluhan ribu -  bahan, tulisan atau dokumentasi mengenai
segala macam persoalan Suharto. Sumber bahan-bahan ini berasal dari
berbagai kalangan di banyak negeri (termasuk universitas, lembaga ilmiah,
pers dan majalah, dokumen seminar,  termasuk karya perseorangan).

Bagi semua orang yang ingin mengetahui lebih banyak lagi apakah Suharto ini
bisa disamakan dengan Hitler, Idi Amin Dada, ataukah ia diktator yang kejam
dan korup yang sudah membunuhi jutaan orang, dan lain sebagainya, bisa
di-ketik kata kunci dalam GOOGLE (dalam bahasa Inggris), umpamanya  :

Suharto Human Rights               143.000   bahan segala macam tersedia
Suharto Dictator                            54. 000  bahan segala macam
tersedia
Suharto Hitler                               32.000   bahan segala macam
tersedia
Suharto Massacre                         33.000   bahan segala macam
tersedia
Suharto Wealth                             48. 900   bahan segala macam
tersedia


Begitu banyaknya  segala macam bahan, yang sebagian terbesar mengugkap
kesalahan dan kejahatan Suharto  yang telah pernah dibuatnya sebagai
diktator dan pemimpin rejim militer Orde Baru, kiranya makin meyakinkan
banyak orang bahwa tidak mungkin mema’afkan begitu saja Suharto tanpa 
lebih
dulu mengajukannya di depan pengadilan. Mema’afkan begitu saja dosa-dosa
berat  Suharto adalah bertentangan dengan prinsip menjunjung keadilan.
Sudah terlalu banyak air mata yang tercurah, sudah terlalu banyak darah
yang mengalir,  dan sudah terlalu banyak jiwa yang melayang percuma, dan
sudah terlalu lama begitu banyak orang yang menderita.  Semuanya minta
keadilan!


Paris, 17 Mei 2005





Hancurkan Kapitalisme,Imperialisme,Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme !
******Ajak lainnya bergabung ! Kirimkan e-mail kosong (isi to...saja)ke:
        [EMAIL PROTECTED] (langganan)
        [EMAIL PROTECTED] (keluar)
Site: http://come.to/indomarxist



Yahoo! Groups Links
      To visit your group on the web, go to:
      http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/

      To unsubscribe from this group, send an email to:
      [EMAIL PROTECTED]

      Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.

------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Has someone you know been affected by illness or disease?
Network for Good is THE place to support health awareness efforts!
http://us.click.yahoo.com/OCfFmA/UOnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke