http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0705/06/0102.htm


Antrean di SPBU Memanjang 
BANDUNG, (PR).-
Antrean kendaraan, mulai mewarnai di sebagian besar stasiun pengisian bahan 
bakar umum (SPBU) di Kota Bandung Selasa (5/7). Padahal sehari sebelumnya, 
(Senin 4/7), warga Kota Bandung tidak perlu berlama-lama antre untuk mengisi 
bensin. Mobil-mobil yang antre "meluber" hingga ke jalan, menyebabkan kemacetan 
di sejumlah ruas jalan.


      SEORANG petugas SPBU (kanan) dari atas truk tangki memberikan aba-aba 
kepada petugas pengisi BBM di bawah untuk memulai pelayanan kepada konsumen 
yang telah lama mengantri di SPBU Jalan LLRE Martadinata Bandung, Selasa (5/7). 
Hingga kemarin, sejumlah SPBU masih mengalami kelangkaan premiun sehingga 
beberapa SPBU menjualnya dengan membatasi pembelian dari konsumen.*M. GELORA 
SAPTA/"PR" 
Berdasar pemantauan "PR" di lapangan, antrean panjang kendaraan sudah terjadi 
sejak pagi hari sekira pukul 8.00 WIB. Pemandangan tersebut ditemui hampir di 
sebagian besar di Kota Bandung. SPBU itu diantaranya adalah di Jln. Surya 
Sumantri, Jln. Setiabudi, Jln. Cihampelas, Jln. dr. Djunjunan, Jln. 
Wastukancana, Jln. Riau depan Taman Pramuka, dan di dekat persimpangan Jln. 
Riau-Ahmad Yani. Semua itu SPBU di pusat kota.

Pemandangan yang sama juga terlihat di SPBU lainnya di pinggir kota seperti di 
daerah Ujungberung, Jln. Suci, Jln. Antapani, dan Jln. Soekarno-Hatta. Beberapa 
diantara SPBU tersebut malah sejak siang hari sudah kehabisan stok premium. 
Salah satunya adalah SPBU Jln. Riau depan Taman Pramuka. Menurut petugas di 
sana, habisnya bensin tersebut karena stok yang dikirim dari pusat dikurangi 
hingga setengahnya. Yang biasanya empat tangki per hari (1 tangki berisi sekira 
16.000 liter), kini hanya dikirim 2 tangki. 

"Jadinya, baru jam segini (saat itu pukul 15.00 WIB-red), bensin sudah habis. 
Tinggal pertamax dan solar," tutur petugas tersebut.

Karena banyaknya konsumen yang datang, sedangkan pasokan sedikit, sejumlah SPBU 
mengeluarkan aturan pembatasan. Untuk mobil, maksimal diisi 15-25 liter atau 
dibatasi hingga Rp 50 ribu. Sedangkan motor tidak ada batasan tertentu lantaran 
kapasitas tangkinya tidak seperti mobil. 

Namun tidak semua SPBU menerapkan hal itu. Ada juga yang mempersilakan para 
konsumen mengisi sebanyak-banyaknya hingga penuh. Sejumlah pengendara bermotor 
yang diwawancarai "PR" di sejumlah SPBU mengeluhkan kondisi tersebut. Salah 
satunya Dono (42), warga Hegarmanah, yang ditemui "PR" di SPBU Jln. 
Wastukancana. Bolak-balik melihat jam tangannya dan berulangkali melongok 
keluar jendela, untuk melihat panjangnya antrean. Sedikitnya, masih ada 10 
mobil di depannya yang sama-sama mengantre. 

"Kalau begini terus, bakal mengganggu jadwal kegiatan saya. Mungkin orang lain 
juga sama. Yang mau kerja bakal terlambat karena mesti mengantre bensin dulu. 
Rugi waktu, rugi uang," kata Dono dengan nada kesal. 

Hal senada dilontarkan Hadma, yang sedang mengantre mengisi bensin di SPBU Jln. 
Cipaganti. Ia berada di urutan paling belakang dari antrean khusus untuk sepeda 
motor. Ada lebih dari 30 motor yang mengantre di depannya. Yang membuat Hadma 
menggerutu ialah ketidakadilan dari SPBU. "Untuk mobil, stasiun untuk 
mengisinya lebih banyak dari motor. Lihat saja, di SPBU di Bandung, untuk motor 
hanya ada satu, sedangkan untuk mobil bisa sampai 4 stasiun. Padahal yang 
mengisi bensin lebih banyak motor daripada mobil," tandasnya.

Belum diketahui sampai kapan antrean panjang untuk mengisi bensin ini berakhir. 
Sejumlah warga Kota Bandung, khususnya yang memiliki kendaraan, kini lebih 
selektif untuk bepergian menggunakan kendaraannya. "Kalau gini terus, saya 
harus bener-bener mengatur jadual kegiatan saya. Mana yang penting dan tidak. 
Kalau tidak perlu-perlu amat, lebih baik tidak keluar. Daripada bensin habis, 
terus ngantrenya lama, bagusan di rumah saja," kata Dono.

Pernyataan serupa diungkapkan Cici (29), seorang ibu rumah tangga yang tinggal 
di daerah Antapani. "Malas pakai mobil. Udah macet, susah isi bensin lagi. 
Kalau mau pergi juga, mendingan pakai taksi. Habis, kalau angkot atau bus nggak 
nyaman dan nggak aman. Tahu sendiri, di koran-koran banyak kejahatan di dalam 
angkot atau copet di bus," ucapnya, saat ditemui "PR" sedang mengantre beli 
bensin dekat persimpangan Jln. Supratman-Jln. Ahmad Yani. (A-128)***


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke