http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/29/10010181/awas.kebanyakan.junk.food.bisa.pikun

*Awas, Kebanyakan Junk Food Bisa Pikun!*


PENELITIAN terbaru pada tikus di laboratorium menunjukkan, konsumsi junk
food dapat memicu terjadinya kerusakan sel syaraf otak mirip penyakit
kepikunan Alzheimer.

Tikus yang diberikan makanan junk food selama sembilan bulan menunjukkan
tanda-tanda abnormalitas pada otak berupa rangkaian kusut neurofibrillary
yang berisi protein tau mengidikasikan adanya Alzheimer, demikian dilaporkan
para ilmuwan dari Karolinska Institutet, Swedia.

Temuan ini mengindikasikan betapa kebiasaan gaya hidup moderan seperti diet
kaya lemak, gula dan kolesterol akan memperbesar risiko terjadinya jenis
kepikunan yang paling banyak ditemukan ini.

"Dari hasil pemeriksaan pada otak-otak tikus, kami menemukan perubahan
kimiawi yan tidak jauh berbeda pada otak yang terserang Alzheimer," ungkap
Susanne Akterin, ahli dari Alzheimer's Disease Research Center, di
Karolinska Institutet.

"Kami sekarang curiga bahwa tingginya asupan lemak dan kolesterol yang
dikombinasikan dengan faktor genetik dapat merugikan sejumlah substansi
dalam otak, yang dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan Alzheimer,"
tambahnya.

Alzheimer adalah penyakit yang belum ada obatnya. Hampir enam puluh persen
kasus kepikunan atau demensia pada orang lanjut usia disebabkan oleh
penyakit ini.

Dalam risetnya, Akterin meneliti varian gen atau protein apoE4, yang
biasanya ditemukan pada 15 hingga 20 persen mereka yang memiliki faktor
risiko mengidap Alzheimer. Gen ini berperan dalam sistem transportasi
kolesterol pada tubuh.

Akterin memantau tikus yang direkayasa secara genetis memiliki varian gen
tersebut. Tikus-tikus diberi makanan yang mengandung banyak lemak, gula dan
kolesterol selama sembilan bulan. Jenis makanan ini merepresentasikan
kandungan nutrisi yang biasa dijadikan di gerai fast food.

Tikus-tikus secara perlahan menunjukkan perubahan kimia dalam otaknya , yang
mengidikasikan pembentukan abnormal protein tau yang merupakan penanda
hadirnya Alzheimer, selain juga tanda bahwa kolesterol dalam makanan
menurunkan kadar protein lain yang disebut Arc yang berperan dalam kemampuan
daya ingat.

AC
Sumber : Reuters


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke