Komentar:
Kalangan pers Malaysia tampaknya baik-baik saja. Saya
kenal pribadi dengan sejumlah wartawan Malaysia, dan
mereka umumnya mengeluhkan iklim kebebasan pers di
negerinya. Sayang, tak ada kebebasan pers di Malaysia.


Jadi tak ada peluang bagi pers Malaysia untuk
mengritik penggunaan "Rasa Sayange" untuk theme song
Visit Malaysia 2007, misalnya. 

Satrio
======================
Dialog RI-Malaysia
Pers Malaysia Temui Pihak KBRI

Kuala Lumpur, 9 November 2007 17:30
Kedutaan Besar RI (KBRI) Kuala Lumpur berdialog dengan
pers Malaysia membahas sejumlah hal yang telah
menimbulkan perang media massa antara Indonesia dan
Malaysia belakangan ini.

"Pertemuan dan dialog ini bertujuan untuk saling
memahami antara pemerintah Indonesia dan pers Malaysia
di mana akhir-akhir ini hubungannya memanas. Oleh
karena itu, pertemuan awal dan akan terus berlanjut
bertujuan untuk meningkatkan hubungan baik
Indonesia-Malaysia pada masa datang," papar Tatang B
Razak, Wakil Duta Besar RI untuk Malaysia, di Kuala
Lumpur, Jum`at (9/11).

Beberapa pemimpin media massa Malaysia tampak hadir
diantaranya Pemimpin Umum Bernama, Azman Ujang,
Pemimpin Redaksi (Pemred) Berita Harian Zainuddin
Ayip, Pemred Harian Metro Mostapha Omar, Senior Editor
The Star Lim Chye Khim, dan Pemred The Sun Zainon
Ahmad.

Hampir seluruh media massa hadir dalam pertemuan
tersebut, baik yang berbahasa Melayu, Cina, dan India.
"Ini pertemuan pertama kali, pertemuan berikutnya akan
dilakukan dengan pola pertandingan olah raga atau
hiburan sehingga tidak formal dan resmi," janji
Tatang.

Dalam pertemuan itu, Tatang menunjukkan kliping berita
pers Malaysia yang membuat citra warga negara
Indonesia negatif, misalkan 25.000 Pekerja Indonesia
Bawa Penyakit Setiap Tahun, Pekerja Asing Biadab,
Orang Indon Mengganas. Akibat pemberitaan itu telah
menciptakan opini negatif di kalangan masyarakat
Malaysia terhadap orang Indonesia.

"Ini kasus nyata, seorang istri menteri naik pesawat
di business class. Di sebelahnya duduk wanita
Malaysia. Ibu itu kemudian bertanya, ibu dari mana.
Istri menteri menjawab dari Indonesia. Langsung wanita
Malaysia mengatakan, `Baik betul majikanmu membelikan
tiket business class`," ungkap Tatang, yang membuat
peserta dialog tersenyum.

Begitu pula dengan kasus pemukulan ketua wasit
delegasi karateka Indonesia Donald Kolopita oleh oknum
polisi, penahanan istri atase pendidikan, perusakan
rumah ketua PPI UKM (Universiti Kebangsaan Malaysia)
oleh Rela yang menunjukan betapa negatifnya opini
masyarakat Malaysia terhadap Indonesia.

Tatang mengemukakan pula banyaknya kasus yang terjadi
kepada tenaga kerja Indonesia dan para mahasiswa
Indonesia. "Tolong diingat, turis asing yang datang ke
Malaysia sekitar 2 juta atau 10 persen adalah orang
Indonesia, sebagian besar mahasiswa asing atau sekitar
35 persen yang belajar di Malaysia itu adalah warga
Indonesia," katanya.

Para pemimpin pers Malaysia menegaskan, tidak ada
upaya menjelekkan orang Indonesia dalam pemberitaan
pers Malaysia. Tapi karena Indonesia menjadi negara
paling banyak memiliki pekerja asing di Malaysia
akibat seringnya pemberitaan mengenai orang Indonesia.

"Kalau ada kriminal dilakukan orang Indonesia, Cina,
Vietnam, atau Filipina, kami selalu beritakan. Tidak
ada agenda menjelekkan orang Indonesia," ujar Senior
Editor The Star, Lim Chye Khim. [EL, Ant] 



Satrio Arismunandar 
Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 
Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026,  Fax: 79184558, 79184627
 
http://satrioarismunandar6.blogspot.com
http://satrioarismunandar.multiply.com  
 
"If you know how to die, you know how to live..."





__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Kirim email ke