http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=58643:bersatulah-para-korban-terorisme&catid=58:citizen-journalism&Itemid=85

            Tuesday, 13 October 2009 23:36           
     
      Bersatulah para korban terorisme  
      Warta - Citizen Journalism  
      ANDY ANANDA
      andyana...@yahoo.com This e-mail address is being protected from 
spambots. You need JavaScript enabled to view it 


      Para teroris yang tewas, mengalami penolakan ketika pemakaman jenazah 
mereka dilangsungkan. Namun, adakah para teroris itu tahu bahwa ratusan korban 
ledakan bom amat menderita akibat perbuatan mereka?

      Akibat penderitaan berat itu, ratusan korban bom di Jakarta dan Bali 
membentuk asosiasi yang bertujuan untuk memberdayakan anggotanya yang telah 
mengalami cacat fisik dan terganggu geraknya dalam kegiatan ekonomi.

      Para korban terorisme itu menandatangani deklarasi Asosiasi Korban Bom 
Terorisme di Indonesia atau Askobi ini sebanyak 570 orang dan kemungkin masih 
banyak korban yang lain yang belum tanda tangan.

      Ketua Umum Askobi di Denpasar, Wahyu Adiartono mengemukakan, pembentukan 
asosiasi itu didasarkan pada adanya kenyataan banyak korban bom di sejumlah 
lokasi di Jakarta dan Bali yang mengalami cacat fisik sehingga tidak bisa 
bekerja secara produktif, antara lain dikeluarkan dari perusahaan.

      Saat ini ada sekitar 60 orang korban bom yang betul-betul mengalami cacat 
fisik. Mereka harus diberdayakan setelah tidak bisa lagi beraktivitas untuk 
mencari nafkah. Setelah ada asosiasi ini, mereka mencoba mencari jalan keluar.

      Wahyu yang mengalami luka bakar di tangan, punggung, pelipis dan kakinya 
itu mengatakan, selain luka bakar, para korban itu kini juga mengalami gangguan 
syaraf motoriknya sehingga juga mengganggu mereka untuk beraktivitas. Karena 
itulah asosiasi ini sepakat untuk membantu teman-teman para korban. Mengenai 
program konkret dan susunan pengurus secara lengkap, akan ditentukan dalam 
rapat kerja kedua Askobi, Desember 2009.

      Ratusan korban bom itu juga sepakat untuk saling membantu atau bekerja 
sama dalam pemberdayaan diri sehingga mereka bisa kembali beraktivitas 
menyongsong masa depan yang lebih baik. Mereka sepakat untuk mengurusi semua 
korban yang tidak berdaya akibat perbuatan para teroris itu.

      Terorisme merupakan masalah bersama masyarakat dan negara. Mereka ingin 
pemberantasan terorisme juga dengan kepedulian kepada para korbannya.

      bersatulah, para korban kekerasan terorisme !
      (wol22/inilah) 


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke