Hati Yang Teriris

By: agussyafii

Pagi itu takbir berkumandang. Anak-anak Amalia sudah berkumpul untuk merayakan 
hari raya Idul Adha. Ketika Lita membuka dengan membaca al-fatihah terdengar 
suara riuh anak-anak Amalia dengan penuh semangat. Suara itu menggema terdengar 
diseluruh ruangan. Tidak semua wajah nampak berseri. Ada wajah yang terbalut 
derita  Diantara anak-anak Amalia nampak Mulyati seorang ibu muda dan 4 anak 
perempuan. Air mata masih belum mengeriring. 

Seminggu yang lalu suaminya bekerja sebagai penggali sumur telah meninggal 
dunia. Tanah makamnya masih basah terguyur hujan semalam. Sehari sebelumnya 
Mulyati datang ke rumah. Istri saya menemuinya. Mulyati bertutur sudah dua hari 
ini dirinya tidak memasak karena memang tidak ada yang hendak dimasak. Bergegas 
istri saya mengambilkan nasi, sayur dan lauk pauk. Terdengar suara anak-anak 
yang sedang menangis. Ucapan terima kasih meluncur begitu saja. Air mata itu 
disekanya. Beberapa lembar puluhan ribu diselipkan ditangannya. Perempuan muda 
itu pergi meninggalkan begitu saja. Hati bagaikan terasa di iris. Perih, pedih 
tak terungkapkan.

Tak lama kemudian ketika saya bersama Mona, Lita, Lusi, Atun dan Kak Rani 
sedang mempersiapkan kotak nasi untuk anak-anak. Daging Qurban sudah dimasak 
menjadi gule dan sate plus nasi putih dalam tempat kotak nasi itu. istri saya 
datang dan mengatakan, 'Mas, buat Mul dikasih duluan ya..' 'Iya, anak-anak itu 
biarkan makan bareng, nanti kita siapkan untuk yang dibawa pulang, 'ucap saya 
padanya. 

Setelah semuanya terbagikan, kami makan bersama. Sementara ada juga yang pamit 
pulang. Terlihat 4 anak-anak perempuan itu makan dengan lahapnya. Ibunya 
menyuapi anaknya paling kecil. Air matanya bercucuran. Wajahnya tidak terawat, 
terlihat lebih tua dari usianya. Terdengar celoteh anak-anak itu. 'Enak 
ya..'katanya. 'Iya, apa lagi satenya, gurih,' jawab yang lainnya. Ibunya 
tersenyum tak mampu menyembunyikan hatinya yang teriris dalam kepedihan, duka 
lara ditinggal suaminya yang tercinta dengan merawat 4 anak perempuan yang 
masih kecil. 'Ya Alloh, Ya Rabb..Tabahkan hatinya,' ucap saya dalam hati.

----
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, 'Barangsiapa melepaskan kesusahan 
seorang muslim dari kesusahan dunia, Alloh akan melepaskan kesusahannya pada 
hari kiamat. Barangsiapa memudahkan seorang yang mendapat kesusahan, Alloh akan 
memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. Alloh selalu akan menolong 
hamba-hamba-Nya selama ia menolong saudaranya.' (HR. Muslim) 

Wassalam,
agussyafii

--
Yuk, sambut tahun baru hijriyah bersama anak-anak Amalia. Dalam program 
kegiatan 'Amalia Cinta Muharram (ACM) pada hari Ahad, 20 Desember 2009 di Rumah 
Amalia. Kirimkan dukungan dan komentar anda di http://agussyafii.blogspot.com 
atau http://www.facebook.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12 431







      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke