> http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=202798&kat_id=217
>
> Jumat, 24 Juni 2005
>
> Islam Bersemi di Chiapas
>
>
>
>
> Suku Indian di Meksiko berbondong-bondong memeluk agama Islam. Pemerintah
pun mulai 'gerah'. Setelah lama menjadi basis penganut Katolik, wilayah
selatan Meksiko secara cepat berubah bagai medan pencarian iman. Termasuk
pula agama Islam, yang tercatat berhasil menanamkan pengaruhnya setelah
ratusan kaum Indian Maya beralih menjadi Muslim. Dan pemerintah Meksiko pun
dibuat khawatir terhadap merebaknya 'benturan budaya' di halaman belakang
mereka sendiri.
>
> "Dalam agama Islam, tidak mengenal perbedaan suku serta etnis," ungkap
seorang mualaf dari suku Maya kepada media Jerman, Der Spiegel, saat ditanya
alasannya berpindah agama. Ia mengaku belajar banyak agama sebelum akhirnya
memilih Islam sebagai agamanya.
>
> Rasa antusiasmenya terhadap agama ini bisa dimengerti. Di kampung
halamannya di Chiapas, wilayah paling miskin di Meksiko, suku tradisional
kerap dipandang sebagai warga kelas dua. Orang kulit putih dan Mestizos pun
selalu mengancam mereka. Bahkan, di kota San Cristobal de las Casas, kota
terbesar di selatan, orang-orang asli Indian harus menyingkir ke jalan
ketika ada orang kulit putih mendekati mereka di trotoar.
>
> Namun kehidupan terus berjalan. Gomez, 23, misalnya, memeluk agama Islam
sejak delapan tahun lalu. Dia sudah mengganti namanya menjadi Ibrahim dan
berhaji. Menurut penuturannya, sekitar tujuh tahun lalu, memeluk islam bagi
suku Indian di wilayah tersebut masih menjadi sesuatu yang anomali. Tetapi
kini, Muslimah berjilbab sudah merupakan pemandangan biasa yang bisa ditemui
di jalan-jalan kota San Cristobal.
>
> Sekitar 300 Indian dari suku Tzozil, juga telah beralih memeluk Islam
dalam beberapa tahun belakangan dan jumlahnya masih terus meningkat. Fakta
tersebut jelas merisaukan pemerintah Meksiko. Akibatnya, pemerintah
mencurigai para mualaf ini dengan tuduhan melakukan aktivitas subversif dan
telah menyebar agen dinas rahasia untuk mengamati suku Maya-Muslim ini.
Presiden Meksiko Vincente Fox mengaku khawatir terhadap pengaruh kaum
fundementalis radikal Alkaidah di wilayah itu.
>
> Kendati demikian, kaum Indian tidak mau terpengaruh dengan kekhawatiran
dari pemerintah, mulai dari tuduhan menjadi kaum ekstrimis, mancampuri
urusan politik, atau apa pun namanya. Hanya satu hal yang mereka ingin
lakukan, yakni beribadah sebaik-baiknya.
>
> Para mualaf itu kebanyakan menganut Islam Suni, khususnya faham Murabitun
yang didirikan oleh Ian Dallas, seorang Skotlandia yang beralih ke Islam.
Pengikut faham Murabitun melaksanakan ajaran Islam yang melarang mengambil
bunga/keuntungan dari aktivitas peminjaman uang dan melakukan dakwah sesuai
perintah Alquran.
>
> "Mereka ingin memperbaiki kondisi berdasarkan kaidah Islam," ucap seorang
ahli antropolog, Gaspar Marquecho, peneliti umat Muslim di Chiapas.
"Penolakan mereka terhadap kapitalisme tidak berbeda dengan kritik yang
kerap dilontarkan oleh kaum sayap kiri terhadap dampak globalisasi."
>
> Siapa 'misionaris' Muslim di kalangan suku Indian Maya? Sebuah fakta
menyebutkan, ketika suku Maya-Muslim di Chiapas belum lama mendapat
perhatian besar, maka peralihan agama ke Muslim di kalangan suku Tzotzil
sudah berlangsung cukup lama. Pada pertengahan tahun 1990-an, serombongan
umat Muslim dari Spanyol berangkat menuju kawasan Amerika Latin untuk
berdakwah. Mereka dipimpin oleh Aureliano Perez, atau dikenal juga sebagai
Emir Nafia. Ia kini dianggap sebagai pimpinan spiritual oleh suku Maya.
>
> Aureliano kemudian menawarkan kepada kaum Zapatista untuk berjuang bersama
di bawah Komandan Marcos, sebagai sekutu ideologi-agama. Marcos enggan untuk
menjalin pakta yang agak 'aneh' ini, akan tetapi, para pendakwah tadi
menemukan hal lain; suku Tzotzil merangkup sebagian besar anggota Zapatista
dan mereka ternyata cukup terbuka menerima dakwah-dakwah Islam.
>
> Perebutan pengaruh spiritual di Chaipas bukanlah sesuatu yang baru. Pada
abad ke-16, bangsa Spanyol memakai cara-cara kekerasan agar suku Indian
memeluk Katolik. Pertengahan milenium ini, para pengkhotbah evangelis dari
Amerika mengubah kawasan Amerika Latin sebagai ladang pencarian spiritual
gereja. Di kota San Juan Chamula saja ada sebanyak 11 kelompok agama yang
masing-masing mencari pengikut dari suku Indian.
>
> Karena sudah ada sejak lama, maka Katolik masih menjadi yang terbesar
hingga kini. Saat harus berhadapan dengan kian kuatnya kegiatan evangelis,
mereka menjadi khawatir terhadap memudarnya pengaruh yang sudah mereka
tanamkan.
>
> Langkah pencegahan pun ditempuh. Sekitar 30 ribu Indian penganut Protestan
kemudian diusir keluar dari kota San Juan Chamula dalam tiga dekade terakhir
dan menjadi pengungsi. Kebanyakan mereka tinggal di luar kota San Cristobal.
Terputus dari akar budaya dan agama, suku Indian ini kemudian berusaha
mencari ketenangan jiwa.
>
> "Dalam Islam, para Indian tadi menemukan nilai-nilai asli mereka," kata
Esteban Lopez, sekretaris jenderal komunitas Muslim Spanyol. "Kaum
non-Muslim telah merusak budaya mereka."
>
> Dia menggambarkan penyebaran alkohol sebagai bukti. Minuman keras tersebut
beredar luas di kalangan Indian Tzotzil. Namun larangan keras Islam terhadap
minuman memabukkan sanggup mencegah suku Indian itu dari bahaya kecanduan
miras dan lingkaran kemiskinan.
>
> Kini di San Cristobal, suku India Maya-Muslim sudah dapat menjalankan
aktivitas secara bebas. Ada yang membuka restoran piza dan menjadi tukang
kayu. Banyak kalangan melihat mereka sebagai pekerja keras dan rendah hati.
>
> Demikian juga kehidupan beragama dan pendidikan. Sebuah sekolah Alquran
sudah dibuka. Di sana, para siswa belajar bahasa Arab dan shalat lima waktu,
bertempat di ruang belakang gedung itu. Di sisi lain, jumlah penganut Muslim
terus bertambah, dan ini antara lain dipicu oleh syiar Islam yang dilakukan
dari sesama anggota keluarga.
>
> Anastasio Gomes, misalnya, berhasil mengislamkan hampir seluruh anggota
keluarganya. Dia begitu bahagia bisa mengislamkan kakeknya yang sudah
berusia 100. "Dia sudah beralih dari satu agama ke agama lain selama
hidupnya. Tapi sekarang, dia sudah menemukan kedamaian dalam naungan Allah
SWT," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
>
>
>
>
> Sejarah Pada Sebuah Buku
>
> Agama Islam sampai ke Meksiko melalui perantara imigran asal Timur Tengah.
Adalah sebuah buku karya Pascual Almazan berjudul Un hereje y Un Musulman
yang mengisahkan seorang Muslim bernama Yusof bin Alabaz, menjadi petunjuk
tentang kedatangan Islam pertama kali ke negara ini.
>
> Berdasarkan buku tersebut, Yusof hidup pada abad ke-16. Dia tinggal di
Andalusia namun selamat dari serbuan balasan kaum Nasrani di sana. Yusof
lantas melarikan diri ke Maroko.
>
> Akan tetapi, di tengah perjalanan, dia ditawan oleh perompak yang kemudian
membawanya ke Meksiko. Karena takut dijadikan budak, dia pun berusaha
melepaskan diri dan berhasil. Setelah itu, beberapa tahun kemudian Yusof
tinggal di sebuah kawasan bernama Veracruz dan menyebarkan agama Islam
kepada penduduk setempat.
>
> Dari situlah, agama Islam berkembang ke seluruh wilayah negeri. Terlebih
ketika kian banyak berdatangan para imigran dari Timur Tengah. Begitulah
sejarahnya. Tidak ada bukti konkret yang menyebutkan bahwa Islam telah ada
di negara tersebut sebelum datangnya imigran Arab.
>
> Saat ini di negara tersebut memang banyak terdapat imigran Timur Tengah.
Mereka berasal dari Lebanon, Maroko, Mesir, dan Suriah. Namun, tidak
diketahui berapa jumlah pemeluk Islam di antara mereka. Barulah ketika dosen
dari Georgetown University, Theresa Velcamp, mengadakan penelitian tahun
1999, diketahui sedikit banyak tentang mereka.
>
> Menurut dia, imigran asal Suriah dan Lebanon merupakan komunitas imigran
terbesar dengan estimasi 200 ribu jiwa. Selain itu, umat Muslim kebanyakan
tinggal di kota-kota besar seperti Mexico City, Monterey, Guadalajara,
Ciudad Obregon, dan Chiapas.
>
> (disarikan dari der spiegel/yus )







***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke