http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/05/09/4280.html


Sabtu, 9 Mei 2009, 21:00:20 WIB

Presiden Hadiri Peringatan Waisak

Deklarasi Borobudur Pererat Persahabatan Antar Bangsa

*Presiden SBY menyampaikan sambutan pada Perayaan Tri Suci Waisak 2553 BE/2009, 
di Candi Borobudur, Magelang, Jateng, hari Sabtu (9/5) malam. (foto: 
anung/presidensby.info)

Magelang: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap agar dalam kehidupan 
berbangsa dan bernegara selalu bertumpu pada nilai-nilai luhur bangsa 
Indonesia. Harapan itu disampaikan Presiden SBY dalam sambutannya pada perayaan 
Tri Suci Waisak 2553 BE/ 2009, Sabtu (9/5) malam di pelataran Candi Borobudur 
Magelang, Jawa Tengah.

Menurut SBY, nilai-nilai universal dari Dharma Sang Buddha sungguh penting 
artinya bagi kita semua dalam membangun bangsa yang maju dan sejahtera. 
"Membangun sebuah bangsa yang maju, bermartabat dan sejahtera tentu tidak 
semudah membalik telapak tangan. Diperlukan perjuangan dan pengorbanan dalam 
menempuh berbagai ujian dan cobaan sebagaimana dicontohkan oleh Buddha 
Gautama," kata SBY di hadapan puluhan ribu umat Buddha yang datang dari 
berbagai pelosok di Indonesia.

"Pada tahun 2006, tiga tahun yang lalu di pelataran Candi Borobudur ini kita 
bersama-sama negara Kamboja, Laos, Myanmar, Tahiland dan Vietnam telah 
mencanangkan Deklarasi Borobudur, sebuah deklarasi yang memperkuat kerjasama 
dalam melestarikan warisan peradaban sekalgus menjaga perdamaian dan mempererat 
persahabatan antar bangsa . Kita sepakat merevitalisasi warisan budaya, 
monumental dan spritual serta mempromosikan nilai-nilai peradaban melalui 
pelestarian wisata budaya yang bertajuk jejak-jejak peradaban," kata SBY.

Presiden juga menyampaikan rasa syukurnya karena Deklarasi Borobudur yang 
dicanangkan 3 tahun lalu semakin menemukan proses kreatif dalam bentuk 
kesenian, tradisi dan budaya yang bernuansa religius. "Deklarasi ini juga 
semakin merekatkan harmoni dan kehidupan antar bangsa di Asia Tenggara. Malam 
ini kita akan menyaksikan wujud kreatifitas itu melalui pergelaran kesenian 
yang bertema Hukum Kesunyataan Tilakkhana Anicca, Dhukkha, Anatta. Sebuah 
pagelaran spiritual, dan semangat kebersamaan sesama umat Buddha di kawasan 
Asean," kata SBY.

Diakhir sambutannya Presiden mengajak seluruh umat Buddha di seluruh tanah air 
untuk menjadikan hari Waisak tahun ini sebagai momentum dalam membangun 
nilai-nilai luhur bangsa yang moderat, toleran dan senantiasa menghormati 
kemajemukan. (win)


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to