http://www.gatra.com/artikel.php?id=123446
Soal Capres Purnawirawan Elit Politik Diskreditkan TNI Jakarta, 25 Pebruari 2009 00:48 Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso mengatakan, sebagian elit politik belum legowo menerima kehadiran para purnawirawan TNI yang mencalonkan diri sebagai presiden dan wakil presiden dalam pemilihan umum (pemilu) 2009. "Tidak itu saja, para elit itu, malah memberikan ulasan dan komentar yang mendiskreditkan TNI sebagai institusi," ujarnya, dalam pengarahannya kepada 1.275 perwira TNI di Jakarta, Selasa (24/2). Tidak itu saja, lanjut Djoko, ada sebagian pihak yang mengadu domba antara kandidat presiden purnawirawan TNI, atau antara purnawirawan dengan politisi sipil, dan purnawirawan dengan institusi sipil. "Karena itu, TNI harus benar-benar waspada atas setiap perkembangan yang terjadi menjelang, saat dan setelah pelaksanaan pemilu mendatang, termasuk yang menyangkut TNI ada para purnawirawan kandidat presiden/wakil presiden," tegasnya. Djoko juga menyatakan, sebagai institusi TNI tetap memiliki ikatan emosional bahkan hormat kepada para purnawirawan. "Mereka adalah senior yang harus tetap dihormati, teman seperjuangan, dan sebagai manusia, hubungan silahturahmi harus tetap dijaga. Tetapi itu semua tidak berlaku untuk urusan politik praktis," tuturnya. Para purnawirawan tetap tidak boleh mempengaruhi atau menyeret-nyeret prajurit TNI aktif atau institusi TNI dalam kancah politik praktis, kata Djoko menegaskan. Pada pemilu 2009, sejumlah mantan petinggi TNI ikut meramaikan bursa pemilihan presiden 2009, yakni Jenderal (Purn) TNI Susilo Bambang Yudhoyono (kini menjabat Presiden RI), Jenderal (Purn) TNI Wiranto, Letjen (Purn) TNI Sutiyoso, dan Letjen (Purn) TNI Prabowo Subianto. [EL, Ant] [Non-text portions of this message have been removed]