hummmm trendi baru dalam usaha memperbaiki diri, semoga pembeoan yang selama 
ini dapat menjadi pelajaran. Setelah Ibu Supari mencetuskan ide berbagai 
kemungkinan dugaan virus flu burung Indonesia yang dikirim ke WHO atau AS, 
salah satunya dapat dipergunakan menjadi senjata kimia. Kemungkinan benar dan 
mungkin juga nggak, tetapi hal tersebut tentu dapat terjadi. Sebagai seorang 
Menteri tentu tidak asbun terhadap berbagai kebijakan AS selama ini atau 
berbagai kebijakan negara maju terhadap negara ketiga. negara ketiga selalu 
menjadi bulan-bulanan menghadapi sistem negara-negara maju yang tentunya selalu 
berpikir untuk kepentingannya.Saatnya Indonesia harus menekankan kepentingan 
ipteknya, janganlah lagi terbuai dengan "transfer teknologi" yang selama di 
dengung-dengungkan namun harus mengorbankan kepentingan nasional. Iptek harus 
dicari dan ditemukan sendiri dong!!! mungkin dapat melakukan kerjasama dengan 
negara maju dengan membeli, nggak ada makan siang yang gratis.
   
  Biarkan Australia mengejek karena hal tersebut tidak menjadi masalah selama 
Indonesia khususnya Menkes mempunyai visi yang harus dicapai. Kami mendukung 
sepenuhnya Ibu Menteri dan mengharapkan adanya menteri-menteri lain yang 
oposisi terhadap berbagai kebijakan AS yang bertentangan dengan kepentingan 
Nasioanal. 
  Salam Hormat untuk Ibu Menteri Kesehatan. 
   
  Khairuddin Siregar
   
   
   
   
   
  
Satrio Arismunandar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          SALUT dan DUKUNGAN sepenuhnya untuk Menkes Siti Fadilah Supari!
Saya sudah lama menunggu-nunggu, SBY atau salah satu menteri SBY berani 
mengeritik, mengecam, atau melawan Amerika! 

Bosan ah, kalau cuma mendengar puja-puji, penghormatan, atau ketundukan SBY dan 
para menteri terhadap AS, para komprador dan kaki-tangan kepentingannya di 
Indonesia...he..he...he.... Jangan takut ditertawakan! Orang yang melawan arus 
memang sering dalam posisi dipojokkan. 

Kalau cuma dituding "cari popularitas", itu biasa! Dulu waktu saya sebagai 
wartawan ikut demo anti-pembredelan juga dituding sebagai pahlawan kesiangan 
atau cari sensasi. Ironinya, yang mentertawakan saya itu justru orang dari 
kalangan media sendiri.

Sekarang, sesudah Soeharto jatuh dan pers relatif jauh lebih bebas, eh banyak 
wartawan "senior" yang dulu menghamba Soeharto (dan bilang bahwa wartawan yang 
jadi anggota AJI tidak boleh bekerja di media massa) tiba-tiba bicara vokal 
tentang kebebasan pers dan pers harus kritis terhadap penguasa!

Soal klaim Siti Fadilah, mungkin tidak sepenuhnya benar, tetapi juga tidak bisa 
kita tolak begitu saja kemungkinannya. Karena faktanya, AS adalah pemilik 
senjata kimia, biologi, dan nuklir terbesar di dunia, sesudah kekuatan Uni 
Soviet bubar pasca Perang Dingin.

Sejarah membuktikan, AS adalah negara pertama, dan SATU-SATUNYA yang SUDAH 
PERNAH menggunakan senjata nuklir terhadap negara lain (Hiroshima dan 
Nagasaki). Kalau senjata kimia, AS menggunakannya di Vietnam. Di Irak, AS 
menggunakan peluru tank yang menggunakan campuran bahan kimia berbahaya (kalau 
tak salah istilahnya) depleted uranium. 

Posted by: "Ahmad Pathoni" [EMAIL PROTECTED] freakyscribbler 
Wed Feb 20, 2008 6:50 pm (PST) 
Buku Siti Fadilah jadi bahan tertawaan di luar negeri. Sungguh memprihatinkan. 
Di saat harusnya dia berusaha keras mencegah pandemik flu burung, eh dia malah 
sibuk mencari popularitas diri. Bu menteri ini mungkin levelnya kerja di 
Puskesmas kali ya? 

-----Original Message----- 
From: JoyoNews <[EMAIL PROTECTED] com> 

Date: Wed, 20 Feb 2008 19:59:01 
To:<[EMAIL PROTECTED] ps.com> 
Subject: Age: U.S. Says Indonesia's Avian Flu Conspiracy Theory "For the Birds" 

The Age (Melbourne, Australia) 
Thursday, February 21, 2008 

Minister's claims on avian flu for the birds, says US 

Mark Forbes, Jakarta 

THE United States has rejected the Indonesian Health Minister's 
claims it is using bird flu samples to produce biological 
weapons, and World Health Organisation officials have condemned 
allegations of conspiring to profit from bird flu vaccines. 

Indonesia's President Susilo Bambang Yudhoyono is believed to 
have ordered Health Minister Siti Fadilah Supari to recall 
copies of her book on avian influenza, It's Time for the World 
to Change, which alleges the US and WHO are conspiring against 
developing countries by seizing control of bird flu samples. 

WHO officials said they were dismayed by some of the claims, and 
urged Dr Supari to do more to control bird flu's spread and end 
her refusal to share virus samples, which the WHO says is 
hampering attempts to find a cure. 

US State Department spokeswoman Susan Stahl denied Dr Supari's 
claim that Indonesian virus samples had been sent to a 
biological weapons laboratory in Los Alamos. The laboratory has 
no bird flu viruses from Indonesia or elsewhere, she said. 

The only involvement of the facility was hosting a database of 
publicly available genetic sequencing data to help track the 
evolution of the virus, she said. 

Dr Supari yesterday continued to state that virus samples had 
been sent via the WHO to a biological weapons laboratory in Los 
Alamos. 

"Whether they use it to make vaccine or develop chemical weapons 
would depend on the need and interest of the US Government," she 
said. "It is indeed a very dangerous situation for the destiny 
of humanity." WHO's assistant director-general for health 
security, David Heymann, said he was puzzled by the claims. 

"I don't understand why they would take this virus to make a 
biological weapon. It doesn't transmit from human to human. 

"Indonesia needs to spend more time on dealing with infections 
with chickens, and stopping humans being infected. They need to 
be sharing the viruses with the world community so we can do the 
proper risk analysis to help attack the problem." 

Dr Supari had "opened a very important issue" of improving 
access to vaccines, Dr Heymann said. "The problem we've had is 
interpreting how to move this message forward. 

"She could be a part of the solution, instead she is only 
highlighting the problem." 

He said he had discussed the book with Dr Supari. "She told me 
(Dr Yudhoyono) had made her take it off the market," he said. 

The director of the WHO's Collaborating Centre for Influenza, in 
Melbourne, Anne Kelso, said she was saddened by Dr Supari's 
accusations. 

"We feel we are working for global public benefit by monitoring 
how this virus is changing as it moves around the world," 
Professor Kelso said. "We don't personally profit in any way 
from that work." 

------------ --------- --------- --------- --- 

Satrio Arismunandar 
Producer "Jika Aku Menjadi" (tayang tiap Minggu, pukul 18.00 WIB) - 
News Division, Trans TV, Lantai 3
Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 
Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026, Fax: 79184558, 79184627

http://satrioarismunandar6.blogspot.com
http://satrioarismunandar.multiply.com 

"Ungkapkanlah kebenaran itu, meskipun pahit" (Hadist Nabi)

__________________________________________________________
Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. 
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ 

[Non-text portions of this message have been removed]



                         

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke