Surya  - Friday, 02 November 2007  
 

      
Ramuan Kumbang dan Semut Merah        
 
Jangan mengira bahwa lipstik 'mainan' perempuan abad 20-an. 
Sejak 5.000 tahun yang lalu, jenis kosmetik ini sudah menjadi 
andalan perempuan Babilonia kuno. Namun saat itu, bahan dasar 
lipstik adalah sejenis batu semimulia, yang ditumbuk dan debunya 
digunakan untuk mewarnai mata dan bibir.

      
Bangsa Mesir kuno kemudian membuat ramuan khusus untuk 
lipstik, bahkan sang Ratu Mesir yang terkenal,Cleopatra, sangat 
identik dengan riasan wajah warna bibir merah menyala, yang dibuat 
dari ramuan kumbang merah dan semut merah. 

      
Penggunaan pemerah bibir baru meluas pada abad ke-16. Pada 
masa pemerintahan Ratu Inggris Elizabeth I. Sang ratu ketika itu 
memomulerkan gaya riasan bibir merah darah. Saat itu lipstik dibuat 
dari ramuan lilin lebah dan bahan pemerah alami dari tumbuhan, 
demikian dilansir conectique.
      
Selama Perang Dunia ke-2, lipstik menjadi populer karena para 
artis yang tampil di film-film saat itu senantisa berlipstik. Hal 
ini awalnya untuk menegaskan ekspresi para bintang. 

      
Namun karena menciptakan kesan segar, penggunaan lipstik 
kemudian meluas di antara perempuan dewasa.
      
Kini seiring perubahan tren tata rias, tidak hanya lipstik 
berwarna merah yang dipuja. Lipstik tersedia dalam gradasi warna 
yang lengkap, mulai dari nude color, sewarna kulit hingga lipstik 
hitam yang digunakan untuk panggung teater.  
 


mediacare
http://www.mediacare.biz


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke