Lampung Post Selasa, 30 November 2004 PENDIDIKAN Globalisasi Pendidikan Merugikan Indonesia
Kendari (Lampost/Ant): Rektor Universitas Haluoleo (Unhalu) Kendari, Prof. Mahmud Hamundu, mengatakan globalisasi pendidikan hanya akan menguntungkan negara maju. Oleh karena itu, Indonesia jangan menerima globalisasi pendidikan itu. "Dilihat dari kepentingan nasional, globalisasi pendidikan itu lebih banyak ruginya daripada untungnya. Jadi sangatlah tepat kalau Forum Rektor Indonesia (FRI) menolak keras pelaksanaan globalisasi pendidikan di Indonesia," katanya di Kendari, Senin (29-11). Menurut dia, kalau Indonesia menerima globalisasi pendidikan, pasti akan membawa konsekuensi yang sangat luas dalam pelaksanaan pendidikan. Karena dalam berbagai hal, pendidikan nasional masih jauh tertinggal dibanding pendidikan di negara-negara maju. Pendidikan di Indonesia akan makin terpuruk jika menerima globalisasi pendidikan. Sebab, masyarakat nantinya akan lebih berkiblat pada lembaga pendidikan yang diselenggarakan negara-negara luar. "Para pengajar profesional di berbagai perguruan tinggi di Indonesia bisa jadi pula akan ikut hijrah mengajar pada lembaga pendidikan yang didirikan negara luar. Sebab, mereka tergiur tawaran penghasilan yang jauh lebih besar," kata dia. Di sisi lain, kata Mahmud, lembaga-lembaga pendidikan yang didirikan negara luar, belum tentu mau memasukkan mata kuliah yang sangat mendasar dalam pendidikan nasional, seperti mata kuliah Pancasila dan Agama dalam kurikulum mereka. Menurut Rektor, memang akan ada aturan yang mengikat lembaga pendidikan yang diselenggarakan negara luar itu. Namun, hal itu tidak menjamin mereka akan tunduk pada aturan. Sebab, dengan kekuatan yang mereka miliki, bisa saja aturan itu dilanggar. "Negara-negara maju itu menguasai segalanya. Mereka menguasai teknologi, pendidikan, ekonomi, informasi, dan keuangan. Jadi apa saja bisa mereka lakukan, termasuk dalam melanggar aturan yang ada," kata Mahmud. Ia juga khawatir kalau Indonesia menerima globalisasi pendidikan, kesiapan masyarakat dalam menerima pengaruh budaya luar yang dibawa melalui lembaga pendidikan yang mereka dirikan di Indonesia. Selain itu, tidak tertutup kemungkinan lembaga pendidikan yang didirikan negara maju di Indonesia, akan menjadi perpanjangan tangan untuk memasukkan kepentingan mereka. Mengenai adanya anggapan dengan menerima globalisasi pendidikan akan memacu kompetisi dengan pendidikan nasional, ia mengatakan, itu sulit terjadi. Sebab, bahasa dasar pendidikan di Indonesia menggunakan bahasa Indonesia. "Kalau Filipina atau Malaysia mungkin saja karena bahasa dasar pendidikan di kedua negara itu menggunakan bahasa Inggris. Indonesia masih butuh waktu lama untuk menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar pendidikan," katanya. Minim Pendaftar Sementara itu, perkuliahan program Magister Ekonomi Pertanian/Agrobisnis Universitas Lampung (Unila) baru akan dimulai Januari mendatang. Hal ini karena masih minimnya mahasiswa yang mendaftar. Sekretaris Program Magister Agrobisnis Zainal Abidin, Senin (29-11), mengatakan pihaknya telah menambah waktu pendaftaran dari jadwal yang sudah ditentukan hingga 30 September lalu. Namun, hingga kini mahasiswa yang mendaftar baru 10 orang dan belum memenuhi kuota yang diharapkan. Hal tersebut dikarenakan kurangnya publikasi program tersebut ke masyarakat. Selain itu, minimnya pendaftar pada program yang baru dibuka 2004-2005, menurut dia, karena singkatnya waktu pendaftaran terkait baru keluarnya surat izin dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Agustus lalu. "Sehingga waktu pendaftaran yang seharusnya dibuka awal September terpaksa baru bisa dilaksanakan pertengahan September karena program tersebut masih sibuk melakukan persiapan-persiapan," ujar dia. Oleh karena itu, panitia yang disetujui Rektor Prof. Muhajir Utomo akan terus membuka pendaftaran bagi calon mahasiswa yang ingin mendaftar hingga Desember mendatang. Zainal mengharapkan target mahasiswa bisa terpenuhi menjelang dimulainya matrikulasi yang juga akan dimulai Desember mendatang. "Sedangkan awal kuliah kemungkinan baru dimulai Januari mendatang," kata dia. Mengenai keterlambatan waktu kuliah dibandingkan program studi yang lain, menurut Zainal, hal tersebut tidak menjadi masalah. Sebab, saat memulai perkuliahan awal nanti jadwal kuliah akan dipadatkan sehingga tidak akan tertinggal. "Kami akan mengejar supaya jadwal tatap muka 16 kali bisa terpenuhi dan selanjutnya bisa menyesuaikan dengan kalender akademik Unila," ujar dia. Menurut Zainal, program studi yang diketuai Prof. Ali Ibrahim Haysim, mantan Dekan Pertanian, memiliki prospek yang baik. Sebab, program ini dinilai sesuai dengan kebutuhan pasar saat ini. Program ini juga didukung pengajar yang berpengalaman. Selain dosen-dosen Pertanian Unila seperti Dr. Bustanul Arifin, Dr. Wan Abbas Zakaria juga akan ditambah pengajar dari IPB dan pengajar dari universitas negeri lainnya. n Via/S-4 Cetak Berita Email Berita [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/