Suatu kepala artikel tulisan yang menggeletik. You bet! Dimana letak adanya suatu fusi antara 4 "item" perkara sehingga perlu kita renungkan?
  
  Ini kisah seorang teman, koco kentalku yang tersangkut kehidupannya dengan4 hal tersebut yang tersirat dalam kepala artikel postingan ini.
  
  Konco kental ku ini telah merasakan betapa akibat yang ditimbulkan oleh peristiwa Mei ini, karena dia langsung terkena getahnya, tapi alhamdullilah sekarang dia sudah bangun kembali dari trauma ini dan sudah melupakannya. Tapi  traumanya  kambuh  apabila dia sempat baca berita2 di media berita, apabila ada orang atau kantor berita yang mengulas kejadian ini yang terjadi setiap tahun pasca tahun 98. Maunya koncoku ini......yang lalu ya biarlah lalu.
  
  Dia ngegerutu kenapa orang2 suka mengusik perkara ini, toh sudah kejadian dan dia sudah bangun kembali bak burung phoenix yang bangun dari reruntuhan abu. Malahan dia bilang kepadaku, sekarang asset yang dia punyai dibanding dengan asset yang terbakar Mei 98 itu ....sekarang bernilai paling sedikit 4 kali lebih. Bahkan dia bisa menyebut bahwa tidak saja dia yang sudah bangun bak burung phoenix itu, tapi 3, 4 teman baiknya sekarang semuanya jadi cukong, melebihi kayanya dibanding dengan milik mereka yang habis ludes terbakar.
  
  Bahkan tidak saja satu atau dua , tapi sampai 3 sedan dia punyai, satu buat dia dan satu buat istrinya dan satu buat reserve sebagai  asset apabila perlu nampang apabila kawan2nya datang berkunjung.
  Tapi omelannya tidak terlupa dan dia koncoku ini selalu ngomel kalau jalan2 di Jakarta itu sangat tidak aman. Sudah 3 X dia kena sengkelit, di mainin kayu oleh preman jalanan yang telah menggasak kaca spionnya. Ujar selanjutnya mau ngelapor ke siapa sekarang ke ....pak pul....jangan harap....malahan achir2nya engkau akan jadi sapi perahan. Disini aku(koncoku) mulai jengkel ujarn selanjutnya, tapi dibanding enaknya kehidupanku saat ini....ya anggaplah soal kaca spion ini sebagai ...perkara peanut!
  
  Ya inilah cerita konco kentalku. Dia bilang selanjutnya....kalau mau nelan kejadian2 seperti Mei 98 dan perkara peanut... to name a few, kayak kaca spion yang digasak preman jalanan.....ya kamu bisa bilang Indonesia itu memang sorga dunia, ya asal kerja keraslah, koncoku ini nambahi.
  
  Tapi aku kasih dia argumentasi yang aku ambil dari realita kehidupan di Indonesia. Aku tanya...nah kenapa kamu bisa bilang kalau sekarang Indonesia sudah jadi sorga, padahal itu tuh banyak pengangguran, sampai 40 juta yang nganggur. Tapi...koncoku itu nyeletuk.....semua perkembangan itu perlu waktu. Apa kamu ngak tahu ya kalau itu....bakal investor dari LN itu sudah ngantri panjang sekali maunya cepet2 masuk ke Indonesia untuk bermitra dengan entrepeneur2 Indonesia. Batinku.... tentunya ya dia mau bilang kayak dia itu entrepeneur2nya dan konco2nya itu yang bakalan pegang kendali ekonomi Indonesia.
  
  Apa yang bisa dipetik dari cerita soal koncoku ini yang bisa dijadikan sebagai teladan. Kayaknya moral behind the storynya itu..........koncoku ini
  "JANGAN MIKIRI YANG SUDAH LALU, walaupun aku kadang2 traumaku tergugah apabila kaca spion ku digasak, tapi at long last sudah banyak itu orang2 kaya dari LN yang mau masuk ke Indonesia".
  
  Tapi apa sebenarnya yang mengilhami cerita kehidupan semacam ini, apa sebenarnya....the moral behind the story-nya yang perlu dikaitkan dengan realita sikon di Indonesia?
  
  Per-tama2 koncoku ini rupanya punya short memory tentang apa yang pernah menimpa dirinya , peristiwa kelam Mei 98 itu, ...tapi kadang2 dia tergugah dan traumanya kembali menjangkiti dia apabila kaca spionnya di gasak oleh preman jalanan....kemudian dia menentramkan dirinya sendiri.....what the heck about May98 dan kaca spion, toh aku sudah bangun kembali dari keterpurukan.
  
  Apa yang perlu dibanggakan apabila dia(koncoku) ini sudah bangun kembali, padahal dilain pihak pengangguran tambah menggunung? Koncoku tidak mahfum bahwa dia bisa bangun jadi kaya kembali tidak lain yalah karena globalisasi yang menjadikan jenjang perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin tambah dalam dan lebar. Ngak tahu bahwa gejala semacam ini tidak saja terjadi di Indonesia, tapi globalisasi memang memicu adanya perbedaan yang lebih besar antara yang kaya dan yang miskin. Tapi globalisasi di negara Barat tidak memperparah keadaan ke titik yang tak tertahankan, karena sistim social support kepada yang kurang mampu ada dan pemerintah  berinisiatip untuk menolong yang perlu ditolong.
  Tapi siapa yang menolong sampeyan apabila sampeyan menganggur di Indonesia? Tidak ada! Sampeyan akan dipersilahkan makan nasi aking dan perlu mengencangkan sabuk sampeyan. Globalisasi plus korupsi  adalah musuh besar apabila hal ini terjadi di negara amburadul.
  
  Jadi secara singkat imperpek fusi antara 4 elemen di negara amburadul ini membikin orang terombang ambing kondisi ahlak dan spirituilnya.
  Dari sengsara kena musibah Mei 98......bangun bak burung phoenix dari reruntuhan abu........kemudian turun kembali ke trauma karena....perkara kaca spion yang digasak preman jalanan.....kemudian naik daun harapannya karena globalisasi dan korupsi mengantarkan orang semacam koncoku ini lupa akan akibat yang pertama yakni Mei 98.........karena dia sudah 3.4 X lebih kaya dibanding dengan pra Mei 98....so....my good friend has a short memory...simple as that!
  
  Resultat, total jendral rumusan yang aku bisa berikan,....yakni hidup menurut model konco kentalku itu sepertinya gelombang laut, naik turun yang bisa membikin orang jadi gebleg dan bego, karena kehidupannya ditentukan oleh kejadian dimana kehidupannya ditentukan oleh kekuatan diluar kemampuannya , tapi bisa membikin orang  hidup terombang ambing tanpa tujuan dan masa depan yang tidak menentu.
  
  Harry Adinegara

           
---------------------------------
Do you Yahoo!?
  Yahoo! Personals: It's free to check out our great singles! 

[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]




SPONSORED LINKS
Cultural diversity Indonesian languages Indonesian language learn
Indonesian language course


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke