http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/05/03/04122224/australia.antisipasi.ancaman.asia
Australia Antisipasi Ancaman Asia Minggu, 3 Mei 2009 | 04:12 WIB CaNBERRA, Sabtu - Australia merencanakan pembelian 100 pesawat tempur tercanggih buatan Amerika Serikat. Kekuatan armada Angkatan Laut negara itu juga akan digandakan. Hal ini dilakukan untuk mengimbangi dan mengantisipasi pengembangan kekuatan militer di Asia. Demikian pengumuman yang disampaikan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd di atas kapal perang HMAS Stuart di Sydney, Sabtu (2/5). Saat menyampaikan pengumuman yang disusun dalam sebuah buku, Rudd mengatakan bahwa Australia harus siap menghadapi segala kemungkinan. ”Adalah penting bagi kita untuk memiliki kemampuan sendiri ... agar Departemen Pertahanan selalu siaga menghadapi keadaan darurat yang mungkin muncul akibat pengembangan sektor pertahanan yang sedang terjadi di kawasan kita,” kata Rudd. ”Ini adalah rencana yang saksama, bersifat jangka panjang, dan keseimbangan harus dipelihara.” PM Rudd juga menambahkan bahwa pemanasan global dan kelangkaan bahan bakar, pangan, dan air bersih kemungkinan akan menyebabkan lahirnya ancaman bagi perdamaian dunia seiring dengan berpacunya negara-negara untuk mengamankan pasokan kebutuhan penting. Meraih supremasi Dia menambahkan bahwa sejumlah negara kuat di dunia sedang berlomba meraih supremasi di Samudra India karena perannya yang semakin penting sebagai jalur pengapalan bahan bakar dari Timur Tengah ke Asia. PM Rudd tidak menyebutkan negara mana yang berpotensi sebagai ancaman. Namun, disebutkan bahwa kekuatan tersebut juga bertujuan membela kepentingan negara tersebut dengan kesiapan berperang di lautan lepas, walau lokasi tersebut tergolong jauh secara geografi dari Australia. Untuk mewujudkan itu, kekuatan kapal selam Australia, kelas Collins, akan digantikan dengan kapal selam baru buatan Australia dengan kemampuan lebih baik. Australia akan tetap mempertahankan status sebagai negara tanpa armada pengangkut kapal perang. Melengkapi rencana itu, Australia akan membeli 100 pesawat tempur F-35 buatan Lockheed (AS). Pesawat tempur jenis ini akan menggantikan pesawat tempur sekarang, F/A-18 Super Hornets (buatan Boeing). Faktor China Dalam rencana pertahanan itu, PM Rudd menegaskan bahwa krisis ekonomi memperlambat perlombaan kekuatan persenjataan. Meskipun demikian, China akan terus melanjutkan modernisasi militer. ”Tahapan, lingkup, dan struktur modernisasi militer China memberi alasan bagi tetangga untuk bersikap waspada, terutama karena pengembangan kekuatan militer China itu tidak dijelaskan secara transparan,” demikian tulisan dalam rencana pengembangan pertahanan itu. Pemerintah Australia juga akan meningkatkan anggaran belanja sebesar 3 persen dari total 16 miliar dollar AS anggaran pertahanan sekarang ini. Dalam 20 tahun mendatang, Australia akan mengeluarkan dana lebih dari 70 miliar dollar AS. Selain China, rencana pengembangan sektor pertahanan Australia tersebut juga menyebutkan India dan Rusia, sebagai negara yang akan menguji supremasi kekuatan militer AS, sekutu dekat Australia. (AFP/AP/MON) [Non-text portions of this message have been removed]