*Wawancara Presiden Republik Islam Iran
**Mahmoud Ahmadinejad, dengan Harian Der Spiegel Jerman*
(Diterjemahkan oleh Abdullah Beik dan diedit oleh Muhsin Labib dan Arif 
Mulyadi)

DS: Bapak Presiden yang mulia, seperti yang saya ketahui, Anda 
penggemar olah raga sepak bola, bahkan menurut sebagian sumber Anda pun 
bermain sepak bola. Anda tahu bahwa pada tanggal 11 Juni tim nasional 
Iran akan melakukan pertandingan pertamanya di ajang piala dunia dengan 
tim Mexico. Apakah Anda akan hadir di stadion sebagai penonton?

MAN: Yang pasti saya akan nonton, tapi dimana? Hal itu tergantung pada ...

DS: Pada apa?

MAN: Pada banyak hal.

DS: Misalnya?

MAN: Waktu, kesempatan, mood (suasana hati) dan beberapa hal lain.

DS: Saat diumumkan, bahwa Anda diduga akan datang ke Jerman untuk 
menyaksikan pertandingan dari dekat, sebagian kalangan protes. Apakah 
hal ini tidak terbayangkan sebelumnya?

MAN: Tidak, karena hal itu tidak penting. Sama sekali saya tidak 
memberikan perhatian pada masalah ini, sebab sumber protes dari mana 
belumlah jelas.

DS: Hal ini berhubungan erat dengan isu Holocaust, khususnya 
pertandingan akan diselenggarakan di Nowrn Berg. Sebuah kota yang 
memiliki hubungan sangat erat dengan Holocaust. Dan Anda sebagai 
presiden Iran yang mengangkat isu Holocaust melahirkan sejumlah protes.

MAN: Sampai saat ini saya belum memahami dimana letak hubungannya?

DS: Saat dikabarkan Anda mungkin akan mengunjungi Jerman untuk menonton 
pertandingan, maka mengingat program Anda dan isu Holocaust, ada 
sejumlah kalangan yang memprotes dan meminta kepada pemerintah Jerman 
agar tidak menyetujui kedatangan Anda. Apakah hal ini tidak mengherankan 
Anda?

MAN: Tidak, sebab kanal Zionisme di dunia memang progresif. Saya pun 
tahu bahwa di Eropa pun mereka sangat progresif pula. Karena itulah saya 
tidak heran. Namun perbincangan saya berkaitan dengan masyarakat Eropa. 
Kami sama sekali tidak punya urusan dengan Israel.

DS: Namun memungkiri kejadian Holocaust sama dengan memungkiri kematian 
atau lebih tepatnya kematian seketika enam juta orang Yahudi yang 
terjadi di Jerman pada zaman pemerintahan Nazi. Di Jerman siapa yang 
memungkiri hal itu dapat dimeja hijaukan dan dijerat dengan hukuman 
penjara. Masalah ini bagi kami sangatlah penting. Apakah menurut 
pandangan Anda YM protes dari rakyat dan pemerintah itu tidak bedanya?

MAN: Saya tahu majalah Der Spiegel adalah majalah ternama, namun saya 
tidak tahu sejauh mana memiliki izin untuk memuat masalah Holocaust. 
Apakah Anda punya izin untuk memuat segala sesuatu tentang Holocaust?

DS: Kami memiliki izin untuk memuat segala sesuatu yang merupakan hasil 
riset historis yang terjadi zaman dulu hingga saat ini. Menurut 
pandangan kami sangat disesalkan hasil riset itu mengatakan, bahwa 
rakyat Jerman merupakan pihak yang disalahkan dalam kasus pembunuhan 
terhadap enam juta jiwa Yahudi pada Perang Dunia II.

MAN: Masalah yang kami lontarkan sebenarnya sangatlah jelas. Kami punya 
dua pertanyaan yang jelas. Pertanyaan pertama, apakah kriminal tersebut 
memang betul-betul terjadi atau tidak? Apakah memang benar terjadi apa 
yang dikatakan dengan pembakaran manusia itu? kalau memang hal itu 
terjadi, maka pelakunya harus diberikan sanksi. Dan di Eropalah jawaban 
atas hal itu, bukannya Palestina. Sekali lagi pertanyaan kami ini 
sangatlah jelas, jika memang pernah terjadi di Eropa, maka balasannya 
pun harus ditanggung oleh Eropa. Yang kedua, jika kalian mengatakan 
bahwa hal itu tidak pernah terjadi, maka mengapa harus berdiri rezim 
yang mencaplok dan menjajah Palestina? Mengapa negara-negara Eropa 
menyatakan komitmen untuk membelanya? Izinkanlah saya menambahkan, kalau 
sebuah realitas sejarah semakin banyak dilakukan riset, dibahas dan 
didiskusikan maka semakin jelaslah fakta sejarah tersebut. Kami tidak 
dalam rangka mendukung atau menafikan kebenarannya. Kami pun menolak 
segala bentuk kriminal atas setiap bangsa apapun. Jadi pertanyaan kami 
apakah pembantaian dan pembakaran atas umat Yahudi memang benar-benar 
terjadi atau tidak? Jika memang pernah terjadi, maka pelakunya haruslah 
mendapatkan balasannya dan bukannya rakyat Palestina. Namun jika memang 
belum pernah terjadi, maka permainan ini untuk apa? Mengapa mereka 
keberatan dilakukan riset atas sebuah kasus yang terjadi pada enam puluh 
tahun yang lalu, bahkan para peneliti pun tidak diberikan peluang untuk 
melakukan penelitiannya, padahal meneliti fakta historis sekalipun telah 
berlalu ribuan tahun bebas-bebas saja, bahkan sebagian negara memberikan 
penghargaan dan motivasi atas hal itu.

DS: Bapak Presiden yang mulia, berkenaan dengan pertanyaan pertama, 
sangat disayangkan hal itu sudah terjadi di zaman Nazi dan ada ribuan 
saksi hidup yang menyaksikan hal itu dan mereka berhasil keluar dari 
penjara-penjara mereka. Selain itu ada ribuan riset dan argumentasi yang 
mengindikasikan terjadinya fakta sejarah tersebut. Adapun pertanyaan 
kedua mengapa rakyat Palestina harus menanggung deritanya merupakan 
pertanyaan lain yang berhubungan dengan problem kontemporer.

MAN: Tidak, justru akar masalahnya dimulai dari sini. Dua hal ini 
memiliki hubungan langsung yang sangat erat. Kita tidak bisa memisahkan 
keduanya. Sebenarnya yang berhak untuk menjawabnya adalah negara-negara 
Eropa. Mereka bisa menjawab ya atau tidak. Kalau kami tidak dalam 
kapasitas memberikan pandangan. Selain itu kalau memang benar terjadi, 
izinkan kelompok-kelompok lain yang netral juga datang untuk melakukan 
riset, mengapa hanya kelompok-kelompok tertentu yang melakukan riset 
tentang hal itu? Biarkan negara dan kelompok Eropa lainnya juga 
melakukan penelitian historis!

DS: Apakah YM sampai saat ini masih menganggap Holocaust itu sebagai 
dongeng belaka? Ataukah karena adanya protes-protes lain Anda 
memunculkan isu ini?

MAN: Bagi saya selama tidak ada kejelasan akan terjadinya, maka saya 
tidak bisa menerimanya.

DS: Apakah YM tetap bersikeras menganggapnya sebagai dongeng padahal 
semua peneliti Barat mengiyakan dan tidak meragukannya sedikit pun?

MAN: Coba perhatikan di Eropa ada dua pandangan, sekelompok dari mereka 
mayoritasnya adalah politikus, berpandangan bahwa memang benar terjadi. 
Sekelompok yang lain yang juga kaum intelektual mayoritas dipenjara 
sebab memiliki pandangan yang berbeda. Oleh karena itu, perlu ada 
kelompok ketiga yang netral yang meneliti hal itu. Menurut hemat kami 
masalah ini sangatlah penting, sebab jika benang merah dapat ditemukan, 
maka akan membantu untuk menyelesaikan beberapa problem dunia. Sebab 
beberapa negara dengan dalih Holocaust membentuk polarisasi dan membuat 
faksi-faksi politik yang kuat. Saat ini pun banyak hal yang terjadi 
atas nama Holocaust. Karena itu alangkah baiknya jika ada sekelompok 
netral dibentuk dan melakukan riset historis sehingga masalah ini 
menjadi jelas. Beberapa negara biasanya memberikan penghargaan kepada 
para peneliti yang melakukan riset historis seperti itu bukannya dipenjara.

DS: Peneliti yang mana yang Anda maksudkan dipenjara?

MAN: Anda lebih tahu dari saya, bukankah daftar nama-nama mereka ada di 
tangan Anda? Di dalam list tersebut ada orang Inggris, Jerman, Prancis 
dan Australia. Sekarang ini disaat saya memiliki pandangan lain, 
bagaimana reaksi Anda? Anda menolak dengan keras. Mereka juga memvonis 
saya dan menuduh saya telah melakukan kriminal, padahal saya bukan orang 
Eropa, mereka menyamakan saya dengan apa?! Ini semua bukti bahwa gerak 
para peneliti di negara Anda sangatlah sempit. Saya berharap Anda yang 
tenang saja, sebab Anda sekarang berada di Iran dimana setiap orang 
bebas untuk menyampaikan pendapatnya, katakan apa yang Anda ketahui dan 
janganlah Anda khawatir!

DS: Apakah Anda mengira konferensi Holocaust yang Anda rencanakan akan 
menjadi kesempatan bagi para peneliti netral untuk memberikan jawaban tepat?

MAN: Kami tidak punya program khusus untuk itu, yang kami katakan 
adalah, selayaknya ada kelompok (lain) yang melakukan penelitian tentang 
hal itu. Saya harap Anda memperhatikan ini! Kami tidak memaksakan 
pendapat, bahwa jawaban harus ya benar terjadi atau tidak. Yang kami 
katakan, para politisi Eropa harus menjawab benar-benar terjadi atau 
tidak. Mereka memiliki pilihan untuk menjawab hal itu.

DS: Akhirnya dari fakta sejarah yang kita hadapi, marilah kita beralih 
kepada masalah kekinian, sebab Anda tidak mengakui secara resmi negara 
Israel.

MAN: Sekali lagi perhatikan! Pandangan-pandangan kami sangatlah jelas. 
Kami mengatakan, bahwa jika Holocaust benar-benar terjadi maka Eropalah 
yang harus menanggungnya, bukan Palestina. Jika memang tidak terjadi 
maka tidak ada lagi pembicaraan tentang “pengembalian para imigran”. 
Menurut hemat kami rakyat Jerman saat ini juga bergantung dengan isu 
Holocaust. Pada Perang Dunia II kira-kira enam puluh juta jiwa terbunuh, 
sungguh ia merupakan kriminal terbesar, kita mengutuk perbuatan keji 
tersebut. Kami sangat menolak pertumpahan darah, tidak ada bedanya 
dilakukan atas seorang Muslim, Kristen atau Yahudi, semuanya kami kutuk. 
Namun yang menjadi pertanyaan mengapa di antara enam puluh juta, seluruh 
perhatian difokuskan pada enam juta, padahal sampai sekarang belum 
dilakukan pencatatan? 

DS: Ya, namun itu tidak terjadi di Jerman, Rusia dan Belanda. Semua 
rakyat menghormati semua korban Perang Dunia II. Walaupun Jerman yang 
memiliki rasa tanggung jawab atas pembunuhan enam juta jiwa tersebut. 
Yang sangat disesalkan kejadian yang terjadi secara massif dan mekanis 
tapi barangkali tidak ada subyeknya. Kita pindah ke masalah lain saja.

MAN: Tidak, saya punya pertanyaan untuk Anda. Pemuda-pemuda yang hari 
ini lahir di Jerman, mereka punya peran apa pada Perang Dunia II? 
Mengapa mereka hari ini harus terhina? Mengapa mereka hari ini harus 
merasa berutang pada Zionis? Mengapa biaya hidup Zionis harus ditanggung 
dari saku-saku mereka? Jika ada orang yang enam puluh tahun yang lalu 
berbuat kriminal kemudian dihukum dan urusannya selesai, mengapa rakyat 
Jerman harus terhina menanggung hal itu? Padahal bangsa Jerman adalah 
bangsa yang besar. Di dalam lembaran sejarah tercatat ada segelintir 
orang melakukan kriminal atas nama Jerman. Namun apa dosa rakyat Jerman 
hari ini?

DS: Rakyat Jerman hari ini memang tidak melakukan kesalahan apa-apa, 
namun pemerintah Jerman merasa bertanggung jawab atas apa yang dilakukan 
oleh para pendahulunya, dan sampai saat ini berpegang teguh dengannya.

MAN: Dalam pandangan hukum, bagaimana orang yang tidak punya andil 
apa-apa namun dia harus memikul tanggung jawab?

DS: Secara hukum mereka tidak punya tanggungjawab.

MAN: Kalau begitu mengapa rakyat Jerman saat ini sangat menanggung 
kehinaan ini. Mengapa rakyat Jerman tidak boleh membela diri mereka? 
Mengapa alih-alih mereka membanggakan diri dengan pusaka budaya, mereka 
harus memikul tanggung jawab kesalahan yang dilakukan oleh orang lain? 
Mengapa mereka tidak memiliki hak untuk menyampaikan pendapatnya?

DS: Poin penting bagi kami orang Jerman adalah, bahwa Jerman memiliki 
sejarah kuno yang gemilang dari sastra, budaya, seni dan filsafat. 
Kemudian selama dua belas tahun kami menghadapi rezim yang tak 
berprikemanusiaan, karena dalih itulah pasca Perang Dunia II mereka 
menganggap diri mereka bertanggung jawab memikul “dosa” tersebut dan 
sampai saat ini mereka tetap konsisten mempertahankan hal itu. 

MAN: Apakah Anda siap menyampaikan argumentasi Anda tersebut kepada 
masyarakat Jerman?

DS: Kami siap dan kami pasti melakukannya.

MAN: Apakah Anda siap kalau ada tim netral yang datang ke Jerman dan 
mengadakan riset lapangan, apakah rakyat Jerman setuju dengan apa yang 
Anda sampaikan? Sebab tidak ada satu bangsa pun yang mau dirinya 
menanggung kehinaan.

DS: Merupakan sebuah realitas di negara kami, bahwa setiap pertanyaan 
bisa disampaikan dan dijawab, namun yang akan bermasalah dan berbahaya, 
di tempat kami ada sekelompok orang yang beraliran ekstrim kanan dimana 
mereka tidak hanya antipati dengan orang Yahudi, namun dengan setiap 
orang asing. Mereka bersikap keras dan melecehkan.

MAN: Pertanyaannya sampai kapan hal ini harus berlangsung? Menurut hemat 
Anda sampai kapan orang Jerman harus terkooptasi oleh Zionis? Kapan 
titik akhirnya? Dua tahun lagi, lima tahun lagi atau seribu tahun lagi?

DS: Saya berani mengatakan, bahwa pandangan saya adalah pandangan 
majalah yang saya bekerja padanya dan sekaligus merupakan pandangan 
orang-orang Jerman yang menjadi pembaca (tetap) majalah kami. Kami, 
dalam majalah kami, tidak hanya memfokuskan pandangan kami pada sejarah 
pembantaian di Jerman, namun yang terjadi di negara-negara lain pun tak 
luput dari pantauan kami. Berkenaan dengan Palestina pun kami telah 
melakukan tugas kami. Apa yang dilakukan oleh Israel di dalam Palestina 
kami publikasikan. Dalam bersikap dan mengambil keputusan kami 
independen. Namun dalam satu prinsip yang kami pegang dengan kuat, kami 
tidak bisa menerima adanya pihak yang merongrong eksistensi negara 
Israel dimana sisa-sisa korban Holocaust tinggal di tempat tersebut.

MAN: Justru kami pun mengatakan demikian, mengapa Anda terkungkung pada 
orang-orang Zionis? Kami mengatakan jika Holocaust benar-benar terjadi, 
maka Israel harus berdiri di Eropa bukan di Palestina.

DS: Apakah enam puluh tahun pasca PD II, rakyat harus pindah dari satu 
tempat ke tempat lain? Kalau kita mulai dari poin ini ujung masalah akan 
kemana?

MAN: Kalau begitu bagaimana nasib lima juta rakyat Palestina yang telah 
enam puluh tahun menjadi korban, kehilangan rumah-rumah tempat tinggal 
mereka dan tinggal di tenda-tenda? Apakah tidak aneh kalau demi 
Holocaust Anda rela menanggung kerugian selama enam puluh tahun dan 
bahkan sampai seratus tahun akan Anda lanjutkan, namun Anda tidak 
memperhatikan enam puluh tahun mereka (Palestina)?

DS: Ya, kami orang-orang Eropa melindungi hak-hak rakyat Palestina dan 
kami berusaha untuk menciptakan perdamaian di sana. Ini adalah komitmen 
kami. Apakah Anda tidak memilikinya?

MAN: Justru kamilah yang menginginkan agar perdamaian terlaksana, namun 
bukan perdamaian dengan agresor dan penjajah yang tanpa (modal) 
mengulang-ulang Holocaust tidak akan dapat eksis. Menurut kami hendaknya 
kita menyelesaikan masalah dari akarnya. Siapakah yang melahirkan 
Holocaust dialah yang bertanggung jawab. Logika kami sangatlah jelas. 
Dan saya pun bangga Anda termasuk orang-orang yang konsekuen sehingga 
menyampaikan secara jujur komitmen Anda pada Zionisme Israel.

DS: Saya tidak mengatakan demikian.

MAN: Anda sendiri bilang untuk orang-orang Israel.

DS: Bapak Presiden Yang Mulia! Ada dua isu di dunia saat ini tentang 
Anda, yang pertama adalah pandangan Anda tentang masalah yang mulai tadi 
telah kita bicarakan yaitu Holocaust. Yang kedua adalah yang dianggap 
membahayakan sekali oleh Barat, yaitu masalah nuklir.

MAN: Barat memiliki ambisi untuk menggambarkan hal-hal yang remeh dan 
kecil seperti besar dan berbahaya, sedangkan sebaliknya masalah besar 
ditampilkan seperti kecil, semau dirinya. Mereka bebas.

DS: Pertanyaan tentang nuklir adalah apakah benar Anda akan memproduksi 
senjata nuklir?

MAN: Kami telah mengatakan, kami tidak membutuhkannya sebab kami 
memiliki logika. Izinkan saya menyampaikan sebuah pembahasan, toh Anda 
juga seorang budayawan. Menurut pandangan Anda sampai kapan dunia ini 
akan dipimpin oleh bahasa kekuatan beberapa negara barat? Setiap ada 
yang tidak sejalan, maka dilancarkanlah propaganda negatif, kebohongan, 
tuduhan, ... sampai kapan semua ini akan berlangsung?

DS : Sebelum ini kami mewawancarai Mr. Musyarraf. Beliau mengatakan, 
bahwa Anda berkeinginan untuk menjadi raja atau tuan bom?

MAN: Pembahasan kita dengan Anda dan dengan beberapa negara Eropa jauh 
lebih tinggi dari masalah yang sangat sederhana ini. Kami mengatakan, 
sistem hukum di beberapa negara yang ingin memaksakan kehendaknya atas 
beberapa negara lain merupakan sistem yang diskriminatif dan tidak 
konsekuen. Coba lihat ada lebih dari 140 negara menjadi anggota IAEA 
kami pun termasuk sebagai anggotanya. Baik IAEA atau NPT dan beberapa 
kesepakatan lain telah kami sepakati, dimana seluruh negara anggota 
berhak untuk melakukan pengayaan uranium untuk tujuan damai. Selain itu 
semua dibuat satu badan lagi untuk melucuti setiap negara anggota yang 
memiliki senjata nuklir. Coba lihat apa yang terjadi? Bangsa kami adalah 
yang paling banyak melakukan kerjasama, lebih dari 2000 orang telah 
melakukan pemeriksaan, lebih dari 1000 dokumen telah kami tunjukkan, 
kamera mereka dipasang pada setiap sudut tempat pengayaan uranium. Pada 
setiap laporan yang disampaikan oleh IAEA selalu disebutkan, bahwa tidak 
ada sedikit pun praktik yang mengindikasi adanya penyelewengan. Ini 
adalah satu sisi masalah. Di sisi lain ada beberapa negara yang memiliki 
energi nuklir, senjata nuklir, bahkan mempergunakannya. Dan sampai hari 
ini mengancam negara-negara lain dengannya. Saat ini mereka mengatakan, 
mereka mengkhawatirkan adanya penyimpangan yang dilakukan oleh Iran. 
Kami mengatakan jika kalian mengkhawatirkan hal itu, maka silahkan 
lakukan pengawasan! Mereka mengatakan, ‘Tidak, sebab Anda sama sekali 
tidak memiliki hak untuk memilikinya sebab sangat dimungkinkan Anda akan 
melakukan penyelewengan!’ Kami pun mengatakan, ‘Kalian sudah melakukan 
penyelewengan. Kalian tidak berhak melakukan semacam ini. Ini adalah 
sistem yang tidak adil dan pasti tidak akan dapat tegak.’

DS: Ya, menurut saya pun ini sebuah ketidakadilan. Sebagian negara 
memiliki energi nuklir, seperti Amerika, Prancis, Inggris, Cina dan 
lainnya. Bahkan India dan Pakistan. Namun itu bukanlah pertanyaan kami. 
Yang kami tanyakan apakah tidak berbahaya jika semua negara memiliki 
senjata nuklir, khususnya sebuah negara yang presidennya mengancam untuk 
menghapus yang lainnya dari sejarah. Apakah ini tidak berbahaya terjadi 
di dunia yang semua negara memiliki senjata nuklir?

MAN: Ya, saya menentang pengembangan senjata nuklir. Oleh karena itu 
kami mengusulkan dibentuknya satu badan yang independen yang melakukan 
penelitian dan melucuti semua negara yang memiliki senjata nuklir 
tersebut. Kami tidak membutuhkan senjata nuklir, kami adalah bangsa yang 
berbudaya dan memiliki peradaban. Sepanjang sejarah tidak pernah ada 
catatan bahwa bangsa kami melakukan agresi ke tempat lain mana pun. Yang 
aneh justru negara-negara Eropa akan memberikan energi nuklir pada 
pemerintahan Syah yang diktator saat itu. Sebuah rezim diktator yang 
tidak berperikemanusiaan, padahal hal itu sangat berbahaya, namun mereka 
siap menyerahkannya. Tapi di saat Iran berubah menjadi Republik Islam, 
mereka menolaknya. Sekali lagi saya tekankan, kami tidak membutuhkan 
senjata nuklir. Izinkan satu masalah lain saya sampaikan pada Anda. 
Apakah Anda tidak membayangkan terjadinya krisis besar-besaran di dunia 
sebagai akibat dari apa yang mereka lakukan? Kami sebuah negara besar, 
bangsa kami adalah bangsa yang besar dan kuat. Kami dengan penuh 
kejujuran komitmen pada undang-undang. Sebanyak mungkin kerjasama telah 
kami lakukan. Jika memang kami menginginkan yang lainnya, maka 
sikap-sikap kami tentu sudah berubah. Semua aktivitas kami di atas 
permukaan bumi dan dalam pemantauan para wartawan, Anda pun bisa 
melakukan investigasi. Kalau kami punya tujuan-tujuan lain, maka tidak 
ada artinya kami lakukan semua ini dan menanggung tekanan-tekanan yang 
dilancarkan ke atas kami. Namun karena kami jujur, konsekuen dan taat 
aturan, maka karena itulah kami bersikeras dan melawan. Kami bukan ahli 
bohong. Kami hanya menginginkan hak kami, tidak lebih dari itu, 
sekalipun seujung jarum. Sebaliknya kami pun tidak siap hak kami 
dirampas sekecil apapun ia. Saya pun tidak pernah mengancam siapa pun. 
Ini adalah bagian dari propaganda negatif. Pertanyaan saya tentang 
Holocaust sangatlah jelas. Tidak lain seperti itulah yang saya tanyakan 
pada Anda. Apakah hal itu bermakna perdamaian atau perang? Kami 
menginginkan agar perdamaian ditegakkan. Kami tidak ingin mengancam, 
melakukan pembunuhan dan teror.

DS: Apakah tidak selayaknya Anda berupaya untuk menghilangkan perasaan 
cemas dan takut dari negara-negara kawasan sekitar Anda? Namun Anda 
tidak melakukan hal itu, malah Anda memiliki niat untuk menggunakan 
energi atom demi tujuan militer dan sangat mungkin hal ini akan 
menyebabkan terjadinya Perang Dunia III sedangkan Anda duduk di menara 
gading.

MAN: Biarkan dua masalah penting saya sampaikan pada Anda. Tidak ada 
satu negara pun dari negara-negara kawasan (TIMTENG) yang merasa takut 
dan cemas. Mengapa Anda ingin menanamkan perasaan takut pada diri 
mereka? Sebagian dari negara-negara kuat Eropa menginginkan hal itu 
terjadi, tapi hal itu tidak akan terjadi. Kami meyakini hendaknya 
Amerika dan Eropa tidak ikut campur dalam urusan kawasan. Kami telah 
hidup bersama ribuan tahun. Sejak dahulu kala mereka hidup dengan rasa 
persaudaraan, saat ini pun demikian. Setiap tahun puluhan juta orang 
saling berkunjung, melakukan ikatan perkawinan di antara mereka, mereka 
memiliki ikatan kekeluargaan dan persahabatan. Saddam dengan provokasi 
Amerika dan sebagaian negara Eropa melakukan penyerangan ke Iran, 
menurut kami hal ini sangatlah jelas. Pandangan kami sangatlah 
demokratis dan penuh kedamaian. Kami mengusulkan agar diberi kesempatan 
rakyat Palestina melakukan referendum sehingga mereka dapat menyampaikan 
aspirasinya dalam sebuah pemilu yang bebas. Mereka yang menentang hal 
itu merekalah yang anti perdamaian. Mereka pro-perang dan merupakan 
ancaman bagi kawasan Timteng. Kami mengusulkan agar pemilik tanah 
tersebut yang menentukan nasib mereka. Mengapa Amerika dan dua atau tiga 
negara Eropa menentang hal itu? Bagi kami tidak ada perbedaan 
orang-orang Muslim, Kristen atau Yahudi semuanya harus menyampaikan 
aspirasinya. Saya yakin Anda sebagai pengelola majalah ternama, Anda 
adalah bagian dari para intelektual yang harus mendukung solusi ini. 
Kami meyakini, bahwa para pemikir yang melakukan penelitian historis 
tentang Holocaust dan sekarang dipenjara, namun mereka tidak menyetujui 
dilakukannya referendum, mereka adalah orang-orang yang gila perang.

DS: Orang-orang Palestina telah melakukan lebih dari apa yang Anda 
usulkan, mereka sudah siap untuk hidup berdampingan sebagai dua negara 
bertetangga. Sementara Anda tidak menerima keberadaan negara Israel?

MAN: Kali ini Anda salah. Lihatlah hasil dari pemilu bebas yang mereka 
lakukan. Bukankah mereka memilih Hamas? Izinkan sekali lagi rakyat 
melakukan pemilu yang bebas untuk menentukan nasib mereka. Bukankah Anda 
di Eropa seringkali melakukan referendum hampir pada semua masalah?

DS: Apakah di Iran referendum juga hal yang biasa?

MAN: Ya, selama dua puluh tujuh tahun kami melakukan dua puluh tujuh 
kali refrendum, kami memiliki pemilu setiap tahun. Kami adalah negara 
legal. Kami bukan negara agresor. Kami bukan negara yang dihuni oleh 
para imigran. Kami bangsa yang memiliki akar sejarah. Secara jujur, 
apakah bagi Anda tidak mengherankan adanya sebuah negara baru dengan 
penduduk baru pula?

DS: Demokrasi itu bukan hanya berarti bahwa yang memerintah adalah 
mayoritas. Demokrasi itu juga memperhatikan dan memperjuangkan hak-hak 
minoritas. Pemerintah yang berkonstitusi itu menjadi penting karena 
mayoritas memperhatikan dan menjunjung tinggi hak minoritas dan tidak 
diktator.

MAN: Kalau begitu dalam pandangan Anda demokrasi meniscayakan rakyat 
Palestina harus berada dalam tekanan, diusir dari rumah mereka dan 
dibantai. Sedangkan para imigran sebagai kelompok minoritas harus 
berkuasa dan diktator? Inikah makna demokrasi dalam pandangan Anda? 
Rakyat Palestina sebagai mayoritas tidak memiliki hak? Menurut saya 
interpretasi demokrasi semacam ini mencoreng nama demokrasi itu sendiri.

DS: Bukan begitu, saya meyakini, bahwa orang-orang Palestina memiliki 
hak untuk mengatur negaranya sendiri. Sebagaimana orang-orang Israel 
juga memiliki hak yang sama!

MAN: Orang-orang Israel dari mana datangnya?

DS: Kalau kita ingin melihat kembali sejarah dan bangsa-bangsa ini dari 
mana datangnya, maka kita semua harus kembali ke Afrika, sebab 
orang-orang Eropa semuanya dari Afrika Barat.

MAN: Pembicaraan kita tentang orang-orang Palestina, bukan orang-orang 
Eropa. Yang jelas orang-orang Palestinalah yang ada di sana sejak 
dahulu. Saat ini lima juta jiwa tidak berumah, apakah mereka tidak 
memiliki hak hidup?

DS: Bapak Presiden YM, apakah belum tiba saatnya kita terima saja dunia 
apa adanya saat ini dan kita katakan pada dunia, marilah kita hidup 
berdampingan! Dengan apa yang terjadi di Irak merupakan kesempatan baik 
bagi Iran. Hari ini secara praktis perang di Irak telah selesai. Apakah 
belum tiba saatnya Iran tampil sebagai penyeru perdamaian? Dengan 
memulai langkah-langkah dalam rangka mewujudkan hal itu, baik verbal 
maupun non verbal dengan meninggalkan program nuklir yang membahayakan, 
begitu juga ceramah-ceramah politik yang menimbulkan kemarahan pihak lain.

MAN: Saya menganggap Anda-anda ini sebagai budayawan. Saat ini saya 
terheran-heran sekarang Anda mendudukkan diri sebagai politikus dan 
membela sikap mereka yang salah dengan fanatisme. Anda pengelola majalah 
bukan negara. Karena itu, Anda harus mencari kebenaran, keadilan dan 
kebebasan. Apa yang Anda katakan: ‘biarlah kita terima dunia apa adanya 
saat ini’, artinya para pemenang PD II sampai seribu tahun akan datang 
tetap sebagai pemenang dan bangsa Jerman seribu tahun lagi harus 
menanggung kehinaan. Apakah menurut Anda ini adalah logika yang benar?

DS: Tidak, ini tidak benar. Dan rakyat Jerman tidak begitu. Rakyat 
Jerman bukannya tidak melakukan peran apa-apa setelah PD II. Mereka 
telah melakukan perannya walau sedikit. Dan mereka tidak menanggung 
kehinaan. Mereka telah berhasil menemukan peran yang harus mereka perankan.

MAN: Anda sendiri yang mengatakan, rakyatlah yang bertanggung jawab dan 
harus menanggung dosa para pendahulunya. Arti dari perkataan ini adalah, 
kita harus menerima setiap hari rakyat Palestina dibunuh dan diteror, 
rumah-rumah mereka dihancurkan. Dengan demikian kemajuan bangsa, 
kemajuan sejarah dan kemajuan manusia menjadi apa? Izinkan sekarang kita 
bicarakan masalah Irak. Kami sejak dahulu selalu menginginkan kedamaian 
dan keamanan. Tetapi Saddam diprovokatori oleh Barat sehingga menyerang 
kami. Selama delapan tahun Barat membantunya memerangi kami. Mereka 
(Barat) melengkapinya dengan senjata, bahkan senjata kimia. Mereka 
mendukung politiknya, bahkan ada sebagian negara Eropa yang menyerahkan 
seluruh kekuatan militer dan laboratoriumnya kepada Irak. Kami menolak 
keberadaan Saddam. Kami tidak terima dengan dalih menjatuhkan Saddam, 
sebuah negara lumpuh dari semua kekuatannya, seratus ribu lebih jiwa 
melayang kemudian harus tetap hidup di bawah kungkungan para penjajah. 
Syukurlah Jerman tidak ikut andil dalam hal ini. Sekali lagi kami 
menginginkan kedamaian di Irak.

DS: Siapa yang menguatkan Irak? Amerika? Bisa saja mereka meninggalkan 
Irak besok dan mereka dianggap kalah perang.

MAN: Baik sekali dan kita pun akan senang.

DS: Jika Iran melakukan peran positifnya, maka besok Amerika akan 
meninggalkan Irak.

MAN: Sungguh menakjubkan! Amerika mereka sendiri yang datang, mereka 
sendiri yang melakukan pendudukan, mereka yang menjual minyak untuk 
kepentingan mereka sendiri, lalu ketika mengalami kekalahan mereka 
limpahkan ke pundak orang lain? Rakyat Irak memiliki hubungan dan ikatan 
yang erat dengan kami. Banyak di antara rakyat kami yang memiliki 
hubungan kekerabatan dan kekeluargaan. Ribuan tahun hidup bersama. 
Tempat-tempat suci agama kami ada di sana. Irak dan Iran dahulu sempat 
menjadi pusat peradaban. Kami selalu mendeklarasikan bahwa kami 
mendukung berdirinya sebuah negara Irak yang independen, demokratis. 
Saat ini semua usaha kami lakukan demi kekuatan dan keamanan negara 
Irak. Namun menurut hemat kami Amerika telah melakukan pekerjaan yang 
keji. Puluhan pesan/delegasi dikirimkan kepada kami agar kami 
membantunya dan melakukan perundingan. Apakah kami akan membantu mereka 
untuk menciptakan perdamaian di Irak, padahal mereka tidak mendapatkan 
kepercayaan di tengah rakyat kami? Walaupun demikian kami menerima dan 
menyatakan kesiapan. Tapi di saat itu pula mereka menunjukkan sikap yang 
tidak baik, mereka menghina rakyat kami. Kami saat ini ingin membantu 
mereka untuk menciptakan keamanan di Irak, namun dengan syarat Amerika 
harus mengubah sikap mereka.

DS: Apakah dengan demikian terus Anda merasa puas dan Anda juga mencela 
dan menghina negara lain?

MAN: Kami tidak mencela siapa-siapa. Surat yang saya tulis untuk Bush, 
saya tulis dengan penuh hormat.

DS: Saya tidak mengatakan Anda menghina. Maksud saya Anda menginginkan 
mereka memberi balasan kepada Anda dengan sikap permusuhan.

MAN: Tidak. Kami tidak memiliki permusuhan dengan siapa pun. Bahkan kami 
pun mengkhawatirkan prajurit-prajurit Amerika yang terbunuh di Irak. 
Mengapa mereka harus terbunuh? Ketika ada logika, mengapa harus perang?

DS: Surat yang Anda kirimkan untuk Bush, kontennya sendiri 
mengindikasikan, bahwa Anda mengatakan kepada mereka datanglah kemari 
kita berdialog langsung!

MAN: Kami telah menjelaskan sikap kami di dalam surat itu. Sangatlah 
jelas. Kami memandang dunia dengan sudut pandang tersebut. Menurut hemat 
kami tingkat dan konten paradigma politik haruslah dinaikkan, dan 
tentunya Anda harus membantunya. Atmosfer politik dunia telah tercemar 
oleh beberapa pemegang kekuatan. Bagi sebagian negara besar kebohongan, 
makar, rekayasa dan konspirasi sudah dianggap hal yang biasa dan bahkan 
terhormat. Menurut hemat kami ini sangatlah jelek. Menurut kami semua 
manusia adalah terhormat. Hubungan yang satu dengan lainnya, haruslah 
didasari dengan keadilan. Jika keadilan ditegakkan, maka ketenangan dan 
kedamaian dapat dirasakan oleh semua. Adapun hubungan yang didasari 
dengan kesewenang-wenangan (ketidakadilan) maka tidak akan bertahan 
lama, sekalipun Ahmadi Nejad tidak menentangnya.

DS: Di dalam surat yang Anda layangkan kepada presiden Amerika, Anda 
menyinggung kejadian 11 September dengan mengatakan, bahwa kejadian yang 
besar seperti ini tidak mungkin terjadi tanpa sepengetahuan dan 
intervensi pihak keamanan, polisi dan intelijen. Siapa maksud Anda? 
Apakah maksud Anda adalah CIA, bahkan mereka mengeluarkan uang untuk 
menabrakkan pesawat dengan gedung tinggi?

MAN: Bukan. Kami tidak bermaksud demikian. Kami mengatakan, ‘Jelaskanlah 
siapa yang terlibat dan melakukan kriminal tersebut? Janganlah mengirim 
tentara ke Timur Tengah dengan dalih 11 September! Namun hukumlah mereka 
yang terbukti terlibat. Kami tidaklah menentang hal itu. Kami mengutuk 
perbuatan itu. Kami mengutuk setiap perbuatan antikemanusiaan, yang 
mengorbankan orang-orang tak berdosa. Sekali lagi yang kami katakan 
adalah, jelaskan apa yang terjadi? Mengapa mereka menyerang Timur Tengah 
dengan dalih hal itu? Setiap politikus berhak untuk meragukannya.

DS: Nasib kami sangatlah erat hubungannya satu sama lain. Apa yang Anda 
maksudkan, bahwa liberalisme dan demokrasi Barat tidak akan menghasilkan 
sesuatu dan akan menemui kebuntuan?

MAN: Maksud kami sangatlah jelas. Anda sendiri baru saja memberikan 
definisi demokrasi untuk Palestina dengan seribu definisi yang untuk 
setiap tempat berbeda-beda. Maksud saya bukan Anda, tapi sebagian 
pemimpin Barat. Jika segala sesuatu itu mengikuti akal pikiran satu 
orang yang semaunya memberikan tafsiran, maka tidak akan bertahan lama 
dan tidak akan menyelesaikan problem dunia. Namun harus ada solusi lain. 
Kami pun tidak menentang keinginan dan kesepakatan rakyat. Bahkan kita 
perlu pada satu pondasi yang kita sepakati bersama dan kita bangun 
komitmen di atasnya, seperti keadilan.

DS Saya punya satu pertanyaan serius dan satu pertanyaan humoris.

MAN: Memangnya dari tadi itu adalah guyonan yang tidak kita pahami?

DS: Pertanyaan yang saya maksudkan adalah, menurut pandangan Anda, peran 
apa yang bisa dimainkan oleh Eropa berkenaan dengan program nuklir? Dan 
apa yang Anda harapkan darinya?

MAN: Hubungan kita dari dulu dengan Eropa sangatlah baik, khususnya 
hubungan kita berangkat dari hubungan historis. Masyarakat kita pun 
saling mencintai. Kami menginginkan hubungan ini lebih luas lagi. Namun 
Eropa membalas semua itu dengan tiga kesalahan. Yang saya maksudkan 
dengan Eropa adalah dua atau tiga negara. Saya tidak akan 
menggeneralkannya. Kesalahan pertama, mereka mendukung dan membela 
pemerintahan rezim Syah. Walaupun rakyat kami sangat menghormati Prancis 
yang menjadi tuan rumah Imam Khomeini saat pengasingan. Kesalahan kedua, 
dukungan atas Saddam pada perang yang dipaksakan kepada kami selama 
delapan tahun, padahal PBB telah mengumumkan secara resmi bahwa Saddam 
sebagai agresor. Rakyat kami berharap agar Eropa bersama kami tidak 
melawan kami. Kesalahan ketiga, masalah nuklir. Kami sangat heran atas 
sikap sebagian pemimpin di Eropa kepada kami, padahal (kalau program 
nuklir kami tidak jadi) Eropalah yang paling dirugikan dan kami tidak 
sudi hal itu terjadi. Kami mengira hubungan kami dengan Eropa bisa 
semakin mesra, semakin erat sebagai dua bangsa yang bersaudara. Kami 
mengira dengan hubungan yang penuh kedamaian, visi yang sama serta 
didasari peradaban yang tinggi akan membawa manfaat bagi Eropa. Logika 
Amerika bisa kita pahami, mereka memang tidak senang dengan kemenangan 
revolusi Islam di Iran, sebab mereka merasa dirugikan. Tapi Eropa kalau 
bersikap begitu maka logika mereka pastilah tidak benar. Saya mengatakan 
dalam pesan dan delegasi yang saya kirimkan, mengapa Anda menerjemahkan 
statmen-statemen Amerika kepada kami, bukankah kalian tahu bahwa yang 
kami lakukan dalam rangka tujuan damai. Sebaiknya Anda berdiri di sisi 
kami dan itu akan mendatangkan manfaat bagi Anda. Adapun jika Anda 
berdiri berhadapan dengan kami, maka Anda sendiri yang akan menanggung 
kerugian. Sebab kami adalah bangsa yang besar dan kuat. Peran Anda di 
Timteng akan semakin berkurang dan di tempat-tempat lain nama Anda akan 
jatuh.

DS: Kalau bisa coba YM sebutkan satu contoh pencorengan nama baik Eropa 
di dunia!

MAN: Yaitu dengan tidak bisa menyelesaikan masalahnya dan menjadi 
negara-negara kedua, yang mengekor kepada negara lain. Saya kira sudah 
waktunya Eropa melepaskan diri dari warisan PD II. Kami senang Eropa 
bersatu (menjadi Uni Eropa), namun kami tidak senang jika Eropa sampai 
sekarang masih dipengaruhi PD II. Ketika kita mengatakan bahwa kita 
bersama-sama memperjuangkan hak-hak masyarakat Eropa dan itu adalah 
tugas kami, saya berpikir ada sebuah pertanyaan yang harus Anda 
lontarkan, yaitu bagaimana sikap sebagian negara Eropa saat ini? Masa 
depan yang bagaimana yang Anda harapkan? Menurut kami, hendaknya mereka 
berdiri bersama dengan negara dan bangsa yang berbudaya dan kuat, dan 
ini jauh lebih baik dari pada berhadapan dengan bangsa ini.

DS: Pertanyaan kedua saya, manakah di antara dua hal ini yang lebih 
logis (untuk terjadi) tim nasional Iran menjadi juara dunia atau masalah 
krisis nuklir Iran untuk tujuan damai selesai dengan baik?

MAN: Ketiga-tiganya, yang ketiga itu adalah semua negara di dunia bisa 
bersatu dan bersahabat. Tidak ada lagi ancaman satu sama lain. Dan kalau 
pun Jerman yang menjadi juara kami pun akan senang.

DS: Apakah Anda akan mengirim surat untuk Merkel juga?

MAN: Saya berharap begitu.

DS: Sebelum pertandingan dunia atau setelahnya?

MAN: Ini bagian dari rahasia kami.

DS: Bisakah Anda sampaikan kira-kira apa yang akan Anda sampaikan dalam 
surat itu?

MAN: Saya akan menulis surat untuk Merkel bukan untuk Anda.

DS: Saya perhatikan dari tadi Anda berbincang-bincang dengan kami penuh 
senda gurau dan keramahan.

MAN: Akhlak orang Iran memang demikian, penuh keramahan, nanti 
sesampainya Anda di Jerman, sampaikan salam saya buat masyarakat Jerman. []

(Diterjemahkan dari sumber berbahasa Persia: www.fardannews.com, 
www.president.ir)



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
You can search right from your browser? It's easy and it's free.  See how.
http://us.click.yahoo.com/_7bhrC/NGxNAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke