Satu hal yang tidak dikatakan Menteri Koordinator Perekonomian
Aburizal Bakrie ketika mengumumkan kenaikan harga bahan bakar adalah
berapa harga nyata di tingkat konsumen. 

Pemerintah memang "hanya" menaikkan harga minyak tanah 187%, tapi di
tingkat konsumen, harga itu bisa mencapai Rp 4.500 per liter, atau
kenaikan 300%.

Masyarakat di daerah, khususnya di pedesaan, menanggung beban kenaikan
harga minyak tanah jauh lebih tinggi kenaikan yang diputuskan. Di
Palu, Sulawesi Tengah, misalnya, masyarakat harus membeli minyak tanah
seharga Rp 4.000 sampai Rp 4.500 per liter—dua kali lipat dari yang
diumumkan pemerintah.

Harga bahan bakar, khususnya minyak tanah, memang tidak hanya
dicerminkan oleh harga dasar yang ditetapkan pemerintah. Harga di
tingkat konsumen ditentukan oleh sejumlah faktor, termasuk distribusi
yang meningkat bersama kenaikan ongkos angkutan. 

Makin jauh dari kota, harga makin tinggi, memukul secara telak
masyarakat desa pelosok dan desa pegunungan yang jauh dari pusat
distribusi.

Di samping kenaikan harganya sendiri, harga minyak tanah dipengaruhi
juga oleh naiknya biaya distribusi akibat naiknya ongkos angkutan.
Peningkatan ongkos produksi bisa mencapai 45%. Dan itu baru sebagian.

Pemerintah daerah menentukan harga eceran tertinggi dengan menambahkan
ongkos pengawasan, margin untuk agen dan margin untuk pangkalan. Dan
HET ini, meskipun sudah ditetapkan melalu perda, akan tetap lebih
kecil dari harga nyata di tingkat konsumen.

Makin miskin masyarakat, khususnya yang tinggal di pelosok, makin
besar prosentase kenaikan harga bahan bakarnya. Dan itu baru kenaikan
bahan bakar. Mereka juga menderita akibat kenaikan harga-harga
kebutuhan lain yang didorong kenaikan harga bahan bakar.

Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan peduli pada orang
miskin. "Mari kita bantu orang miskin." Begitulah judul iklan layanan
di harian terkemuka dengan foto besar sang presiden. Tapi,
kebijakannya menaikkan harga minyak tanah telah ibaratnya mengubur
orang miskin hidup-hidup.*


 






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help tsunami villages rebuild at GlobalGiving. The real work starts now.
http://us.click.yahoo.com/T8WM1C/KbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke