http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/03/01/16113246/bi.minta.perbankan.tidak.ngerem.penyaluran.kredit
*BI Minta Perbankan Tidak "Ngerem" Penyaluran Kredit* Minggu, 1 Maret 2009 | 16:11 WIB *DENPASAR*, MINGGU *Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman D Hadad*menilai tidak tepat perbankan yang masih terus menahan penyaluran kredit kepada nasabah, baik dari kalangan industri maupun pengusaha mikro, kecil, menengah, dan besar yang usahanya dinilai fisibel. "Sepanjang usahanya fisibel, tidak ada alasan untuk mengerem pengucuran kredit karena, dari berbagai kajian dan indikasi, pertumbuhan perbankan dalam negeri tahun ini masuk cukup baik," katanya pada seminar dan dialog yang diselenggarakan Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Udayana di Denpasar, kemarin. Pada kegiatan bertema "Reorientasi Kebijakan Perbankan Untuk Meningkatkan Industri Kreativitas Bali" itu disebutkan bahwa dampak krisis global terhadap perekonomian Indonesia baru mulai terlihat pada kuartal III tahun 2008. Adapun pertumbuhan ekonomi global yang pada 2008 masih mencapai empat persen, dalam tahun 2009 diprediksi hanya mampu tumbuh 0,5 persen. "Artinya, walaupun di tingkat global sudah parah, perekonomian kita masih bakal bisa lebih baik," ucapnya. Sementara itu, rasio kecukupan modal (CAR) perbankan dalam negeri diperkirakan hanya akan turun dari 16 persen pada 2008 menjadi 14 persen tahun 2009. Kredit bermasalah atau non performing loans (NPL) diperkirakan masih pada batas aman sekitar lima persen dan pertumbuhan kredit pada 18-20 persen. "Berdasarkan data-data dan prediksi tersebut, saya kira perbankan harus terus `berputar`. Tidak sewajarnya kalau masih ada yang memiliki prediksi kekhawatiran berlebihan dalam menyalurkan kredit kepada nasabah kalangan mana pun," ucap Muliaman D Hadad. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dalam situasi sulit, ia sepakat perlunya reorientasi kebijakan perbankan agar kembali menjalankan usahanya secara normal, tetapi dengan tetap disertai kehati-hatian dan ketelitian dalam mengkaji kelayakan usaha. Deputi General Manager Small Business BNI Idham Aziz menyatakan kesiapannya mendukung permodalan berbagai bidang usaha, termasuk industri kreativitas. Namun hal itu tidak bisa dilakukan secara gegabah. "Kami siap kembali mengucurkan kredit secara normal, tetapi tetap harus disertai perhitungan yang tepat, terutama terhadap bidang usaha yang dinilai rentan terhadap dampak krisis global," ucapnya. BNI yang hadir bersama pihak Bank BCA juga serius untuk membantu permodalan bidang usaha yang masuk kategori industri kreativitas, yakni usaha yang dikembangkan berdasarkan hasil kreativitas manusia, seperti produk kerajinan, budaya, seni, musik, film, dan karya-karya intelektualitas lainnya. Adapun Presiden Direktur Centre For Banking Crisis (CBC) A Deni Daruri mengingatkan bahwa kekurangan industri kreativitas di Indonesia terutama lemah dalam permodalan dan "human capital" atau aset sumber daya manusia yang memiliki kemampuan teknologi maju. Karena itu, perbankan diharapkan tidak ragu-ragu untuk memodali industri kreativitas, sepanjang berdasarkan kajian memiliki prospek pasar yang bisa terus dikembangkan. Sementara itu, dalam pengembangan "human capital" perlu peran serta berbagai pihak, terutama dunia pendidikan tinggi, yang diharapkan peka terhadap kebutuhan dan pemenuhan sarana, seperti buku dan peralatan teknologi, yang mampu menunjang kemajuan industri kreativitas. "Jika kedua kebutuhan tersebut dapat dipenuhi, kami bisa membayangkan tidak terlalu lama industri kreativitas bisa berkembang dalam tempo yang tidak terlalu lama," tambahnya pada acara yang pesertanya melimpah sampai berjejal berdiri di luar ruangan itu. EDJ Sumber : Ant [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://ppi-india.blogspot.com 4. Satu email perhari: ppiindia-dig...@yahoogroups.com 5. No-email/web only: ppiindia-nom...@yahoogroups.com 6. kembali menerima email: ppiindia-nor...@yahoogroups.com Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:ppiindia-dig...@yahoogroups.com mailto:ppiindia-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/