Suara Merdeka
29/01/2009 07:28 wib - Nasional Aktual

Gus Dur Sedih, Rakyat Tuduh MUI Keluarkan Fatwa Golput Karena Dibayar



Jakarta, CyberNews. Mantan presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengaku 
kasihan dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) karena oleh sebagian masyarakat 
dituduh dibayar untuk mengeluarkan fatwa haram bagi golput.

"Sedih saya, MUI berbuat begini (mengeluarkan fatwa golput haram) dikira 
dibayar," kata Gus Dur kepada wartawan di Jakarta, Rabu (28/1).    

Gus Dur menyatakan tidak mempermasalahkan fatwa tersebut, dan ia tetap memilih 
memboikot pemilu 2009 dengan tidak menggunakan hak pilihnya (golput/golongan 
putih). "Orang bikin fatwa silakan. Kalau terjadi pelanggaran peraturan dalam 
pemilu maka kita boikot, dan saat ini sangat banyak pelanggaran," katanya.

Secara terpisah, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI)  meminta 
pemerintah menghormati dan menjamin warga negara yang memilih golput. Ketua 
Badan Pengurus YLBHI Patra M Zen mengatakan, prinsip HAM universal menempatkan 
hak memilih atau dipilih sebagai bagian dari hak dasar manusia yang dijamin 
dalam Kovenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik dan juga dijamin 
dalam konstitusi UUD 1945.

Negara, kata Patra, harus tetap berdiri di atas kepentingan semua warga negara 
dan tidak meneruskan fatwa haram golput itu sebagai bagian dari kebijakan 
negara yang mengikat semua warga negara.

YLBHI merasa berkepentingan untuk menyampaikan kepada publik untuk tidak 
terjebak dalam debat tentang golput yang amat potensial memecah-belah bangsa 
serta mengabaikan prinsip-prinsip demokrasi dan HAM. Dalam disiplin hak asasi 
manusia, kata Patra, tidak ada  standar dan norma apa pun yang menyatakan bahwa 
setiap orang wajib memilih dan dipilih.

Sebaliknya yang diatur adalah kewajiban negara untuk memastikan hak ini dijamin 
pemenuhannya secara bebas.  "Apabila dikaitkan dengan keberadaan golput, YLBHI 
berpandangan bahwa negara tetap berkewajiban untuk menghormati dan melindungi 
warga negara yang mengambil pilihan untuk berpartisipasi secara pasif dalam 
bentuk golput tersebut," katanya. 


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke