Refleksi: Selama Pertamina menjadi sapi perahan penguasa nan koruptor, masalah 
Migas tak akan pernah bisa beres!


http://www.sinarharapan.co.id/berita/0508/11/sh04.html



Hukum Para Koruptor, Baru Naikkan Harga BBM


Jakarta - Pemerintah harus menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) minimal 
sebesar 20-30 persen jika harga minyak tetap bertahan pada posisi US$ 60 per 
barel sampai akhir tahun. Hal ini bertujuan untuk mengurangi beban subsidi 
peme-rintah yang diperkirakan mencapai Rp 122 triliun, kata pengamat ekonomi 
Bank Mandiri, Martin Panggabean di Jakarta, Kamis (11/8) pagi.

"Pemerintah harus segera mensosialisasikan kepada masyarakat dan awal Januari 
2006, harga BBM lebih baik dinaikkan," kata Martin. Tetapi sebelum itu, 
pemerintah harus bisa membuktikan kepada rakyat bahwa para koruptor telah 
ditindak. Di samping itu pemerintah harus mengefektifkan penerimaan negara dari 
pajak yang saat ini banyak bocor.

Ia menegaskan selama ini subsidi BBM lebih banyak dinikmati oleh orang-orang 
kaya atau para penyelundup BBM.
"Saya kira jika pemerintah menghukum koruptor, rakyat tidak akan menentang 
kenaikan harga BBM," ujarnya.


US$ 65/Barel
Sementara itu, kenaikan harga minyak dunia terus berlanjut pada Rabu (10/8), 
mencapai US$65/barel untuk pertama kalinya. Harga minyak light sweet crude 
untuk pengiriman bulan September naik US$65/barel pada New York Mercantile 
Exchange (Nymex). Kontrak ditutup US$1,83 lebih tinggi menjadi US$64,90 per 
barel, harga tertinggi sejak perdagangan Nymex dimulai tahun 1983. Kenaikan ini 
tampaknya dipicu oleh kekuatiran pasar terhadap kerusakan sejumlah pabrik 
penyulingan, dan data cadangan minyak yang dikeluarkan AS. Tingginya harga 
minyak ini tidak berpengaruh pada kuatnya permintaan pasar, terutama AS dan 
Cina.
Di bagian lain, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan, kenaikan harga 
minyak internasional berdampak terhadap Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara 
(APBN). Berbagai persoalan terkait kenaikan harga ini juga akan dialami. 
Untuk mencegah hal ini, Wapres memprediksikan kenaikan harga BBM akan dilakukan 
pada awal tahun 2006. "Saya kira (kenaikan BBM) itu kita tidak bisa menunggu 
lebih lama daripada Januari, karena APBN kita akan mengalami kesulitan yang 
sangat," kata Wapres di Jakarta, Rabu (10/8).

Wapres juga menjelaskan, saat ini dalam jangka pendek Indonesia masih bisa 
menangani masalah yang timbul akibat tingginya harga minyak dunia yang kini 
mencapai US$65/ barel. Namun, ke depannya hal ini akan memberatkan. 
Ia mengatakan, besarnya kenaikan kini masih diperhitungkan. Diantara yang 
menjadi dasar perhitungan adalah nilai tukar dolar AS terhadap nilai rupiah, 
besarnya nilai subsidi BBM dan harga minyak dunia. 

Diversifikasi
Terkait dengan harga minyak mentah yang terus meningkat itu, Menteri Energi dan 
Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro mengatakan kunci dari kesuksesan 
kebijakan diversikasi energi yang diambil pemerintah ada pada kebijakan harga 
(pricing policy). "Jika kebijakan harga tidak betul, diversifikasi (energi- 
Red) tidak jalan," katanya di Jakarta, Rabu (10/8). 

Ia mencontohkan, bila harga BBM rendah, energi yang lainnya akan mati. 
Departemen ESDM kini memiliki sembilan pabrik briket batubara. Kalau 
penjualannya diadu dengan minyak tanah, pasti kalah karena minyak tanah 
harganya hanya Rp 700 per liter, ditambah Harga Eceran Tertinggi (HET) menjadi 
Rp 1000-Rp 1500 per liter. 

Sejak era Presiden Abdurrahman Wahid hingga kini, fokus Departemen ESDM, 
katanya, adalah kebijakan harga terutama BBM. Kalau kebijakan harga BBM sudah 
benar, lainnya seperti gas dan batubara sudah otomatis jalan. "Sekarang kalau 
orang ditanya, mau jual gas ke mana, mereka akan pilih ke luar negeri karena 
harganya bagus. Begitu pula dengan batubara. Bagaimana tidak, harganya bisa 
mencapai US$ 60 per ton sedangkan di dalam negeri PLN mampu beli hanya US$ 30 
per ton. Makanya BUMN PT Bukit Asam, kita paksa untuk jual ke PLN," kata 
Purnomo. 
(sigit wibowo/rikando somba/danang joko murdono/natalia santi)
  
Copyright © Sinar

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
<font face=arial size=-1><a 
href="http://us.ard.yahoo.com/SIG=12h3fu8n5/M=362343.6886681.7839642.3022212/D=groups/S=1705329729:TM/Y=YAHOO/EXP=1123850891/A=2894350/R=0/SIG=10tj5mr8v/*http://www.globalgiving.com";>Make
 a difference. Find and fund world-changing projects at GlobalGiving</a>.</font>
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke