http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0605/29/0104.htm
Gubernur Jabar Melobi Pengusaha Beijing Cina Bantu Biayai Waduk Jatigede BEIJING, (PR).- Pemerintah Cina berjanji membantu pembangunan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang Jawa Barat antara lain dengan memberikan tambahan pinjaman lunak (soft loan) senilai 100 juta dolar AS. Janji tersebut dilontarkan Wakil Perdana Menteri Cina Wu Yi dalam pertemuan dengan Menteri Perekonomian RI Aburizal Bakrie di Beijing, Selasa (28/6) pagi. GUBERNUR Jabar Danny Setiawan (kiri) mengadakan pembicaraan dengan Menteri Perekonomian Aburizal Bakrie sebelum bertemu dengan Wakil PM Cina Madam Wu Yi di Beijing Cina, Selasa (28/6).*SAMUEL LANTU/"PR" Ketua Umum Kadin Indonesia Mohamad S. Hidayat mengungkapkan hal itu kepada wartawan kemarin di Beijing. Hadir pula antara lain Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Muhammad Lutfi, Gubernur Jabar Danny Setiawan, Ketua DPRD Jabar H.A.M. Ruslan, Ketua Komite Pemulihan Ekonomi Sofjan Wanandi, dan Ketua Kadin Jabar Iwan Dermawan Hanafi. Wartawan "PR" Samuel Lantu melaporkan dari Beijing, janji tersebut akan dituangkan dalam bentuk nota kesepahaman (MoU) yang akan ditandatangani Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang akan mengunjungi Beijing 13-14 Juli nanti. "Dalam MoU tersebut, pembangunan Waduk Jatigede masuk sebagai salah satu projek infrastruktur yang akan dibiayai pinjaman dari negara tersebut," ujarnya. Sebelumnya, Cina sudah memberikan pinjaman secara bertahap 400 juta dolar AS dan 300 juta dolar AS untuk berbagai projek infrastruktur. Hidayat menjelaskan, Kadin Indonesia dan CCPTI (Kadin Cina) akan menandatangani kerja sama yang mewakili swasta kedua negara untuk menggarap projek yang dibiayai pinjaman dari Cina. Kerjasama itu menjadi payung bagi perusahaan swasta nasional yang berminat terlibat dalam projek tersebut. Nantinya, Kadin yang mengatur mitra lokal dari Indonesia. Danny Setiawan mengemukakan, Waduk Jatigede membutuhkan investasi hingga Rp 4,5 triliun bila difungsikan sebagai irigasi dan pembangkit listrik. Sedangkan bila hanya difungsikan sebagai irigasi dan diperkirakan hingga Rp 3,5 triliun. "Projek ini sudah diadopsi pusat dan tampaknya pemerintah memprioritaskan fungsi sebagai irigasi dulu," imbuhnya. Ia mengungkapkan, Pemprov Jabar sudah menyisihkan sebagian dana APBD setiap tahun untuk keperluan pembebasan sebagian lahan. Ia juga sudah meminta bupati dan wali kota yang daerahnya diperlukan untuk projek itu untuk mempercepat pembebasan tanah. "Luas lahan yang diperlukan untuk genangan air dan konstruksi saja bisa sampai 1.500 hektare. Saat ini kami memfokuskan pembebasan lahan untuk konstruksi waduk. Sambil konstruksi dikerjakan, pembebasan lahan lainnya diharapkan bisa selesai," paparnya. Ia menambahkan, usai mengadakan pembicaraan dengan Menteri Perekonomian, pihaknya mengadakan pertemuan juga dengan kelompok bisnis CITIG (China International Trust & Investment Group) untuk mengundang mereka agar hadir dalam Jawa Barat Infrastructure Summit (JIS) di Bandung, Agustus mendatang. "CITIG adalah perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur. Kami sampaikan, Jabar perlu infrastruktur jalan tol, Jatigede, pelabuhan laut, bandar udara, power plant (pembangkit listrik). Khusus Bandung juga perlu jalan lingkar (ring road) dan penanganan sampah. Saya kira mereka akan hadir dalam JIS untuk melihat dengan mata kepala sendiri," tuturnya. Hari ini (29/6), Gubernur Jabar bersama Kepala Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Jabar Memet H. Hamdan, dan Ketua Kadin Jabar Iwan Dermawan Hanafi, dijadwalkan bertemu dengan tujuh perusahaan Cina untuk menjelaskan projek yang akan ditawarkan dalam JIS. Jaminan investasi Dalam pertemuan itu, Wakil PM Cina Wu Yi mengajak kalangan pengusaha Cina untuk ramai-ramai menanamkan modalnya di Indonesia, sekaligus meminta pemerintah RI untuk menjamin kepentingan investor asing dalam meraih keuntungan usaha di Indonesia. Wu Yi berpesan kepada Menko Perekonomian Aburizal Bakrie bahwa tugas pemerintah adalah menjamin kepentingan investor dalam meraih keuntungan. "Apa yang kami lakukan dalam sepuluh tahun terakhir dalam membangun ekonomi Cina adalah kami (pemerintah) menjamin bahwa setiap investasi di Cina harus menguntungkan. Untuk itu dibutuhkan iklim investasi yang sangat kondusif sehingga investor ramai-ramai datang untuk menanamkan investasinya," katanya. Ditegaskan oleh Wu Yi bahwa iklim investasi yang sangat kondusif merupakan satu-satunya jaminan bagi masuknya investasi di sebuah negara. "Saya berharap pemerintah Indonesia dapat melakukannya, sehingga tak satu pun investor yang datang ke Indonesia merasa dirugikan." Mengenai iklim investasi, Menko Perekonomian Aburizal Bakrie menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia di bawah pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat ini sedang bekerja keras untuk membangun iklim investasi yang kondusif bagi semua investor. "Dari hari ke hari kami terus berupaya memperbaiki iklim investasi, misalnya soal izin investasi yang semula memakan waktu 155 hari, sekarang cukup dengan 35 hari kerja saja," jawab Menko Perekonomian yang akrab dipanggil Ical. Menko Perekonomian juga menjelaskan bahwa kondisi makro-ekonomi Indonesia yang stabil dan pertumbuhan ekonomi yang tidak lagi ditopang oleh sektor konsumsi, tapi sudah didorong oleh investasi menjadi bukti bahwa iklim investasi Indonesia sudah kondusif dan berada dalam jalur yang benar. "Sudah ada capital inflow (modal masuk), meski belum seperti sebelum krisis. Tapi arahnya sudah benar. Kami sangat menghargai upaya pemerintah Cina yang telah mengimbau swasta Cina untuk ramai-ramai melakukan investasi di Indonesia," kata Ical. Menko Perekonomian menawarkan kepada swasta Cina untuk menanamkan modalnya di empat sektor ekonomi, masing-masing pertanian, energi, sumber daya alam dan infrastruktur. Khusus untuk pertanian, pemerintah Indonesia berharap agar swasta Cina ikut serta dalam membangun jalur perbatasan di Kalimantan sepanjang 2.000 kilometer. Ical menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia sangat berharap agar pemerintah Cina menanggapi permintaan Indonesia untuk dapat menambah jumlah alokasi kredit murah tahap kedua menjadi 400 juta dolar AS dari 300 juta dolar yang sudah disetujui. "Penambahan jumlah alokasi kredit murah tersebut kami butuhkan untuk menyelesaikan pembangunan rel kereta api ganda jalur Kroya-Cirebon yang membutuhkan dana sebesar 69,90 juta dolar dan penyelesaian pembangunan Waduk Jatigede senilai 31,05 juta dolar Amerika," katanya. Aliansi strategis Menurut siaran pers Kantor Menko Perekonomian, Wakil PM Cina Wu Yi dalam kesempatan tersebut juga menekankan kembali mengenai hubungan Indonesia-Cina yang telah memasuki era baru sejak ditandatanganinya Deklarasi Bersama mengenai Kemitraan Strategis RI-Cina oleh Presiden Hu Jintao dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada saat Presiden Cina itu mengunjungi Indonesia, beberapa waktu lalu. "Joint Declaration on Strategic Partership" antara lain berisi kesepakatan meningkatkan kerja sama di bidang-bidang politik dan keamanan, ekonomi dan pembangunan dan sosial-kebudayaan. Untuk itu, Wu Yi berharap kedua negara yang sama-sama berasal dari negara berkembang dapat membangun aliansi strategis di semua bidang sebagai upaya untuk saling melengkapi. "Indonesia dan Cina sama-sama berasal dari negara berkembang. Kedua negara sudah melakukan hubungan diplomatik sudah 55 tahun, jadi sangat penting bagi kedua negara untuk menjalin aliansi strategis di segala bidang," jelas Wu Yi. Dalam kunjungan Presiden Hu Jintao bulan April lalu juga telah ditandatangani beberapa nota kesepahaman/persetujuan yang antara lain nota kesepahaman kerjasama di bidang infrastruktur dan sumber daya alam, nota kesepahaman kerjasama di bidang keuangan dan persetujuan pinjaman tahap kedua sebesar 300 juta dolar AS. Lebih lanjut dikatakan oleh Wu Yi, bahwa perayaan 55 tahun hubungan diplomatik kedua negara harus dilakukan dengan suasana meriah. "Saya berharap kunjungan Bapak Presiden Susilo ke Cina nanti sukses mendorong kedua negara untuk meningkatkan hubungan bilateral dalam segala aspek." Optimisme Wu Yi didasari meningkatnya nilai hubungan dagang kedua negara dalam dua tahun terakhir. "Tahun 2004 nilai perdagangan kedua negara meningkat 32 persen menjadi 13,5 miliar dolar Amerika di banding tahun 2003, dan saya berharap nilai perdagangan dan investasi kedua negara akan terus meningkat di masa-masa yang akan datang," katanya.(A-56)*** [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/