Sekali-sekali gue menolak ajakan "ke sana ke mari" juga. Pergi ke disco untuk mabok (niat banged), ke hotel untuk seks di luar nikah, dan ke mana aja untuk narkoba.
Kadang-kadang gue udah keterlanjuran ada di sana saat drugs dikeluarkan. Dalam keadaan ini, gue berpikir ekstrim," Flare! Kebakaran!", gue gak harus berpikir banyak, pergi keluar tinggalkan secepat mungkin tempat itu, dengan baik-baik lewat pintu atau sekalipun jika harus loncat keluar dari jendela. Untuk prinsip begitu, gue pernah balik ndiri dari Putri Gunung cottage jam 10 malam karena temen gue keluarin sabu di kamar. Gue juga pernah jalan kaki ke luar Batununggal karena di kamar kos temen gue yang anak medan ada ganja, sekilooo jek! Gara-gara inex separo, temen gue kegep dan masuk rutan 8 bulan. Pake sabu dua hari berturut-turut, kata tetangga gue, pantat container kelihatan kayak terowongan, belakang truk gandengan itu disosor Baleno yang disupirinnya. Kereta api kaleee .... masuk terowongan. * * * Gue belum cerita nih berapa orang teman gue yang udah meninggal gara-gara drugs, dan bagaimana menderitanya mereka sakau, gila, o/d, sekarat dan akhirnya mati mengenaskan. Llo lihat aja deh bagaimana itu terjadi pada Alda, gak begitu beda. Dapetin barang begituan, nggak susah lah, modal kenal satu pemakau lo bisa "dibantu" dapetin barang apa saja. Kalo nggak, kalian on the spot ke tempat-tempat hiburan, kalo kita gak ada potongan polisi, nyamperin tuh bandar. Yang gue prihatin di tempat kos- kosan mahasiswa peredaran marak, kalo di kampus gak begitu terang- terangan, mostly sekolah-sekolah juga gak bisa dibilang bebas 100%. Sabtu kemaren ada pengedar dan pemakai di sekolah anak gue ketahuan. Yang ngedar seorang ibu, orang tua murid anak kelas 2, yang pakau katanya orang tua murid kalangan terbatas yang kenal-kenal aja sama dia. Dari selentingan katanya bahkan guru juga ada yang pake. Jualannya udah di plastik-plastik, paket hemat gitu lah. Gilanya pihak sekolah sendiri mengakui bahwa hal ini sudah berlangsung cukup lama. Sayangnya sekalipun mereka sudah memperoleh keterangan dari saksi-saksi bahkan menemukan barang bukti, katanya mereka tidak berwenang untuk melarang peredaran dan penjualan balado jengkol bumbu padang di sekolah mereka, malahan Ibu Dais, kepala sekolahnya berkomentar,"Enak banged nih pedes, saya juga beli dua, daripada bikin sendiri, gimana ibu-ibu .... ?" "Capeee deeeh." Jawab ibu-ibu kompak. * * * Sodara gue yang udah lama tinggal di Australia setahun sekali pulang ke tanah air, udah terkenal bawaannya dari luar negeri buat sepupu- sepupunya: Black Douglas Premium, Old Grand Bourbon seliter dan Ballantine's Finest yang labelnya made in England. "Drink dont drunk," katanya, Lha ya susah dong, yang disediain minuman dengan kandungan alkoholnya 49%, dua sling shot juga langsung pada jet lag. Serunya yang minum all those of family, bapaknya, pamannya, adek iparnya, dan sodara-sodara yang lain. Maboknya lucu-lucu, Ada yang keramas malem-malem, ada yang jackpot, ada yang pengen indomie (gue, abis laper coy), ada yang pagi-paginya keluar terus markir-markirin mobil. Soalnya dia emang kerja di Sun Parking di BSM. * * * Oh ya sorry banged, tulisan-tulisan gue di cross posting ke beberapa milis-milis lain: smp5_84, sma8_87 dan barikade. Tapi kalau suntikan jangan coba-coba di cross posting dari jungkies satu ke jungkies laennya, "Gue pemakai putau, pake suntikan rame-rame dari situlah gue tertular HIV,"kata seorang penderita AIDS di acara Kick Andy di Metro TV. Etcetera, hati-hati yah yang suka cross posting di luar pernikahan. Jangan sampai besok-besok lo masuk Kick Andy juga. (Lyd, gue pinjem "banged" nya yaaa) [Non-text portions of this message have been removed]