Jumat, 18 November 2005     
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0511/18/ln/2221556.htm

Bob Woodward Tutupi Fakta
Kredibilitas The Washington Post Dikritik


Washington, Kamis - Wartawan legendaris The Washington Post, Bob 
Woodward, yang terkenal karena membongkar kasus Watergate, hari Rabu 
(16/11) meminta maaf karena ia telah berdiam diri menyangkut kasus 
pembocoran identitas agen CIA Valerie Plame. Dari kesaksiannya terungkap 
bahwa Woodward sebetulnya merupakan wartawan pertama yang diberi tahu 
pejabat pemerintah soal identitas Plame.

Woodward hari Senin memberikan kesaksian di bawah sumpah kepada jaksa 
penuntut Patrick Fitzgerald bahwa seorang pejabat senior Gedung Putih 
mengungkapkan identitas agen CIA Valerie Plame kepadanya sebulan sebelum 
hal itu terungkap dalam artikel yang ditulis kolumnis Robert Novak bulan 
Juli 2003. Nama pejabat Gedung Putih itu sudah diketahui Fitzgerald.

Kesaksian Woodward ini langsung berbenturan dengan hasil penyelidikan 
Fitzgerald yang menyimpulkan bahwa mantan Kepala Staf Wapres I Lewis 
Libby merupakan pejabat pertama Gedung Putih yang membocorkan identitas 
Plame kepada wartawan. Libby memperoleh lima dakwaan dalam kasus ini, di 
antaranya bersumpah palsu.

Kubu Libby seperti memperoleh semangat baru dengan temuan ini. Pengacara 
Libby, Theodore Wells, hari Rabu menyatakan, kesaksian Woodward 
sangatlah mengejutkan dan bisa mementahkan tuduhan jaksa Patrick Fitzgerald.

Temuan ini juga menunjukkan bahwa Fitzgerald gagal mengungkap fakta 
signifikan dalam dua tahun penyelidikannya. Meski fakta baru ini tidak 
mengubah kenyataan bahwa Libby telah berbohong kepada dewan juri, 
sejumlah pengamat menilai kesaksian Woodward melemahkan tema 
penyelidikan, yaitu ketidakjujuran Libby sewaktu mengatakan kepada dewan 
juri bahwa identitas Plame sudah menjadi pengetahuan umum di kalangan 
wartawan.

Dalam wawancara telepon dengan The New York Times, Bob Woodward yang 
saat ini menjabat asisten redaktur pelaksana di The Washington Post 
mengaku dirinya telah meminta maaf kepada editor Leonard Downie Jr, 
bahwa ia sebetulnya memiliki informasi sangat signifikan. Alasan 
Woodward, ia ingin tetap memegang kerahasiaan narasumbernya.

Keterlibatan saya berubah ketika satu demi satu wartawan yang terkait 
kasus ini diminta kesaksiannya, dan bahkan dipenjara, kata Woodward.

Saya sudah terbiasa menyimpan rahasia, dan saya tidak ingin mengungkap 
apa pun yang bisa membuat saya harus bersaksi di depan dewan juri, katanya.

Kantor Fitzgerald menghubungi Woodward 3 November lalu setelah pejabat 
yang menjadi narasumbernya membuka mulut kepada Fitzgerald.

Salah

Meskipun Woodward telah meminta maaf kepada surat kabarnya sendiri, 
Downie menyatakan bahwa wartawannya yang termasyhur itu telah berbuat salah.

Seharusnya ia memberitahukan hal ini sejak lama. Saya khawatir orang 
luar akan memiliki impresi yang salah tentang penghargaan Woodward 
terhadap koran ini maupun pada para pembaca, kata Downie.

Hal ini juga menimbulkan pertanyaan di kalangan dalam maupun luar 
mengenai posisi Woodward di Washington Post di mana ia menjadi asisten 
redpel, sekaligus penulis buku yang memiliki akses luas terhadap para 
pejabat pemerintah maupun informasi rahasia, dan juga sebagai selebriti 
yang sering dimintai pendapatnya seputar isu jurnalisme. Informasi 
mengenai Valerie Plame diperoleh Woodward ketika ia sedang menyusun 
bukunya, Plan of Attack, yang diterbitkan tahun 2004.

Bob Woodward adalah ikon dalam profesi kita, namun dalam kasus ini ia 
membuat keputusan yang salah, kata Robert Zelnick, Ketua Departemen 
Jurnalistik Boston University.

Kasus Valerie Plame mencuat di saat Pemerintah AS mencoba menjustifikasi 
invasi militer AS ke Irak. Plame adalah istri dari Joseph Wilson, 
diplomat yang mengkritik alasan Presiden George W Bush menginvasi Irak.

Menurut Bush, Irak sedang berupaya mengimpor uranium dari Niger untuk 
program senjata pemusnah massal. Wilson yang berkunjung ke Niger 
menyatakan bahwa informasi itu keliru. Namun, Bush tetap menggunakan 
informasi itu dalam pidato kenegaraan. Wilson kemudian mengkritik Bush 
di New York Times. Dan beberapa hari kemudian muncullah artikel Robert 
Novak yang mengungkapkan bahwa istri Wilson adalah agen CIA dan ikut 
mengatur kepergian Wilson ke Niger. (MYR)



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke