http://www.suarapembaruan.com/News/2005/07/24/index.html


SUARA PEMBARUAN DAILY 
Beribadah dan Berwisata ke Mekkah
 

Foto-foto istimewa 

Jabal Rahmah ? Terletak di padang arafah, Jabal Rahmah yang berarti bukit penuh 
rahmat, selalu dipenuhi peziarah karena mempunyai sejarah penting dalam Islam. 
Dikisahkan, di bukit inilah Nabi Adam dan Hawa bertemu setelah 100 tahun 
diturunkan dari langit ke bumi. Konon di tempat ini merupakan tempat terbaik 
untuk berdoa meminta jodoh. 

Berwisata ke Mekkah? Sepertinya sulit membayangkan berekreasi ke kota suci umat 
Islam itu, mengingat nuansa religius lah yang sangat kental di sana. Mekkah 
identik dengan kegiatan beribadah. Ini tampak begitu memasuki kota yang dapat 
ditempuh satu jam perjalanan darat dari kota internasional Jeddah itu, di kedua 
sisi jalan terdapat patung Al Quran terbuka. Patung itu memang mengingatkan 
bagi setiap pendatang ke Mekkah bahwa di kota itu berlaku hukum Islam. 

Beribadah di Mekkah membawa kesan tersendiri karena kita berada di kiblat umat 
Islam sedunia. Di dalam Masjidil Haram terdapat ka'bah yang dibangun Nabi 
Ibrahim, jauh sebelum tahun Masehi dimulai. Setelah melaksanakan haji kecil 
(umrah), kita bisa minum air zam-zam sepuasnya. Air yang dipercaya sebagai obat 
segala macam penyakit ini memang berlimpah. Di semua sudut masjid dapat dengan 
mudah ditemui air yang terus mengalir dari daerah gurun itu. Rasanya yang khas 
itu benar-benar dapat menghilangkan rasa lelah seusai melaksanakan ibadah. Air 
zamzam ini bisa menjadi oleh-oleh yang paling spesial buat keluarga di tanah 
air. Menurut kebanyakan peziarah asal Indonesia, rasa air zam-zam yang diambil 
langsung dari Masjidil Haram mempunyai rasa yang berbeda dibandingkan air 
zam-zam yang dibeli dalam jeriken yang banyak dijual di Jeddah. Air zam-zam 
mempunyai cerita khusus tersendiri bagi kota Mekkah. 

Dikisahkan, saat Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim tengah ditinggal di padang 
tandus bersama putranya yang masih bayi, Ismail, dia kesulitan mencari air. 
Setelah berlari-lari tujuh kali antara Bukit Safa dan Bukit Marwa, tiba-tiba 
memancur air dari kaki Ismail. Mata air itu sampai kini terus memancarkan air 
meski telah diminum berjuta-juta orang dari berbagai penjuru dunia. 

Selain zam-zam, di kota itu ada tempat belanja yang paling terkenal yakni Pasar 
Seng, yang dengan mudah dicapai bila kita keluar masjid dari pintu Babus Salam. 
Orang Indonesia menyebutnya Pasar Seng, meskipun tak satu pun penduduk Mekkah 
yang mengenal nama itu. Sebab orang Mekkah menyebut itu sebagai pasar Mudda'ah. 

Konon pasar itu sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad dan merupakan tempat 
diadakannya lomba membaca puisi. Lama kelamaan tempat keramaian itu menjadi 
pasar dan tetap ramai dikunjungi, terutama di musim haji. Dulunya pasar ini 
beratap seng sehingga disebut Pasar Seng meski sekarang tidak lagi. Suasana 
pasar itu mirip pedagang kaki lima di tanah air, dan barangnya pun mempunyai 
kemiripan dengan aneka ragam barang di Pasar Tanah Abang, seperti misalnya, 
mukena, kerudung dan sajadah. Tetapi dilihat dari jenis barang, Pasar Seng 
menawarkan lebih beraneka ragam. Harap diingat, belanja di sini harus menawar. 
Namun pelancong di sini tidak perlu khawatir dengan kendala bahasa. Sebagian 
besar penjaga toko yang berkebangsaan Afganistan, Bangladesh maupun Pakistan 
terampil berbahasa Indonesia. Meski tidak fasih betul, minimal mereka paham 
kata mahal, murah, atau barang bagus. Bagi penjual yang sama sekali tidak 
paham, kata halal dan haram bisa menjadi patokan saat berbelanja. Ketika kita 
mengacungkan tangan untuk menawar, maka kata-kata itu menjadi patokan apakah 
harga sesuai atau tidak. 

Di pasar itu juga bisa ditemukan permadani, hambal (permadani tipis), tasbih, 
celak (pewarna mata) juga hena. Tak ketinggalan tasbih beraneka macam. Tasbih 
bisa dibeli dengan harga 10 riyal (sekitar Rp 25.000 dengaj kurs 1 riyal = Rp 
2.500) untuk satu lusin. Tetapi bila Anda ingin tasbih yang lebih spesial, ada 
jenis tasbih yang terbuat dari kayu wangi dengan harga mencapai 70-80 riyal. 
Harga yang menjulang ini disebabkan bahan baku tasbih yang bukan sembarangan, 
yaitu kayu koka. Konon kayu dari pohon itulah yang digunakan Nabi Nuh saat 
menyelamatkan umatnya dari banjir besar ribuan tahun silam. 

Selain itu, ada juga penjual akar rumput fatimah. Akar rumput yang tumbuh di 
Arab ini dipercaya dapat membantu proses melahirkan sehingga dapat dijadikan 
oleh-oleh. Harganya juga tidak terlalu mahal, sekitar dua riyal untuk sebungkus 
plastik akar rumput. Barang lain yang dapat dibeli adalah hati onta, yang 
manjur untuk penyembuhan asma. 

Tak lupa, buah yang tidak boleh ketinggalan adalah kurma dan kacang Arab juga 
bisa diperoleh di sini. Tetapi harus diingat bahwa tempat terbaik untuk membeli 
kurma adalah pasar kurma di Madinah. Oleh-oleh tak kalah penting adalah satu 
set kaset rekaman mengaji Imam Besar Masjidil Haram Syeik Abdurrahman As 
Sudais. Suara mengajinya sangat khas. 



 

Rumah Makan Turki di kawasan Aziziyah ? Rumah makan yang menyediakan tempat 
untuk bersantap menjadi pemandangan tersendiri di Mekkah. Sangat jarang rumah 
makan yang menyediakan fasilitas ini, dan kalaupun ada, biasanya tidak ada 
tempat untuk perempuan. 

Masakan Indonesia 

Selain itu, tempat ini juga menyediakan aneka makanan pengganjal perut. Mulai 
dari beragam aneka makanan timur tengah hingga masakan asli Indonesia. Tetapi 
jangan terkecoh, karena makanan Indonesia yang ditawarkan hanya menjadi label. 
Tempat makan di mulut jalan menuju Pasar Seng ini menuliskan "Tersedia Masakan 
Indonesia" sehingga mencolok pandangan ternyata jauh dari harapan. Setelah 
dimasuki ternyata masakan Indonesia versi Timur Tengah karena makanan yang 
tersedia kebanyakan makanan bersantan dan berbumbu kari. Selain itu, apa yang 
disebut Martabak Indonesia tidak seperti martabak yang kita kenal di Indonesia. 
Meski sama-sama menggunakan bahan dasar telur sehingga menimbulkan bau yang 
mengundang ketika digoreng, tetapi isi martabak itu jauh berbeda. 'Isi' 
martabak hanya selembar roti tepung dari gandum tipis, meski ketika dimakan 
seusai salat subuh yang dingin, lumayan nikmat. Apalagi meminumnya dengan teh 
susu gurih yang banyak dijumpai di sekitar masjid. 

Menjumpai makanan Indonesia biasanya paling mudah di musim haji karena pada 
saat itu banyak warga Indonesia yang tinggal di sana akan berdagang, sehingga 
mudah mencari makanan seperti kering tempe, gado-gado ataupun aneka gorengan. 

Sebagai tempat makan, Mekkah memang kurang begitu nyaman karena sedikit sekali 
rumah makan yang menyediakan tempat duduk bagi pengunjung. Biasanya, setelah 
membeli makanan pembeli akan menikmati makan di pelataran masjid maupun di 
taman-taman. 

Tempat makan di Hotel Hilton yang terletak tepat di depan pintu Malik Masjidil 
Haram, hanya menyediakan makanan tanpa tempat duduk. Akibatnya para pembeli 
makan di emperan deretan toko-toko, dan uniknya, pembeli perempuan dan laki 
dipisah di sini, karena perempuan mempunyai gerai khusus. 


 

Mekkah ? Suasana Kota Mekkah yang berbukit-bukit dan berbatu, dan corak 
bangunan di sana semua. Berbentuk kotak. bentuk seperti ini meniru kabah yang 
juga berbentuk kotak. 

Salah satu tempat makan di Hilton yang lumayan cocok di lidah adalah Al Tazaj. 
Restoran cepat saji ini menyediakan aneka macam ayam sebagai menu utama. 
Seperti roti tamis dengan ayam bakar, atau nasi buchori (di Indonesia lebih 
dikenal dengan nasi biryani). Postur orang Arab yang tinggi besar ternyata 
berpengaruh pada porsi makanan yang dijual. Bila di tanah air kita sering 
kecele saat memesan makanan karena porsi yang datang jauh lebih kecil daripada 
porsi dalam gambar, maka di sini yang terjadi sebaliknya. Satu porsi nasi 
buchori yang bisa dibeli dengan harga 10 riyal, ternyata mempunyai porsi yang 
luar biasa, apalagi ditambah potongan separuh ekor ayam. Dan ternyata satu 
porsi orang Arab dapat disantap lima orang perempuan Indonesia dewasa! Makanan 
lain yang dapat dinikmati adalah shawarma, roti tipis bundar seperti piring 
dengan isi daging cincang dicampur tomat, sayuran dan keju. Banyak orang 
Indonesia sepulang dari Mekkah percaya shawarma terenak di Mekkah dapat 
ditemukan di daerah Aziziyah, 3 km dari Masjidil Haram, sebelah supermarket Bin 
Dawood. 

Harap maklum, budaya Arab yang sangat berbeda seringkali menyulitkan perempuan 
untuk berbelanja, meski membeli makanan sekalipun. Al Baik, resto cepat saji 
yang mirip Mc Donald's yang banyak tersebar di sudut kota Mekkah ini menerapkan 
peraturan yang ketat bagi perempuan. Meski menyediakan tempat duduk bagi 
pengunjung, tetapi tempat duduk hanya disediakan bagi laki-laki. Bila seorang 
perempuan ingin membeli makanan, maka dia bisa menitipkan pesanan pada penjaga 
yang ada di depan pintu. Yah, begitulah memang 'aturan main' di Arab. Meski 
kadang ada juga restoran yang menyediakan tempat makan keluarga seperti 
restoran Turki di Aziziyah. 

Sama seperti di Al Tazaj, porsi di Al Baik pun luar biasa. Dalam satu paket 
yang dapat diperoleh dengan harga 10 riyal, kita dapat menikmati tiga potong 
ayam goreng yang gurih dan garing, kentang serta dua potong roti bulat yang 
beraroma dan bersaus bawang putih. 

Semua tempat berbelanja dan makanan di Mekkah tutup di saat-saat salat lima 
waktu. dan di tengah malam atau di pagi buta. Meskipun tidak semua toko dibuka 
tetapi selalu ada tempat untuk berbelanja, sehingga pergi ke masjid tengah 
malam pun tak usah khawatir kelaparan. Suasana menjelang pagi di sekitar sana 
justru semakin meriah karena banyak yang akan menunaikan salat malam hingga 
menjelang subuh. 



 

HIJAU ? Meski terletak di gurun, Jalur hijau di Mekkah tetap ditumbuhi 
pepohonan yang setiap pagi dan sore disiram. Baru pada malam hari taman-taman 
itu ramai dikunjungi keluarga maupun anak-anak baik untuk bersantai maupun 
bermain bola. 

Rumah Nabi 

Selain dekat dengan aneka ragam pusat makanan dan belanja, di jalanan menuju 
Pasar Seng juga ada tempat bersejarah yang layak dikunjungi, yaitu rumah tempat 
lahirnya Nabi Muhammad yang dikenal dengan nama Maulid Nabi. Rumah itu kini 
telah berubah menjadi perpustakaan dan sayangnya, hanya laki-laki yang 
diperkenankan masuk. 

Selain kawasan Masjidil Haram, Mekkah juga mempunyai banyak tempat bersejarah 
lainnya. Seperti Jabal Rahmah, yang berarti bukit penuh rahmat, merupakan 
tempat yang tidak boleh dilewatkan. Bukit yang terletak di bagian timur Padang 
Arafah ini selalu dijejali peziarah pada saat 9 Dzulhijjah, saat pelaksanaan 
ibadah wukuf. Untuk dapat mendaki bukit itu, harus memanjat bebatuan. 

Bukit ini menjadi tempat bertemunya Nabi Adam dan Hawa. Dikisahkan, setelah 
diturunkan ke bumi, Adam dan Hawa berpisah dan bertemu di bukit itu sehingga 
disebut Bukit Rahmah. Konon, menurut kepercayaan sebagian orang, tempat itu 
baik bagi bujangan yang ingin cepat mendapatkan jodoh. Entah apakah itu benar 
atau tidak, tetapi memang disanalah Adam dan Hawa bertemu setelah 100 tahun 
terpisah. 

Selain mempunyai nilai sejarah yang tinggi, tempat ini juga sudah menjadi 
kawasan wisata bila dilihat dari fasilitas yang ada. Terdapat mobil penjual 
makanan kecil dan minuman bila kita merasa haus. Juga ada unta yang dihias yang 
siap dinaiki peziarah. Setiap peziarah yang ingin menaiki unta hanya membayar 5 
riyal. Sedangkan yang ingin mencapai bukit Jabal Rahmah tetapi tidak sanggup 
mendaki, dapat menyewa unta dengan membayar 20 riyal. Pendakian ke puncak bukit 
itu dapat ditempuh dengan berjalan kaki memakan waktu kurang dari 15 menit. 
Umumnya pemilik unta adalah orang-orang berkebangsaan Yaman yang agak sulit 
berkomunikasi bahkan dalam Bahasa Inggris sehingga komunikasi lebih baik 
digunakan dengan bahasa isyarat. 

Bila keinginan melihat tempat bersejarah belum terpuaskan, masih ada Jabal Nur 
dan Jabal Sur yang bisa didaki. Setelah puncak Jabal Nur, dapat dijumpai Gua 
Hira yang ditempuh dalam satu jam perjalanan. Di Gua Hira yang besarnya hanya 
cukup untuk berdiri seorang laki-laki dewasa inilah Nabi Muhammad menerima 
wahyu pertama dari Allah. Sementara Jabal Sur, terletak di sebelah selatan 
Masjidil Haram, terdapat Gua Sur yang menjdi tempat persembunyian Nabi Muhammad 
ketika hendak hijrah ke Madinah. Saat dikejar musuhnya, Nabi Muhammad 
bersembunyi dalam Gua Sur. 

Mekkah memang menyimpan beragam sejarah dan juga beragam keajaiban. Mekkah 
memang mempunyai beragam keunikan. Konon, bila manusia sedikit berkunjung ke 
sana maka malaikat dari langit akan turun ke sana dan menyemarakkan Masjidil 
Haram sehingga nyaris mustahil menemukan Masjidil Haram sepi pengunjung. Setiap 
tahun, selalu ada cerita mengenai kisah misterius yang dialami ketika 
menunaikan ibadah di sana. Seorang teman bercerita, saat berziarah ke sana, 
uang yang ada di dompet tak pernah habis meski sudah dibelanjakan berulang 
kali. Ada pula kisah seorang teman yang tak bisa melihat kabah meski telah 
berada persis di depan rumah Tuhan yang megah itu. 



PEMBARUAN/ALFI SYAKILA 


Last modified: 21/7/05 

[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke